Episode 4

25.8K 2.6K 319
                                    

| Alpha On Alpha [Jaemin X Jeno] 🐯🐶 |
🔎 Original Story From psychopathjp🔍
📝 Original Story From Let_Me_Rest 📝

| Alpha On Alpha [Jaemin X Jeno] 🐯🐶 |🔎 Original Story From psychopathjp🔍📝 Original Story From Let_Me_Rest 📝

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.













Jaemin berjalan menuju ke arah kelasnya. Dia mengerutkan kening sambil mengumpat beberapa kali di dalam benaknya. Ketika dia berada di depan kelas, dia membuka pintu dengan kasar sehingga semua teman sekelas ia menatapnya.

Dia tidak peduli dengan semua lirikan yang dia terima. Dia menggerakkan matanya ke kiri dan ke kanan seperti mencari mangsa. Setelah dia melihat sosok yang ia cari tidak ada di kelas dia pergi ke arah Mark yang sedang sibuk membaca novel.

"Di mana Jeno?" katanya dan menarik buku Mark dengan kasar.

Mark tahu mengapa Jaemin bertindak seperti ini dan mengapa Jaemin mencari Jeno. Bukan hanya Mark, tetapi semua siswa di sekolahnya tahu tentang hubungan dingin antara Jeno dan Jaemin.

Mereka tahu bahwa Jaemin sering bertengkar dengan Jeno. Lebih tepatnya mereka bertarung menggunakan mulut dan kata-kata bukan pertarungan fisik. Mereka juga tahu Jeno sering mencoba untuk berteman dengan Jaemin dan seperti biasa Jaemin malah tidak ingin berteman dengan Jeno. Sepertinya Jaemin sangat membenci Jeno.

"Wow Bung! Kau kasar sekali. Aku tidak terpikir kau layak disebut sebagai alfa top 2. Aku pikir aku lebih layak menjadi top 2 daripada dirimu. Lagipula, aku tidak tahu di mana Jeno berada!" 

"Kau ingin mengambil gelarku? Apa kau yakin lebih pantas menerimanya? Berhenti bermimpi, Tuan top 5." Jaemin berkata dengan nada mengejek lalu pergi.

Mark hanya diam. Dia diam bukan karena dia takut dengan Jaemin. Dia tidak ingin membuat keributan atau masalah meskipun sekarang aroma alfanya telah memenuhi ruang kelas.

Ya, jika alfa sedang dalam mood yang buruk atau kacau mereka akan mengeluarkan bau alfa mereka.

Aroma alfa yang ditinggalkan oleh Jaemin tercampur dengan bau Mark membuat beta dan omega di kelas ketakutan. Mereka terpaksa meninggalkan ruang kelas yang menyisakan tiga alfa. Siapa lagi kalau bukan alfa top 3, top 4 dan Mark dikenal dengan alfa top 5.

Setelah Jaemin keluar dari ruang kelas, dia terus mencari Jeno di beberapa tempat di sekitar sekolahnya tetapi dia tidak menemukan Jeno. Tiba-tiba dia ingat pada satu tempat. Dia pernah mendengar percakapan Jeno dengan Mark. 

Jeno mengatakan dia suka menghabiskan waktunya di rooftop gedung para senior. Tanpa membuang waktu, Jaemin langsung menuju ke situ. Sepanjang perjalanan, dia memikirkan cara balas dendam yang harus dia lakukan pada Jeno karena Jeno telah berani menendang perutnya.

Langkahnya terhenti di depan pintu. Entah bagaimana dia merasa ragu untuk membuka pintu setelah mendengar sebuah erangan. Dia tidak keberatan jika ada yang melakukan seks di sekolah. Bagi Jaemin, itu urusan mereka, bukan dia.

Sekarang situasinya sangat berbeda seperti yang dipikirkan Jaemin. Dia bisa mendengar erangan seseorang dengan memanggil namanya. Tidak hanya itu, dia juga mengenali suara orang itu. 

Jaemin perlahan membuka pintu dan kemudian mengintai di dibalik dinding untuk melihat siapa yang ada di sana. Jaemin membulatkan matanya dan mulutnya terbuka lebar. Dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Mulutnya yang terbuka lebar berubah menjadi seringai. Dia tertawa pelan sebelum mengeluarkan ponselnya. Jangan tanya apa yang ingin dia lakukan. Suara erangan yang didengarnya terhenti. Jaemin masih menunjukkan seringainya dan dia memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku.

"Wah, wah,wah... Apakah kau menikmati bermain dengan dirimu sendiri sambil mengerangkan nama aku? Aku merasa terhormat, Tuan Lee Jeno." 

Jaemin benar-benar menyukai pemandangan di depannya. Dia tidak tahu Jeno ternyata bisa terlihat sangat seksi seperti ini. Kaos kutang Jeno sudah terbuka sampai memperlihatkan dadanya yang mulus. Tidak hanya itu, Jeno juga tidak mengenakan celana. Ya, tidak ada celana dan celana dalam.

Wajahnya diwarnai dengan warna merah merona. Tangannya mencoba menarik kembali kemejanya untuk menutupi kemaluannya. Dia juga merapatkan pahanya dengan erat untuk memastikan Jaemin tidak bisa melihat apa-apa. Namun dia sudah terlambat. Jaemin telah melihat bahkan merekamnya.

.

.

Poor Jeno ☹☹









To Be Continued...

With Our Love🎋

Psychopatjp
&
Let_Me_Rest

Alpha On Alpha [JaemJen]Onde histórias criam vida. Descubra agora