Tujuh

5.8K 797 81
                                    

"Namjoon, ayo menikah!"

"Berhenti bercanda, Seokjin-ah."

"Kenapa? Aku salah mengajakmu menikah? Kau kekasihku. Akan salah kalau kau bukan kekasihku dan aku mengajakmu menikah."

"Tidak. Tidak salah. Yang salah adalah aku yang belum terlalu mencintaimu."

"Ah, begitu?"

"Ya."

"Tidak apa-apa. Aku akan terus berusaha mengambil hatimu. Lagian kita baru pacaran dua tahun. Aku saja yang bodoh langsung mengajakmu menikah. Ah, ayo kita cari makan. Perutku lapar!"

.

.


Mereka sudah tiba di Seoul setelah liburan selama empat hari tiga malam dan sekarang Namjoon tengah mengendarai mobil yang ia parkirkan di bandara. Disebelahnya Seokjin masih tiduran. Namjoon mengendari mobil itu ke rumah ayahnya Seokjin karena kunci rumahnya ada di sana sekalian mengambil anjing putih miliknya.

Sampailah mobil itu di depan rumah ayah Seokjin.

"Kau mau ikut turun?" Tanya Namjoon.

Seokjin membuka matanya, melirik ke Namjoon lalu menggeleng, "tidak mau. Aku ngantuk."

"Oke. Kalau begitu aku ke dalam dulu."

Seokjin menangguk dengan mata sudah kembali terpejam.

Namjoon keluar dari mobil tanpa mematikan mesin mobil karena di dalam ada Seokjin.

Mengetuk pintu rumah ayahnya Seokjin dan adik tiri Seokjin lah yang membukanya. "Oh, hey oppa! Mau mengambil Rapmon?"

Namjoon mengangguk. "Iya."

Sejeong membuka pintu lebih lebar, mempersilahkan Namjoon masuk. "Mana Seokjin oppa?"

Namjoon masuk ke dalam rumah. "Jangan di tutup aku hanya sebentar mengambil Rapmon dan kunci setelah itu langsung pulang."

Sejeong yang hendak menutup pintu urung.

"Seokjin ada di mobil. Dia ngantuk makanya tidak ikut turun."


GUK...GUK....


Anjing putih itu datang menghampiri Namjoon, menggonggong lalu duduk di depan Namjoon. Namjoon merendahkan tubuhnya untuk menggendong Rapmon dan mendusel anjing tersebut.

"Oh, Namjoon?"

Namjoon mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Di sana ibu sambung Seokjin berada.

"Hey, eomma," sapa Namjoon.

"Kemana Seokjin?" Tanyanya saat tidak melihat anaknya tidak ikut bersama Namjoon.

"Ada di mobil. Dia mengeluh ngantuk."

Ibu sambung Seokjin mengangguk mengerti.

"Oppa, ini." Sejeong datang dengan kunci rumah Namjoon dan kandang serta perlengkapan Rapmon.

"Namjoon, rumah kalian kotor sekali."

Namjoon yang sedang berjongkok untuk memasukan Rapmon ke dalam kandang mendongak. "Ya, kita berangkat buru-buru jadi tidak sempat membereskan."

"Tapi sekarang sudah bersih kok."

"Eomma membersihkannya?"

Ibu sambung Seokjin mengangguk. "Ya."

RetakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang