Ujian Hidup💔

12.9K 531 0
                                    

"Hidup ini bukan hanya mencari yang terbaik, namun lebih kepada menerima  kenyataan"

SH🌹

Zahra POV

Pagi ini aku sedang menyiapkan baju untuk mas Azam ke kantor, ya mas Azam sudah masuk kantor dua Minggu yang lalu, dia belum mengundurkan diri karna katanya belum ada yang menggantikan posisinya, tadinya sih pengen mas Adam yang menggantikan nya tapi beliau tengah sibuk dengan pekerjaan baru nya yaitu sebagai dokter, ya kakak suamiku adalah seorang dokter dia kuliah di universitas Amerika mengambil jurusan kedokteran dan gelarnya juga sudah S3 sama seperti mas ahkam tapi kalo mas ahkam kan kuliahnya di Kairo dia ngambil jurusan kedokteran sekarang mas ahkam juga sudah menjadi dokter ahli bedah kalo mas Adam itu dokter umum, walaupun suka becanda tapi dia sangat cerdas hafidz Qur'an pula, aku sangat bersyukur bisa terlahir dari kalangan penghapal Al-Qur'an begitupun dengan keluarga suamiku. Sejujurnya aku juga pengen melanjutkan studi ku di Mesir, tapi ya gimana aku gak di kasih izin oleh Abi dan umi begitupun dengan mas Azam dia tidak mengizinkan ku untuk melanjutkan studi ku.

"Hey kenapa melamun" ucap mas azam dengan melambaikan tangan nya di depanku

"Hah ah iya apa mas?" Tanyaku

"Kenapa melamun?"

"Nggak"

"Beneran"

"Iya suamiku" ucapku meyakinkannya

"Sejak kapan mengaggap mas suami?"

"Sejak mas ngucap ijab qobul di depan Abi"

Kulihat senyum di bibirnya lalu dia memelukku dan mengecup ubun-ubunku dengan penuh kasih sayang.

"Allah, Zahra sangat nyaman saat berada dipeluknya, jika boleh ijinkan zahra untuk memeluknya setiap detik, tapi mana bisa" Gerutu ku dalam batin

Mas Azam pun melonggarkan pelukannya dan menatap ku, tangannya memegang kepalaku

"Zahra, istri mas Azam yang paling cantik, mas mau minta ijin yak"

"Mau kemana mas"

"Mau kehatimu" godanya lalu dia kembali mengecup kening ku dan beralih mengambil baju yang telah kusiapkan, sedangkan aku? Aku hanya diam setelah dia berkata seperti itu, ntah kenapa jantungku jadi maraton begini? Apa aku sudah mencintainya? Ntahlah biar waktu yang menjawab.

Setelah mas Azam pergi ke kantor, aku suka jalan-jalan di sekitar pondok bersama mbak ayu, sekalian ngajak jalan calon ponakan hehe.

"Dek"

"Iya apa mbak?"

"Kamu belum pengen apa nyusul mbak"

"Maksud mbak gimana?"

"Ya nyusul jadi calon ibu gitu?"

"Ya pengen sih tapi.." aku tidak melanjutkan ucapanku

"Kenapa"

"Nggak papa mbak"

"Cerita aja sama mbak pasti mbak dengerin kok"

"Tapi jangan ketawa yak"

"In sya Allah"

"Jadi Zahra belum melaksanakan tugas seorang istri yang sesungguhnya" aduh Gusti malu sekali aku bilang kek gitu ke mbak ayu, terlihat dia hanya tersenyum dan menggeleng kan kepalanya.

"Dek, kamu jangan kek gitu dong dosa sayang, berikanlah hak suamimu"

"Tapi Zahra malu lah mbak, lagian mas Azam juga gak pernah minta"

Imamku Pilihan Abi [TERBIT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang