Episode 28

14.5K 1.5K 129
                                    

| Alpha On Alpha [Jaemin X Jeno] 📝 |
🔎 Original Story From psychopathjp 🔍
📝 Remake By JiesugiChigasaki12 📝

| Alpha On Alpha [Jaemin X Jeno] 📝 |🔎 Original Story From psychopathjp 🔍📝 Remake By JiesugiChigasaki12 📝

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.























Ketika Jaemin memasuki kamar rawat, dia melihat Jeno yang sedang menangis tersedu-sedu di tempat tidurnya. Dia dengan cepat pergi ke arah Jeno dan memeluknya.

"Hei.. Kenapa kamu menangis? Katakan padaku?"

"Na-Nana... bayiku..." katanya sambil menangis di dada bidang Jaemin.

"Bayimu baik-baik saja. Kamu harus berhenti menangis, ini tidak baik untuk kesehatanmu dan juga bayimu. Kamu mengerti? Jadi tolong berhentiah menangis.."

Jeno mengangkat wajahnya untuk melihat ekspresi yang tersirat pada wajah tampan Jaemin. Air muka Jaemin tampak benar-benar sedih. Dia tidak tahu apa yang membuat Jaemin berekspresi seperti itu.

Diapun memberi Jaemin sebuah anggukan kecil dan kemudian menyeka air matanya dengan pelan.

"Nana. Bisakah kamu tinggalkan aku sendirian untuk saat ini?"

"Kenapa? Aku tidak akan melakukannya. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi, Lee Jeno."

"Kamu... Kamu tidak merasa jijik denganku? Aku alfa dan aku juga sekarang sedang hamil. Aku tahu kamu pasti tidak akan menerima bayiku-"

"Diam Jeno!" Teriakan Jaemin bergema di seluruh ruangan itu.

Untungnya, ayah dan ibu Jeno tidak ada di kamar itu. Jika tidak, Jaemin akan dimarahi karena meneriaki putra kesayangan mereka.

Taeyong yang masih berdiri di dekat pintu sedikit terkejut ketika dia mendengar suata teriakan Jaemin tadi.

Suasana disekitarnya juga menjadi dingin ketika Jaemin memancarkan aura alfanya di sekitar ruangan itu.

Situasi itu agak sulit bagi seorang beta seperti Taeyong seorang diri untuk tinggal lebih lama di dekat ruangan itu.

Tapi dia bersikeras sekuat tenaga agar tetap berada di sana karena dia takut sesuatu akan terjadi pada Jeno.

Sementara itu Jeno yang baru saja berhenti menangis kini kembali mengeluarkan air matanya.

Dia tidak takut pada teriakan Jaemin tapi dia sedikit terkejut sampai perutnya terasa seperti sedang berdenyut-denyut. Itu sebabnya dia menangis.

"Sialan kamu, Jaemin! Kalau kamu benar-benar membenciku, jangan berteriak padaku begitu!"

"Bukan seperti itu.. Maafkan aku. Tolong dengarkan aku," katanya dan perlahan dia menyeka air mata Jeno dengan kedua ibu jarinya.

Lalu tangannya menggenggam erat tangan Jeno dan dia juga tidak lupa memberi ciuman di tangan Jeno sebelum dia berbicara lagi.

"Aku mencintaimu. Sekarang, selalu dan selamanya. Aku tidak akan meninggalkanmu bahkan jika kamu menyuruhku pergi. Dengarkan ini, aku tidak muak ataupun marah denganmu. Mengapa aku harus muak dengan orang yang aku cintai terutama dengan seseorang seperti kamu dan bayiku. Ketika kamu membuat panggilan pada Taeyong, aku sudah memikirkan sesuatu yang buruk. Apa kamu tahu betapa cemasnya aku melihatmu pingsan dengan darah yang mengalir dari kakimu? Seberapa gugupnya aku ketika aku tahu kamu sedang hamil? Aku tidak pernah bisa memikirkan apa yang akan terjadi padamu. Aku terus berdoa kepada Tuhan berharap dia tidak akan mengambil orang yang aku cintai. Aku minta maaf telah meninggalkanmu sendirian di rumah. Aku minta maaf karena tidak percaya kata-kata kamu selama ini tentang kehamilanmu. Aku minta maaf karena terus menyakitimu. Aku tahu aku orang yang bodoh... Tapi aku berjanji mulai hari ini aku akan menjadi alfa yang baik untukmu dan bayi kita. Jadi bisakah kau memaafkan aku? Juga Lee Jeno, maukah kamu menikah denganku?"

Jawaban pertama yang Jaemin dapatkan adalah tamparan yang begitu keras di kedua pipinya. Ya, Jeno menampar kedua pipi Jaemin dan meninggalkan bekas telapak tangannya dengan indah.

Jawaban kedua yang didapati Jaemin adalah Jeno berteriak, "Ya, aku mau!" dengan air matanya yang mengalir lebih deras. Tapi senyum di wajah Jeno sudah cukup untuk membuat Jaemin lebih bahagia dari sebelumnya. 

Jaemin mengambil cincin yang ada di jarinya dan memakaikannya ke jari manis Jeno.

"Maaf aku tidak membuat persiapan apa pun. Ambil saja cincin ini sebagai cincin pertunangan kita. Aku sangat mencintaimu, Na Jeno."

Dia mencoba mencium Jeno kembali tetapi Jeno mendorong wajahnya menjauh dan mengeluarkan umpatan pada Jaemin membuat Jaemin terkekeh.

"Hentikan! Aku masih Lee Jeno, bodoh!"

"Oke sayang. Kamu masih Lee Jeno tetapi akan segera menjadi istri dari Na Jaemin. Kamu harus berhenti menggunakan kata-kata buruk juga karena bayi kita juga akan mendengarnya."

"Diam. Jika kamu ingin menciumku, cium aku sekarang. Sebelum aku berubah pikiran."

Tanpa menunggu lebih lama, Jaemin mengunci bibirnya pada Jeno. Sementara di belakang, orang tua Jeno dan Taeyong hanya menatap mereka dengan senyum terlihat di wajah mereka.

.
.

























To Be Continued...

With Our Love

Psychopathjp
&
JiesugiChigasaki12

Alpha On Alpha [JaemJen]Where stories live. Discover now