Butik🌹

12.7K 558 2
                                    


Hiduplah seadanya, hiduplah secukupnya jangan terlalu berlebihan Kara sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang menghambur-hamburkan Rizky nya untuk keperluan yang tak berguna.

SH🌷







Zahra POV

Hari-hari telah ku lewati, seiring berjalannya waktu maka akan semakin dekat saja acara pernikahan ku dan mas azam, tinggal menghitung hari maka aku akan menjadi seorang istri, acara akad nikahku sekitar 4 hari lagi. Namun sampai saat ini keluarga mas Azam belum mengajakku untuk memilih baju pengantin di butik islami. Mungkin mereka masih sibuk dengan urusannya masing-masing. Ah lebih baik aku main ke area pondok putri, saat aku ingin keluar kamar handphone ku tiba-tiba berbunyi, akupun mengambil handphone ku yang di simpan di atas nakas kamarku. Tertera di atas layar handphone ku nama mas Azam, ada apa dia teleponku siang-siang begini? Tumben saja biasanya juga dia suka ngeChat bukan telpon, ah sudahlah mungkin ada yang penting akupun mengangkat telponnya.

"Hallo, Assalamualaikum mas"

"Waalaikum salam ra" jawabnya diseberang sana

"Ada apa mas tumben jam segini telpon?" Tanyaku sekalian basa-basi hehe

"Emang gak boleh ya?"

"Ya bukan gitu, gak biasanya mas Azam telpon Zahra" jawabku

"Emh, mas cuman pengen ngasih tau kamu, kata umi nanti sore kita akan kebutik untuk memilih baju pengantin" ucapnya

"Ouh iya mas, apakah mas Azam akan langsung berangkat kebutiknya?" Tanyaku lagi, kuharapsih dia menjemputku disini

"Nggak, biar umi yang duluan kesana, ini mas masih di kantor Ra, masih ada sedikit pekerjaan, nanti mas jemput kamu ya, tanggung juga kalo berangkat sendiri" ucapnya. Sesuai keinginanku ini, tapi kalo umiNya mas Azam gak ikutt bareng mas Azam, berarti nanti dalam mobil kita berdua doang ahk tidak.

"Nggeh mas Zahra tunggu"

"Yaudah kamu siap-siap aja sekarang, bentar lagi mas jemput kamu ya, ini kerjaan udah hampir selesai kok"

"Iya mas, udah dulu ya Zahra mau siap-siap assalamualaikum"

"Waalaikum salam" jawabnya diseberang sanaa

Akupun tak jadi main kepondok putri, Karana aku harus siap-siap untuk pergi ke butik. Setelah selesai siap-siap aku langsung turun kebawah berniat minta izin sama Abi dan umi, namun setelah kuliat-liat Abi tidak ada yang ada cuman umi yang sedang mendengarkan setoran hafalan Al-Qur'an santriwati.

"Assalamualaikum" ucapku seraya mencium tangan umi

"Waalaikum salam, mau kemana to Nduk sore-sore gini udah rapih aja?" Tanya umi

"Umi, Zahra minta izin mau kebutik ya, untuk mencari baju pengantin" jelasku

"Mau sama siapa kesannya?"

"Nanti mas Azam jemput Zahra, apa umi kasih izin Zahra?"

"Iya umi kasih izin, tapi ingat nanti jaga jarak ya soalnya kan kalian belum halal" ucap umi dengan sebuah senyuman

"Iya umi Zahra paham" jawabku

Kudengar ada sebuah mobil yang masuk ke halaman pesantren, pasti itu mas Azam. Kulihat dibalik jendala rumahku dan ternyata benar itu mas Azam dia terlihat sangat tampan, dia mulai berjalan kearah rumahku.

"Assalamualaikum" ucap nya di ambang pintu

"Waalaikum salam" jawab semua yang ada di rumah, kebetulan dirumah lagi banyak santriwati yang sedang setoran hafalan Al-Qur'an kepada umi jadi bisa dibilang cukup ramai, mas Azam pun masuk ke dalam lalu ia menyalami umiku yang tengah duduk disana, kulihat para santriwati itu banyak yang tersipu malu melihat kedatangan mas Azam, ada juga yang caper dan masih banyak lagi.

Imamku Pilihan Abi [TERBIT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang