Part 9

2.7K 105 0
                                    

Aku terbangun di pagi hari. Hari dimana aku harus kembali dengan aktivitasku. Bekerja.

"Hey," Rylee seperti biasa mendatangi mejaku.
"Hi, emmm...ada sesuatu?" Aku bertanya pada Rylee, menoleh padanya.

"Tidak ada hanya saja...hari ini kau terlihat berbeda. Kau mengenakan make up yang lebih tebal, oh dan kulitmu lebih bersinar" ucap Rylee memperhatikan wajahku dengan intense.

"Benarkah? Haha.." Aku menyentuh kedua pipiku. Aku merasakannya, aku tau ada sesuatu yang berubah dariku. Tapi aku menyukai perubahan ini. Aku merasa lebih bahagia dari hari biasanya. Apa itu wajar?.

"Apa ada hubungannya dengan menghilangmu ditengah pesta?" Aku memilih untuk melihat ke arah lain, ke laptopku dan berpura-pura untuk mengetik. Aku tak ingin membahas itu. Oh dan sepertinya dia lupa jika dia yang meninggalkan aku dipesta.

"Aku...memilih untuk pulang, kau tau aku merasa pesta itu sangat tidak cocok untukku" ucapku.

"Kau bisa bilang begitu, tapi aku juga penasaran saat kau menghilang, Mr. Ryder juga tidak ada" ucap Rylee, Aku menoleh kepadanya. Menatap dengan tatapan terkejut. Apa dia tau sesuatu?.

"Well, Mr. Ryder selalu menghilang ditengah pestanya dan kau tau apa yang dia lakukan saat menghilang itu" ucap Rylee menggeser bangkunya untuk kembali ke mejanya. Aku memilih untuk tidak ingin tau apa yang Alex lakukan saat pesta.

"Elena, kau dipanggil Mr. Ryder untuk datang ke ruangannya" ucap rekan kerjaku yang lain. "Oh ya, aku akan segera kesana" Rylee langsung menoleh kepadaku dan menatapku dengan tatapan 'apa ada sesuatu yang tidak aku tau?'.

"Apa?" Aku balas menatapnya. Rylee menggelengkan kepalanya dan tersenyum. What?. Aku yakin tentang pekerjaan...or is it?.

Aku beranjak dari kursiku dan melangkah menuju ruangan Alex yang berada satu lantai di atas ruanganku.

Aku berhenti di depan meja Natalie. "Kau bisa menunggu atau ingin kembali nanti, karena dia sedang kedatangan tamu" ucap Natalie.

Tamu lagi?. Okay, aku berharap tamu itu penting untuk membuatku menunggu.

"Okay" ucapku. "Tenang, kali ini yang datang bisa dibilang adik laki-lakinya bisa juga tidak" ujar Natalie. Aku tidak berkata apapun, tapi terima kasih sudah memberitahu. Aku tidak membalasnya dan memilih untuk menunggu, berdiri didepan meja Natalie.

"Tunggu, Alex memiliki seorang adik laki-laki? Aku pikir dia anak tunggal" ucapku menoleh ke Natalie.

"Lebih tepat adik tiri mungkin, kau tidak tau CEO kita adalah ayah tirinya? Well, berita baru untukmu dan tidak semua orang tau tentang ini. Tapi karena kau sudah tidur bersamanya jadi aku lebih baik memberitahumu" ujar Natalie menatapku. Apa maksud dari kata terakhirnya?. Dia tau tentang itu? Atau semua orang tau? Lagi pula untuk apa mereka mengetahui itu, itu bukan urusan mereka bukan?. Itu menjadi urusan mereka karena Alex atasan mereka. Ok.

"Tidak perlu terkejut, aku sudah tau kalau Alex akan tidur denganmu" ujarnya. Aku tidak mengerti maksud dia mengatakan itu padaku apa.

Pintu ruangan Alex terbuka, aku melihat siapa yang keluar dari dalam, terlalu penasaran siapa adik tiri Alex.

"Ryan?" Aku terkejut saat melihat Ryan, pria yang aku temui saat pesta keluar dari dalam ruangan Alex. Ia tidak mengenakan kaosnya seperti pertama bertemu, ia mengenakan kemeja yang rapih dengan jas dan dasinya.

Ryan melihatku, memberikan senyuman dan berjalan mendekatiku. "Hey," sapa Ryan berdiri dihadapan.

"Hai" balasku tersenyum padanya. "Di panggil bossmu?" Ujarnya. "Umm..ya, kau tidak bilang jika kau dan Alex bersaudara" ujarku.

There You AreWhere stories live. Discover now