kebongkar🍃

11.6K 486 3
                                    

Ya Tuhan, Jika sakit ini adalah sebagian dari nikmat yang engkau berikan, Hamba ikhlas menerimanya.

Orang yang hebat adalah orang yang bersedih tapi tetap berusaha membahagiakan orang lain.


Muhammad Adam Khoirul Anwar☘️







"Kamu kenapa zam? Kok tiba-tiba jadi drama kayak gini?" Ucapnya

Aku masih terus memeluknya tanpa mempedulikan pertanyaannya.

"Zam, jangan kayak gini, nanti ada santri yang liat, kamu gak malu apa pelukan sama sesama jenis" ujarnya

Akupun melepaskan pelukanku, kupegang kedua ujung pundaknya, kutatap matanya, sungguh malang nasib masku ini, andai aku bisa menggantikan posisinya, aku ridho ya Allah.

"Mas, katakan pada Azam bahwa yang mas bilang itu gak benar" ujarku, kulihat dia mengerutkan keningnya

"Maksudnya?" Ujarnya

"Mas gak menderita sakit ganas itukan? Katakan mas bahwa semua itu bohong, katakan mas, katakan" uplcapku dengan nada tinggi sambil meneteskan air mata

"Apa-apaan sih kamu ini ngomong kok ngelantur" ujarnya dengan mengalihkan pandangan dan tersenyum pun terlihat sangat dipaksakan

"Mas sudahlah jangan tutupi lagi, Azam denger kok apa yang mas katakan barusan" ucapku

"Ahk kamu salah denger itu, ayo masuk" ajaknya, lalu dia berjalan menuju ndalem

"Mass!! Sampai kapan mas akan menyembunyikan semuanya?" Kulihat dia berhenti melangkah

"Sampai kamu menjadi presiden🤣 haha, zam mas ini baik-baik saja" katanya, lalu dia lanjut melangkahkan kakinya sampai-sampai punggung nya tak terlihat lagi.

Arrgghh, ku acak-acak rambutku, dan aku kembali luluh ketanah, kenapa dia selalu kaya gitu? Padahal sudah ketangkap basah tapi tetap saja dia gak mau ngaku. Dan aku, aku gak boleh lemah seperti ini, aku harus mencari tau tentang penyakitnya itu, tapi gimana caranya, ahk iya hari ini aku akan terus mengikutinya siapa tau dia cek up ke dokter.

Akupun kembali masuk ke ndalem, terlihat suasana ndalem menjadi hangat, ku amati setiap sudut ruangan khusus untuk keluarga ndalem, semua anggota keluarga ada disana.

"Zam kenapa berdiri disitu? Sini nak, tadi istrimu mencarimu, kamu abis dari mana" tanya umi

"Tadi Azam abis dari belakang umi" kutatap mas Adam, saat kuamati raut wajahnya mulai terlihat pucat

"Kenapa masih berdiri ayok sini Lek" pinta Abi, akupun mendekat dan duduk di samping mas Adam, Karna kalo duduk di samping Zahra ada mbak Laras

"Astaghfirullah, adek mas yang tampan seantero Blitar ini kenapa acak-acakan kaya gini" ucap mas adam, tangannya merapihkan rambutku.

"Gak papa" aku keinget sesuatu " semuanya Azam pengen ke kamar mandi ini udah gak tahan" ucapku berpura-pura

"Haddeuhh baru juga datang" timbal mbak Laras

"Mboten mbak, panggilan alam ini" akupun langsung berlari kelantai dua, sesampainya di atas aku masuk keruangan kerja mas Adam, aku akan mencari sesuatu disini, ku acak-acak semua laci yang ada namun hasilnya nihil tak ada sesuatu yang mencurigakan. Akupun berniat keluar, namun saat aku hendak membuka pintu aku melihat tong sampah di sampingnya, kuamati isinya terlihat ada sebuah bekas obat, tanganku mulai terulur kebawah untuk mengambil bekas obat itu, kuamati obat itu namun aku tak tahu obat apa ini, aku akan menanyakannya nanti sama mas ahkam.


Imamku Pilihan Abi [TERBIT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang