Part 12

2.5K 102 0
                                    

Alex's Pov

"F— kau memberinya vodka?" Aku menatap ke Natalie, setelah mencium bau dari dalam gelas Elena. "Dia tidak pernah minum dan kau memberinya vodka? Sudah berapa gelas dia minum?" Aku kembali memberikan Natalie pertanyaan.

"Aku rasa 2 gelas," ucap Natalie menghindari tatapanku. "Alex, dia hanya meminum 2 gelas vodka bukan masalah besar" ujar Mila yang masih berada dipangkuanku. "Get off" ucapku pada Mila.

"Kau serius Alex?" Dia menatapku, melepaskan tangannya dari leherku. "Aku serius". Mila berpindah duduk diatas sofa. Sofa disini sangat besar mengapa dia harus duduk diatas pahaku?. Aku menyukainya saat ditempat tidur karena dia sudah sangat berpengalaman tapi aku sangat tidak suka diluar itu, dia akan menjadi menyebalkan dan menjengkelkan.

Aku berdiri dan berjalan mencari keberadaan Elena. Aku melihatnya yang berdiri, bersandar pada pilar ruangan. Apa yang dia lakukan disana?. Aku melangkahkan kaki menghampirinya.

Elena mengangkat kepalanya menatapku saat aku berhadapan dengannya. Mata coklatnya menatapku. Bibirnya terangkat memberikanku senyuman.

"Mengapa kau datang ke tempat ini? Ini bukan untukmu" ucapku. Senyumannya menghilang setelah aku selesai berucap. "Jika kau ingin mengejekku pergilah" ujarnya mencoba untuk berdiri tegap. Aku benar-benar benci siapapun yang membiarkannya meminum dua gelas vodka. Aku yakin dia tidak pernah minum sebelumnya melihat reaksi dia pada alkohol. Setidaknya dia masih tersadar, setengah sadar lebih tepatnya.

Elena berjalan tidak seimbang melewatiku. Aku menarik lengannya dan membuatnya berdiri kembali didepanku. Ia terhuyung, aku memegang kedua lengannya menjaga dia untuk tidak terjatuh. "Aku akan mengantarmu" ucapku.

Elena menggelengkan kepalanya. "Aku bosan berada dirumah sendiri. Aku ingin bermain" ujarnya seperti anak kecil. Aku menggigit bibir bawahku menahan tawa karenanya.

"Hey, kau ingin aku menelfon ibumu dan mengatakan jika kau berada ditempat seperti ini?" Ujarku mendapat perhatiannya. "Aku sudah dewasa dan aku dapat pergi ke tempat ini" ujarnya. "Okay, jadi pergi ke tempat ini menandakan jika kau sudah dewasa?"

"Umm..pfft.." dia tertawa, alkohol membuatnya menjadi anak kecil. Aku tau dia sedang memikirkan sesuatu yang aku tidak tau apa yang dipikirkannya.

"Aku sudah menciummu, tidur diatas ranjang yang sama denganmu untuk satu malam dan melakukan banyak hal dewasa lainnya denganmu, tidakkah itu dibilang dewasa?" Itu yang dipikirkannya dan itu membuat dia tertawa?.

"Kita pergi ke tempat lain tapi tidak disini." Ujarku. Ia mencibir dan menatapku tajam. Berusaha untuk terlihat marah tapi dia justru terlihat lucu. "Aku sudah berdandan lama, memilih pakaian Natalie yang semuanya tidak aku sukai dan Terpaksa mengenakannya.." Ujar Elena menurunkan tatapannya pada pakaian yang ia kenakan. Aku bersyukur itu bukan punyanya, dia tidak akan mengenakan pakaian seperti itu, tidak didepan orang banyak. Aku menyukai dress yang dikenakannya karena itu membuat dia terlihat seksi, tapi aku lebih nyaman melihatnya mengenakan sweater dan rok selututnya.

"Ikut denganku, tidak ada penolakan kali ini" Aku meraih tangannya dan membawanya keluar dari keramaian berjalan menuju mobilku terparkir. Aku tidak sempat meminum alkoholku, hal yang membanggakan diriku saat ini karena aku masih bisa menyetir.

Aku membukakan pintu mobil untuk Elena. "Masuklah" ucapku. "Pengatur" ucapnya, namun masuk kedalam mobil tanpa mengatakan apapun setelah itu. Aku segera menutup pintu mobil dan berjalan menuju pintu pengemudi.

Setelah aku masuk, Aku melihat ke arah Elena yang sedang kesulitan mengenakan seatbeltnya. "Alex..aku melihat ada dua seatbelt..apa mataku bermasalah?" Ia bertanya padaku, menatapku. "Oh, ini pertama kalinya kau mabuk bukan? Lebih baik kau cepat tertidur" ucapku mengambil alih seatbelt dari tangan Elena. Tidak, aku ingin bersamanya dan membuatnya untuk tidur lebih telat.

There You AreWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu