Part 25

2K 94 2
                                    

Alex's Pov

"Beri aku alasan, kenapa kau menghindariku?"

Medengar pertanyaannya membuatku melangkah mundur. Apa yang baru saja aku dengan dan apa yang aku lihat? Sadarlah jika sekarang di depanmu ini adalah Elena, bukan Sarah.

Pertanyaan yang baru saja keluar dari mulut Elena membuatku teringat dengan pertanyaan dari Sarah, saat terakhir kalinya ia menemuiku.

"Kau sudah tidak menginginkanku? Kau sudah bosan denganku?"

Apa yang membuatnya berpikir seperti itu?. Aku hanya membutuhkan waktu, beri aku waktu untuk memikirkan permasalahan ini. Aku menginginkannya, tapi tidak bisa dengan perasaan bersalahku kepada Sarah yang terus menghantui.

"Kita akan bicara setelah kau kembali dalam mood baikmu" ujarku mengambil jas dari kursi kerjaku.

"Apa bedanya dengan kau mengatakan sekarang dan nanti," Ujarnya menghentikan langkahku yang ingin keluar.

"Tentu beda Elena, Jika aku mengatakanya sekarang yang aku dapatkan hanya kau yang emosi, marah, dan tidak bisa mengendalikannya"

"Jadi, jawabanmu kau ingin aku pergi?"

Aku menghela nafasku, tolonglah dia untuk tidak mengacaukan dan menambahkan pikiran burukku lagi. Aku melangkahkan kaki menghampirinya.

"Kau ingat kau berjanji padaku?" Aku bertanya padanya, Ia mengangguk dan aku melanjutkan kalimatku "Kau berjanji untuk tidak meninggalkanku Elena,"

"Aku tidak akan meninggalkanmu jika kau tidak memberikanku alasan dan membiarkan aku pergi"

"Kalau begitu permasalahan selesai, tidak membicarakan topik ini lagi. Aku menyukaimu, dan aku tidak pernah membiarkan yang aku sukai menghilang" ucapku setelah itu melangkahkan kaki keluar dari ruangan. Aku tidak memiliki mood untuk bekerja lagi, Aku ingin menghilangkan penat di kepalaku.

"Alex! Kembali sekarang selesaikan pembicaraan kita! Alex!"

Aku memarkirkan mobilku, setelah perjalanan 30 menit menuju bar ini. Entah mengapa di sore hari aku pergi ke bar yang masih sepi. Tapi aku butuh minum.

Setelah duduk di kursi bar dan memesan minuman. Aku merasakan sebuah tangan melingkar di pundakku. Aku pun menoleh dan melihat Natalie berdiri di sana membuatku menghelakan napas dan menatap ke depan kembali.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Aku bertanya.

"Hmmm..mengikuti bosku pergi" ucap Natalie. "Aku melihatmu keluar tadi dan aku pergi mengikutimu. Sebagai seorang sekretaris harus selalu berada di samping atasannya" lanjut Natalie. Tangannya bergerak mengelus lenganku dan turun semakin turun pada tangan yang ada di atas meja. Merasakan sentuhan Natalie, Aku menyingkirkan tangannku dari meja.

"Huft.." Natalie duduk di samping Aku dan memesan minumannya. Ia terus memandangiku yang tidak berhenti meminum dan terus menambah air di dalam gelasnya.

"Mengapa kau begitu tertekan karenanya? Apa kau merasa bersalah setelah bertengkar dengannya? Kau tidak pernah merasa bersalah dan frustasi seperti ini ketika bertengkar dengan seseorang" ujar Natalie. Aku tidak membalasnya atau bahkan menoleh pada Natalie, Aku hanya mengisi kembali gelasku dan meneguk minumanku.

"Alex.." Natalie mengambil gelas dari tanganku yang membuat perhatianku tertuju padanya. "Jika kau ingin meluapkan emosimu, Aku bisa membantumu, Kau ingin pergi denganku?" Ucap Natalie mengelus dadaku yang menghadapnya.

Aku menggenggam tangan Natalie tersebut dan menatap wanita penggoda di depanku ini.

"Kau bisa pilih, hotel atau apartmentku. Tidak mungkin pergi ke apartmentmu jika Elena ada di sana bukan?" Ucap Natalie lagi. Mendengar namanya membuatku menghempaskan tangan Natalie. Kekesalan pada diriku kembali datang.

There You AreWhere stories live. Discover now