Khitbah mendadak 😊

17.3K 707 15
                                    

"Jangan pernah mencintai orang yang tidak mencintai Allah. Jika Allah saja ia tinggalkan, apalagi kamu?"

- Imam Syafi'i
💕

" Menikahlah dengan seorang yang berjanji akan selalu mampu mengimamimu di dunia maupun di akhirat "

NurFatimatu Zahra
💕

" Cintailah dia karena Allah, kelak akan kau halalkan dia dengan ridho Allah "

Muhammad Azam Khoirul Anwar
💕












Dua minggu kemudian


POV Azam

Hari ini adalah hari yang sangat menegangkan bagiku, pasalnya Abi dan umi ngajak aku untuk datang kerumahnya Zahra untuk mengkhitbahnya. Karna Zahra telah selesai melaksanakan UNBK susulan minggu kemaren. Saat ini perasaanku campur aduk ada rasa bahagia saat aku akan mendapatkan sosok pendamping hidup dan ada rasa khawatir, oh iya kayaknya aku mulai menyimpan rasa padanya sejak pertemuan pertama di mesjid waktu itu, padahal aku sangat sulit untuk menyukai seseorang apalagi seorang wanita tapi kenapa saat bertemu dengan Zahra aku jadi seperti ini ahk ntahlah. Yang sekarang ku pikirkan hanya satu bagaimana jika Zahra menolak khitbah dariku nanti, namun aku akan serahkan semuanya pada yang maha kuasa bagaimanapun jawabannya Zahra nanti mungkin itu adalah yang terbaik untukku dan untuknya.

"Zam, ayo Le" teriak umi dari lantai bawah

"Bentar umi" teriakku dari dalam kamar, akupun keluar dari kamarku dan mulai berjalan menuruni anak tangga, sesampainya di ruang keluarga, kulihat semuanya sudah kumpul ada Abi, umi, mas Adam dan istrinya. Mas Adam adalah kakak kandungku yang selalu bikin aku jengkel, dartingku naik karna ulahnya, meskipun kelakuannya seperti itu aku sangat menyayanginya, mas Adam juga udah menikah beberapa bulan lalu dengan mbak Laras

"Kamu itu abis nganti baju apa ganti kulit sih, lama banget " protes mas Adam

"Abis ganti wajah mas biar kelihatan lebih ganteng" jawabku dengan menahan tawa

"Alahh gak perlu di ganti, wajahmu itu udah jelek dari lahir zam, jadi mau di ganti seperti apapun tetap jelek" ucap mas Adam

"Benar-benar ni orang bikin longsor hati Azam aja, kalo gak ada Abi sama umi udah abis tuh anak" ucapku dalam batin, kan gak mungkin kalo aku ngomong gitu di depan umi sama Abi

"Iya mas makasih atas pujian nya" jawabku dengan senyum malas

"Ahk... Sudahlah kalian ini debat terus, ayo kita berangkat sekarang" pinta umi

"Baiklah" jawabku

Kami pun segera pergi menuju rumah Zahra yang terletak di Lirboyo, jaraknya lumayan jauh dari rumahku. Di dalam mobil hanya ada aku umi Abi dan kang Ivan. Kang Ivan adalah supir keluarga ndalem. Mas Adam dan mbak Saras mereka pakai mobil pribadi nya

"Apa kamu sudah siap Le?" Tanya abiku

"In sya Allah Abi" Jawabku

Azam POV and




Zahra POV

Hari-hari telah kulewati dimana masa-masa sulit telah kujalani, kaki Zahra saat ini sudah bisa berjalan seperti biasanya. Aku juga telah mengikuti ujian susulan minggu lalu, dan dua hari yang lalu mas Ahkam juga sudah menikah dengan mbak ayu. Sekarang aku sedang duduk di ruang keluarga sambil menonton tv. Tiba-tiba Abi datang dan duduk di sebelahku

Imamku Pilihan Abi [TERBIT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang