Part 22

2K 91 0
                                    

Elena's Pov

Aku terbangun dengan melihat wajah Alex di sampingku, wajahnya bersinar terkena pantulan cahaya matahari yang menerobos kaca jendela kamarnya. Keningnya berkerut, dia terlalu memikirkan banyak hal. Jariku bergerak menyentuh keningnya. Alex bergedik merasakan dinginnya tanganku dibandingkan dengan suhu wajahnya.

Aku menjauhkan tanganku dari wajahnya. Ia terlihat sangat lelah dan aku tidak ingin membangunkannya.

"Tetap disini" ucapnya dengan suara serak di pagi hari. Alex menarik tanganku dan membawaku kedalam pelukan hangatnya. Aku membalasnya dengan erat, tidak ingin cepat melepaskannya.

"Aku tidak akan pergi jika kau menginginkanku disini" ucapku bersembunyi di dada bidangnya. "Aku tidak ingin pergi bekerja, kau ingin pergi jauh dari sini?" Alex bertanya, Aku mengangkat kepalaku menatapnya yang masih memejamkan mata.

"Aku karyawan baru, mengambil cuti membuatku takut" ucapku. Alex membuka matanya dan tersenyum padaku. "Kau tidak perlu takut jika kau pergi dengan atasanmu"

"Kalau begitu, aku akan bersiap-siap untuk pergi" Aku bangun terduduk, Alex ikut terbangun, aku pikir dia akan beranjak dari ranjang tapi yang dilakukannya adalah menarikku kembali ke atas ranjang. "Kita selesaikan yang tertunda semalam terlebih dahulu" ujarnya berada di atasku dengan menahan kedua pergelangan tanganku. Aku tidak bisa menolaknya, aku tidak bisa mengatakan tidak. Setelahnya Aku kembali terbang berada di atas langit.

***

"Woooooooo" Aku berteriak seru menikmati udara sejuk dengan atap mobil yang terbuka. Alex mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi membuat angin menerpa wajahku. Aku menghirup udara ini, udara yang di rindukan, udara laut pantai.

Aku menoleh ke Alex yang tersenyum padaku. Aku menyukainya, benar-benar menyukainya. Apapun yang dia lakukan sangat keren. Seperti saat ini dia mengenakan kaca matanya, rambutnya turun tidak seperti biasa saat Ia mengenakan gel, pakaiannya siap untuk bermain di pantai dan berbasahan.

"Berhenti melihatku dan lihatlah laut di sebelah kirimu" ujarnya membuatku terkekeh malu dan menoleh ke arah laut yang biru. "Menakjubkan, pergi ke pantai saat musim semi ternyata menyejukkan. Tidak panas dan juga tidak dingin, bunga-bunga bermekaran, semuanya terlihat sangat indah" ucapku memandangi pantai seperti pemandangan di surga.

Setelah Alex memarkir mobilnya, Aku segera turun berlari menuju pinggir pantai. Selama ini yang aku lakukan hanya bekerja dan belajar, sudah sangat lama aku tidak merasakan suasana liburan seperti ini. Pergi ke pantai, bermain di laut, memakan es krim, menikmati matahari terbenam pada sore hari dan memanggang makanan laut bersama. Aku sangat merindukan ini.

"Kau bahagia?" Suara Alex dari belakang membuatku menghadapnya. Ia berjalan dengan kemeja pantai yang terbuka kancingnya, menampilkan bagian perutnya yang seperti kotak. Walau aku sudah sering melihatnya, Aku tidak akan pernah bosan. Oh god. Pikiranku sudah tidak benar.

"Tentu Aku bahagia" ucapku kembali menghadap laut dan Alex telah berdiri di sampingku. "Apa yang membuatmu bahagia? Aku atau pemandangan ini?" Dia bertanya lagi membuatku tertawa dengan pertanyaan konyolnya.

"Tentu saja pemandangan pantai, Aku sudah lama tidak melihatnya" ucapku mempermainkannya. Aku ingin menunggu apa yang akan dia lakukan dengan jawabanku.

"Benarkah? Aku kalah dengan pemandangan pantai? Okay, Ma'am aku akan membuatmu lebih dari bahagia" ucap Alex memeluk pinggangku dan mengangkatku tinggi hingga aku tidak menapakan kaki lagi di tanah. Apa yang akan di lakukannya? Aku harap dia tidak akan melemparku ke laut....

Blub..blub..blub..

Airnya sungguh asin, lihatlah Alex aku akan membalasmu. Aku berusaha untuk berdiri tegap kembali meski harus melawan ombak yang dengan mudah mendorongku. Alex membantuku berdiri seimbang dengan memegang kedua lenganku dia berdiri di hadapanku. Air laut melewati batas pinggangku dan hampir mengenai dadaku, ombak benar-benar membawa kamu menjauh dari daratan.

"Kau tau, Aku tidak akan diam jika kau melawanku lebih dulu" ujarku padanya. "Apa yang bisa kau lakukan?" Ia bertanya padaku dengan nada menantang. Aku melangkah maju dengannya, tanganku berada di dadanya, mengelusnya dengan lembut. "Aku dapat melakukan apapun yang tidak pernah kau bayangkan" ucapku menatapnya dengan menggoda. Aku menggigit bibir bawahku menahan tawa, aku tidak tau aku ingin menertawai diriku sendiri yang terdengar sangat menjijikan.

"Cobalah, little girl" ucap Alex benar-benar menantangku. Aku semakin dekat dengannya, menyiapkan seluruh tenaga yang aku miliki. Dalam hitungan tiga Aku mendorong Alex dengan kuat, namun yang aku rasakan adalah tanganku yang ikut ditarik olehnya hingga kami berdua masuk ke dalam air bersama. Tangan Alex yang lainnya berada di pipiku dan bibirnya telah menempel di bibirku, menciumku dengan dalam dan lama.

Ini gila. Benar-benar gila, Aku dapat kehabisan nafas tapi aku menikmatinya. Aku kembali merasakan suatu hal baru berciuman di dalam air laut, kami dapat melihat apa yang ada didalam laut biru ini.

Alex tidak melepaskannya, Ia memeluk pinggangku dengan erat tidak ada tanda dia akan melepaskan aku dengan cepat. Begitu juga dengan diriku yang tak ingin hal ini cepat selesai. Kami kembali ke permukaan dengan nafas yang terpenggal-penggal. Aku tersenyum hingga membuatku tertawa senang mengalami semua hal ini.

"Kau baik-baik saja?" Alex bertanya padaku yang tidak dapat berhenti tertawa. Aku hanya menganggukan kepala. "Kau benar-benar spesial Alex, tak ada yang dapat membuatku seperti ini, kau tau itu? Aku beruntung bukan?" Ucapku mengeluarkannya begitu saja, setelah menyelesaikan kalimat aku segera menutup mulutku dan melihat ke Alex, melihat ekspresi Alex. Tatapannya tepat ke dalam mataku. Bagaimana hanya dengan tatapan dapat membuat jantungku berdebar sangat cepat.

"Kau lebih dari segalanya untukku" ucap Alex membuatku kembali tersenyum. "Kita harus segera pergi mengganti pakaian, Aku kedinginan" ucapku. "Ayo" ujar Alex merangkul pundakku dan Aku memeluk pinggangnya, Kami berjalan keluar dari dalam air menginjak pasir yang kering.

Setelah mengganti pakaian kami, Aku dan Alex duduk di atas tikar dengan buah semangka telah tersedia di mangkuk besar, di samping kami. Matahari terbenam akan terjadi, kami menunggu untuk mendokumentasikan kejadian tersebut dengan kedua mata. Kepalaku Aku sandarkan pada pundak Alex yang duduk memeluk lututnya.

"Aku berharap kita akan lebih sering berlibur seperti ini" ucapku memejamkan mata yang terasa lelah setelah perjalanan dan bermain air. "Aku juga" ujarnya meletakkan kepalanya di atas kepalaku. Kemajuan dengan hubungan kami membuatku merasa sangat senang dan nyaman dengan ini. Bisakah kita lebih lama lagi seperti ini? Bersama dengan Alex yang hangat, menyempatkan waktunya untukku dan membuatku banyak tawa. Hari ini aku tertawa lebih banyak dari hari biasanya, sungguh menyenangkan berlibur bersama Alex.

Malam ini kami menghabiskan waktu bercerita tentang masa kecil kami, masa saat membahagiakan. Alex tertawa saat aku bercerita bahwa aku pernah mengajak kucing milikku berenang bersama bahkan membawanya ke pantai. Kemudian berganti dengan cerita Alex yang pernah tenggelam saat surfing, Sejak itu dia tidak pernah surfing lagi dan dia tidak pernah bisa sejak awal. Ia bercerita bagaimana dia bersama teman-temannya pertama kali pergi bersama untuk mendapatkan tattoo, mereka pergi tanpa menyiapkan uang dan kabur. Sungguh masa mudanya di luar dari penglihatanku, Ia bahkan bercerita pernah membohongi penjual toko alkohol, Ia pertama kali merasakan alkohol saat dirinya berumur 14 tahun. Aku bahkan tidak pernah menyentuhnya sampai aku lulus sekolah menengah.

Kami mencari tempat untuk menginap karena sudah terlalu malam untuk kembali ke kota yang jauh dari sini. Aku memeluk Alex dengan sangat erat saat kami tertidur. Aku tak ingin hari ini cepat selesai dan berganti menjadi hari esok. Aku tidak tau apa yang akan terjadi di hari esok, Aku sangat berharap kesenangan yang aku alami sekarang tidak hanya sementara. Aku merasa aku akan merindukan Alex.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Alex bertanya padaku, Ia belum tertidur dan memandangiku sejak tadi. Aku mengangkat kepala menatapnya. "Aku memikirkan bagaimana dengan besok? Apa kita juga akan merasakan hal yang sama seperti hari ini?"

Alex semakin meraihku dengan dekat, Ia mengelus kepalaku dan meletakkan dagunya di atas kepalaku. Aku dapat mendengarkan detak jantungnya yang membuatku tenang.

"Aku akan berusaha untuk tetap membuatmu bahagia, Aku tidak akan membiarkan diriku menyakitimu" ujarnya terdengar sangat lembut untukku. Aku sangat menyukai Alex yang seperti ini.

"Kau pasti lelah, tidurlah" ucap Alex mencium puncak kepalaku. Aku tersenyum dalam pelukannya. Aku berusaha untuk memejamkan mataku dan tertidur.

There You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang