17. Reuni

619 85 5
                                    

Warning: R-21!

ϟ

Jaehyun berjalan ke meja belajar, tempat Macbook putihnya menunggu dengan ceria, berpura-pura tidak menjadi bagian dari masa lalu yang dia derita. Stiker-stiker Puffy Chococat memenuhi permukaan MacBook itu; stiker-stiker yang seharusnya dia lepas karena semuanya dari sang mantan pacar. Tapi Jaehyun tidak sanggup.

Jaehyun membuka Macbook dan mengklik Firefox. Dia masuk ke Hotmail, mengklik folder saved dan mengarahkan kursor ke e-mail yang membuatnya galau. Perutnya terasa tegang. Di subjek e-mail tertulis 'Wedding Invitation'.

Menghela napas, Jaehyun duduk di kursi belajar, kembali membaca e-mail tersebut.

Tanpa mengurangi rasa hormat, izinkan kami mengundang rekan-rekan dan sahabat untuk hadir dan memberikan doa restu pada acara pernikahan kami.

Seo Yeji & Arthur Hwang

Date: Minggu xx Oktober xx
Time: 19:00 - Selesai
Place: Grand Hyatt Hotel

Merupakan Suatu Kehormatan dan kebahagiaan bagi kami apabila saudara berkenan hadir di acara pernikahan kami.

Additional Note :
- Untuk petunjuk arah di google maps silahkan klik
http://bit.do/yejiarthur

- Kartu undangan digital
http://bit.do/weddinginvation

- Sharing the moment with us, please use hashtag #yejiarthur if you post in Social Media

XOXO,

Seo Yeji

Jaehyun meringis saat selesai membaca. Dia menggigit bibir dengan wajah ditekuk.

"Seo Yeji ... Seo Johnny ... sial! Aku akan bertemu dengan adiknya." Jaehyun mengerang frustasi.

Semua kenangan beberapa tahun lalu berputar ulang di benak Jaehyun dalam kecepatan kilat, tapi Jaehyun menyaksikan semuanya dari sudut berbeda.

Itu dirinya, digandeng Johnny, mantan pacarnya. Laki-laki jangkung itu menarik Jaehyun di sepanjang lorong, berbicara pada semua orang kecuali padanya.

Jaehyun duduk di sampingnya, di barisan depan pada pertandingan sepak bola antar sekolah, meskipun Johnny sudah tahu bahwa sejak wajahnya terkena bola yang melenceng, Jaehyun selalu enggan duduk di barisan depan. Meski begitu, mereka tetap duduk di situ, Jaehyun terpaku ketakutan, menyaksikan pertandingan yang tidak pernah dia anggap menarik.

Jaehyun duduk bersama para senior kelas atas saat makan siang, tapi topik percakapannya selalu diulang-ulang. Mereka hanya berbicara tentang seberapa sibuknya mereka semua dan tentang menyusun resume yang bagus untuk mendaftar kuliah. Tetang pertemuan dipertemuan mereka dengan petugas perekrutan dari kampus-kampus. Tentang cara mereka mengatur jadwal secara online. Tentang siapa saja yang menulis rekomendasi untuk mereka.

Ya ampun ... Jaehyun sudah bosan selama beberapa tahun belakangan. Dia sudah lama sekali tidak bicara tentang dirinya sendiri. Dan sekarang dia harus mengingat kembali kenangan-kenangannya bersama Johnny.

"Aku ingin putus."

Mau tahu berapa lama waktu yang Jaehyun butuhkan untuk memberanikan diri mengatakan kata 'putus' pada pacarnya yang 'sempurna'? Semua itu memakan waktu sekitar satu jam enam belas menit.

Johnny hanya mengerutkan dahinya. Pasalnya, dia tidak tahu letak permasalahan yang membuat Jaehyun tega memutuskan hubungan yang sudah terjalin selama 3 tahun.

JOHNJAENOLOGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang