Part 16

2.1K 94 0
                                    

"Elena" mendengar panggilan itu aku menoleh ke samping dan melihat Ryan berdiri disamping pintu ruangan Alex.

"Hai" sapaku membalasnya dengan senyuman dan aku menghampirinya. Aku berada di lantai ruangan Alex karena aku harus meminta tanda tangan seorang atasanku yang berada diruangan ini.

"Kau ingin menemui Alex?" Aku bertanya pada Ryan lebih dulu. "Tidak, dia pergi ke luar kota untuk bisnis" ucap Ryan. What??. Aku tidak tau itu. Aku pikir dia tidak ada diruangannya karena sedang meeting atau makan siang dengan orang penting.

"Aku rasa kau tidak tau, dia pergi pagi ini sampai jumat" ucap Ryan. Aku mencoba untuk tetap biasa dan tidak memperlihatkan wajah terkejutku pada Ryan, menganggukan kepalaku seakan aku dapat mengerti.

"Dan..sedang apa kau disini? Memiliki pekerjaan lain?" Aku bertanya kembali pada Ryan. "Tidak, aku ingin menemuimu. Dan seseorang dari ruanganmu mengatakan jika kau berada diruangan atas jadi aku pergi kesini" ujar Ryan. Aku menganggukan kepalaku lagi.

"Masih memiliki pekerjaan lain? Jika tidak aku ingin mengajakmu makan siang" ucap Ryan. "Umm.." aku melihat jam yang melingkar ditanganku Menunjukkan pukul 12 siang. "Oh ya, aku harus memberikan dokumen ini terlebih dahulu dan aku akan menemuimu di lobby" ucapku.

"Okay, oh hari ini kita pergi dengan mobilku" ucap Ryan. "Ya" Aku terkekeh kemudian melangkahkan kakiku.

Aku kembali ke mejaku, mengambil tasku lalu segera pergi menuju lift.

"Rylee, aku akan pergi makan siang lebih dulu. Atau kau ingin ikut?" Aku bertanya pada Rylee yang sudah kembali bekerja. Aku senang dia sudah sehat dan sepertinya kedekatan kami masih sama. "Oh tidak, aku masih harus menyelesaikan power point ini untuk rapat nanti" ujar Rylee.

"Okay, jangan lupa untuk makan siang" ucapku sebelum melangkahkan kaki menuju lift dan turun menemui Ryan yang sudah menungguku disamping mobilnya.

Ryan melajukan mobilnya setelah aku dan dia masuk kedalam mobil. Tidak banyak yang dibicarakan antara aku dan Ryan saat berada dimobil.

Aku turun lebih dulu setelah sampai direstaurant. Berbeda dengan restaurant yang aku kunjungi saat makan malam bersama Ryan dan bertemu dengan Alex bersama Mila saat itu, restaurant ini lebih terlihat cozy tidak fancy seperti sebelumnya. Aku lebih menyukai tempat seperti ini dibandingkan tempat yang formal seperti waktu itu. Benar-benar membuatku canggung karna tidak terbiasa dengan kemewahan yang diberikan.

Kami sama-sama memesan spagetti, menunggu makanan datang aku membuka percakapan. "Apa kau mengenal ayah Alex?" Aku bertanya padanya. Ryan menatapku heran.

"Kau sudah bertemu dengannya? Apa Alex memperkenalkanmu padanya?" Ryan bertanya dan aku segera menggelengkan kepala untuk jawaban pertanyaan kedua. "Aku rasa Alex tidak akan pernah memperkenalkan keluarganya denganku" ucapku.

"Jadi, kau sudah bertemu dengannya atau belum?" Ryan bertanya. "Beberapa hari lalu aku bertemu dengannya diapartemen Alex" jawabku dengan ragu. Haruskah aku membicarakan hal ini dengan Ryan? Well, Alex dan Ryan bersaudara bukan? Tidak masalah aku bercerita.

"Jadi ayahnya benar-benar datang menemui Alex? Aku pikir saat dia meminta alamat Alex tidak akan datang melainkan hanya mengirimkan undangannya"

"Kau juga sudah tau ayah Alex akan menikah lagi?"

"Ya tentu saja, ayahku dan aku sudah beberapa kali bertemu dengannya dan makan bersama. Kami saling kenal saat dia mengunjungi makam ibu Alex" ucap Ryan. Aku menganggukkan kepalaku, terkejut mendengar Ryan mengenal dekat ayah Alex.

"Kau akan membawa Alex datang ke pernikahannya?" Ryan bertanya menatapku. Aku balas menatapnya mengernyitkan dahi. "Maksudku, aku mengerti bagaimana Alex membenci ayahnya tapi sudah waktunya untuk memaafkan" ucap Ryan.

There You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang