Episode 11

20.7K 2.1K 68
                                    

| Alpha On Alpha [Jaemin X Jeno] 🐶🐯 |
🔎 Original Story From psychopathjp 🔍
📝 Remake By Let_Me_Rest 📝

| Alpha On Alpha [Jaemin X Jeno] 🐶🐯 |🔎 Original Story From psychopathjp 🔍📝 Remake By Let_Me_Rest 📝

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.























"Jeno!"

Jeno dan Mark menoleh bersamaan. Mereka melihat seorang anak lelaki dengan kulit kecokelatan berlari seperti anak kecil ke arah mereka sambil dia melambaikan tangannya juga.

Entah bagaimana, bocah berkulit coklat itu tidak melihat batu besar di depannya membuatnya kehilangan keseimbangan tubuhnya. Dia tahu bahwa dia akan jatuh di tanah yang kasar sebentar lagi tapi dia salah.

Sebuah tangan sudah menyambut tubuhnya terlebih dahulu sebelum dia jatuh ke bawah.

"Haechan, kamu harus lebih berhati-hati. Jangan lari seperti itu lagi. Aku tidak ingin melihatmu terluka." kata Jeno yang masih memeluk Haechan.

Bukannya dia tidak ingin melepaskan tetapi Haechan yang tampak nyaman dalam pelukan Jeno.

"Haechan...aku minta maaf, tapi bisakah kau melepaskan tanganmu?" Jeno bertanya sedikit gugup ketika Haechan mulai menggeser tubuhnya dekat pada Jeno. Jeno juga merasa jika Haechan sedang sibuk mencium aroma tubuhnya.

"Tunggu sebentar..." itulah yang dikatakan Haechan. Jeno merasa lebih canggung sementara Mark di belakangnya masih makan dengan tenang dan terkadang tersenyum jahat pada Jeno.

"Sepertinya Haechan benar-benar menyukai Jeno. Mengingat sahabat Haechan sendiri  sebenarnya adalah musuh Jeno." kata-kata Mark membuat Haechan tersentak dan kemudian dia melepaskan tangannya dari tubuh Jeno.

"Tentu saja aku suka Jeno! Dia lebih baik dari Jaemin tau!"

"Oh, apakah ini pengakuan tidak langsung?" dia sengaja menggoda Haechan meskipun dia tahu bahwa sebenarnya Haechan belum sama sekali memiliki pacar. Oh Iya diam-diam saja yah kalau sebenarnya mark ini sudah menaruh perasaan lebih terhadap Haechan saat mereka pertama kali bertemu.

"Diam kau Camar!" dia marah, sedikit. Dia juga memukul lengan Mark dengan cukup kuat. Meskipun Mark tidak merasa sakit sama sekali.

"Hentikan! Aku minta maaf. Aku hanya bercanda. Mari ke sini Haechan, anggap puding ini sebagai tanda permintaan maafku."

Haechan masih marah pada Mark tapi dia akan mengambil puding gratis itu. Ibunya berkata, rezeki tidak boleh ditolak.

"Ah, aku lupa! Jeno apa kamu melihat Jaemin?"

"Jaemin? Kenapa bertanya padaku? Bukankah dia temanmu, harusnya kamu tahu lebih baik?" Dia bertanya kembali pada Haechan.

"Aku tidak tahu di mana dia. Aku pikir kamu tahu dia dimana. Kamu tahu kan, dia adalah musuhmu."

Jeno bilang, "Musuh atau teman. Aku tidak tahu atau ingin tahu apa pun tentang dia."

"Aku mengerti... Oke, itu saja yang ingin aku tanyakan padamu. Sampai jumpa!"

Haechan meninggalkan Jeno dan Mark yang masih tampak bingung.

"Hanya itu?" kata Jeno dan Mark bersama.

"Aneh... Aku bahkan tidak melihat Jaemin sejak tadi pagi ini."

Jeno tidak mengatakan apa-apa, dia hanya diam saja. Memang benar sejak pagi ini dia tidak melihat Jaemin. Biasanya setiap pagi Jaemin pasti akan bertemu dengannya dan memulai perkelahian mereka.

Tiba-tiba Jeno mengingat kejadian kemarin. Peristiwa paling malang yang pernah dia alami selama delapan belas tahun ini.

Kemarin adalah pertama kalinya dia merasa terangsang di sekolah dan terjebak saat masturbasi. Pertama kali dia mendapat ciuman dari seorang laki-laki. Pertama kali dia mengikuti semua perintah Jaemin, musuh utamanya.

"Apa yang ada di pikiranmu?"

"Tidak ada apa-apa."

"Jangan berbohong padaku. Kau pasti sedang memikirkan sesuatu... Sesuatu yang cabul. Kau tahu, wajahmu terlihat sangat merah seperti pantat monyet."

"Tidak! Aku gak pernah memikirkan hal semacam itu!"

Mark menggelengkan kepalanya.

"Sejauh yang aku tahu Jeno adalah seorang alfa yang suka sama laki-laki dominan. Selalu memimpikan sesuatu yang cabul. Selalu terangsang ketika melihat beberapa tubuh laki-laki yang dominan. Selalu bertindak seperti seorang omega perawan ketika dekat dengan beberapa laki-laki dominan. Juga, selalu katakan dia lurus dan tidak pernah berperilaku seperti omega. Sebenarnya, dia benar-benar menyukai pria dan bertindak lebih manis daripada omega nyatanya.Ini bukan dusta atau gurauan, tapi satu kebenaran."

"Aku membencimu!" teriaknya di depan wajah Mark sambil cemberut mulutnya dan tidak lupa menginjak kaki Mark juga. 

"Lihat dirimu, jika seseorang melihat ini, mereka pasti akan menangis." sampai akhir hari, Mark masih suka menggoda Jeno.

"MARK LEE!! KAU INI!!"

.
.






















To Be Continued...

With Our Love🌹

Psychopathjp
&
Let_Me_Rest

Alpha On Alpha [JaemJen]Where stories live. Discover now