2. Dating a Man

1.6K 154 8
                                    

"Aku bosan."

Mark mengalihkan atensinya pada Jaehyun, dia tampak tertarik. "Bosan?" ulangnya.

Jaehyun menghela napas lalu mengusap wajah yang membuatnya semakin tampak kusut dan frustasi.

"Jennie."

"Jennie?" Mark kebingungan. "Oh!" Mark menjentikkan jari antusias. "Pacarmu? Jadi maksudmu kau bosan pada pacarmu? Bosan kenapa? Hubungan kalian tidak baik-baik saja? Kalian ada masalah? Bukankah hubungan kalian selalu baik-baik saja? Jennie sangat baik dan cantik, terlebih sikapnya sangat manis. Ey... tidak mungkin kau bosan padanya." Mark mengakhiri kalimat beruntutnya dengan tinjuan kecil pada lengan Jaehyun.

Jaehyun mendengus. "Selalu baik-baik saja bukan berarti benar-benar baik-baik saja." Kemudian meneguk minuman kalengnya sampai habis. "Aku merasa hambar dengan hubungan kita." Jaehyun menghela napas dan melempar pandangannya ke jalanan yang sudah lengang.

"Hambar bagaimana?" Mark sepertinya tidak mengerti.

Kali ini Jaehyun menatap Mark sepenuhnya dengan tatapan sangat serius. Seperti hendak berpidato.

"Aku ingin mengencani seorang pria."

Mark menjatuhkan rahangnya dan menatap Jaehyun tidak percaya.

"Aku ingin seseorang yang lebih tua dariku, aku ingin pria matang."

"Maksudmu?" Waktu seakan melambat, Mark mendadak lemot, hanya sekadar memproses kalimat ajaib Jaehyun saja gagal. Iya, Mark gagal paham.

Jaehyun mencebik, tidak puas dengan respon Mark. "Kenalkan aku pada teman-temanmu. Aku ingin yang bisa mendominasi diriku. Tidak harus tampan yang terpenting dia berminat padaku dan matang."

"Huh?"

Jaehyun merutuki Mark lalu memukul kepala sahabatnya itu dengan tangan kosong.

"Sial. Ini sakit!" protes Mark tidak terima, suaranya melengking sangat berisik. Untung saja minimarket sudah sepi pelanggan.

Dan Jaehyun hanya menatapnya malas. "Kau gay, memangnya aku tidak tahu," ucapnya dengan nada sarkas dan langsung menerima lemparan kacang di wajahnya. Jaehyun melotot pada Mark tetapi Mark tidak perduli dan membalasnya dengan cibiran.

"Kau pikir dengan orientasi seksualku yang begini kenalanku yang penyuka sesama jenis jadi banyak?!" Mark sewot. "Ya tidak, bodoh. Memangnya aku ini pria jalang!" lanjutnya membentak dan semakin ngawur.

Jaehyun gemas lalu menampar keras dahi sahabatnya itu dengan tampang datar. Terkesan sangat menyebalkan di mata Mark.

"JUNG JAEHYUN! Huhuhu... aku tidak akan mengenalkanmu pada pria mana pun! Aku benci padamu!" Mark menangis akibat kekerasan yang dilakukan Jaehyun padanya.

Jaehyun, sih, masa bodoh dan malam itu dia meninggalkan Mark begitu saja di bangku minimarket, membuat tangis si junior yang sekaligus sahabatnya itu semakin menjadi.

Memalukan.

○○○

Suara riuh tepuk tangan seakan ditujukan pada Jaehyun yang baru saja datang ke kafe itu. Padahal ya, bukan. Jaehyun tidak geer, kok. Jaehyun tidak katro.

Jadi, begini, Jaehyun datang bertepatan dengan penampilan musik band live yang sedang ditunggu-tunggu penampilannya.

Lalu seorang waitress cantik menyambut kedatangan Jaehyun. "Untuk berapa orang, Tuan?" tanyanya diiringi senyum ramah.

JOHNJAENOLOGIWhere stories live. Discover now