Makin Parah😪

10.4K 436 1
                                    

Jika kamu benar-benar mencintaiku Karna Allah aku yakin kamu bisa menerima kekuranganku dan masalalu yang kualami sebelum bertemu dengan dirimu.

SH🌹

"Pak pak, korban tidak membawa apa-apa hanya mengenakan seragam dokter, dan ada sebuah gantungan kunci warna biru muda berbentuk Doraemon" terdengar suara polisi yang sedang berbincang dengan temannya

Ah mungkin aku gak bisa bantu apa-apa kalo kondisinya kayak gini. Hahh apa dokter? Bukannya masku seorang dokter dan gantungan kunci itu.

Flashback

Sembilan tahun kebelakang.

Waktu itu aku masih kelas sembilan Mts, dan mas ku baru lulusan Aliyah yang akan melanjutkan studi nya di negri orang (Amerika) kabar itu sudah tersebar seantero pesantren milik Abi ku. Aku sendiri yang mendengarnya kaget akan kepergiannya kesana. Apalagi perginya hari ini juga, aku tak bisa ditinggal olehnya, Karna kalo kemana-mana aku selalu bersamanya, lalu kalo dia pergi siapa yang akan pergi jalan-jalan bersamaku?.

"Zam, jangan sedih. Mas kesana untuk mencari ilmu bukan untuk main" jelasnya

"....."

"Zam, mas janji sepulang dari sana mas gak akan ninggalin kamu lagi, satu kali ini aja ijin mas yak" pintanya

Aku memandang wajahnya dengan wajah yang penuh air mata, kulihat dia tersenyum

"Janji" aku mengacungkan jari kelingking

Dia mengangguk dan membalas ikatan jari kelingking dengan senyuman.

Saat dia sudah masuk mobil dia melambaikan tangannya kepadaku.

Tanganku memegang gantungan kunci Doraemon kesayanganku. Lalu aku memberikan gantungan itu padanya.

"Ini buat mas, jika mas rindu Azam pandanglah gantungan kunci itu, wajah nya hampir mirip kok sama Azam"

"Ahahah, Iyah Iyah, makasih dek" lalu dia kembali keluar dari mobil dan memelukku

"Doakan mas zam, semoga cita-cita mas tercapai" lalu dia melepaskan pelukannya

Aku mengangguk

Flashback off

"Allah, jadi maksudnya pemilik mobil silver itu..."

Aku kembali membalikkan badan, dan mencoba menerobos orang-orang yang mengelilingi mas Adam, saat korban tersebut sudah berada di depan mataku, kakiku luluh kebawah, kulihat darah di sekujur tubuhnya mulai dari kepala hingga ujung kakinya, baju putihnya sudah berubah menjadi warna merah.

"Allah ujian apalagi yang menimpanya" Jeritku

"Sabar mas sabar"

"Apa ini keluarga korban"

"Ini orang kenapa sih"

"Istighfar mas istighfar"

"Ini ujian dari Allah mas"

Begitulah ucapan dari orang-orang yang kudengar.

Aku langsung mengangkat tubuhnya, alhasil aku kembali luluh karna aku merasa sangat lemah kali ini.

"Mas, apa mas keluarga korban?" Tanya salah satu polisi

"Iyah, saya adiknya"

🍃🍃

Saat ini aku sedang berada di depan ruangan UGD, aku juga sudah memberi kabar kepada keluarga di Blitar, maupun dirumah.

Sudah hampir satu jam aku disini dan dokter yang menangani mas Adam juga belum keluar-keluar dari tadi.

Imamku Pilihan Abi [TERBIT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang