Play The Game

56.5K 5.4K 1.6K
                                    

Byurr

Renjun memejamkan matanya saat tubuhnya merasakan air dingin dengan bau menyengat mengenai tubuhnya. Renjun mencoba menahan emosinya agar tidak meledak dan menghajar namja yang tengah tertawa terbahak bahak dibelakangnya.

"Ooouuuhhh~ lihatlah tubuhmu Huang, menjijikkan, sama menjijikkannya dengan dirimu"

Jaemin berjalan mendekati Renjun dan berdiri dibelakangnya.
"Cepat batalkan perjodohannya atau kau akan mengalami ini setiap hari"bisik Jaemin.

"Astaga Renjun!"

Haechan yang baru datang bersama Mark langsung mendorong tubuh Jaemin yang berada didekat Renjun. Mereka yang sejak tadi menyaksikan drama pagi itu hanya diam saja.

"Kau baik?"tanya Haechan.

Haechan yang menyadari Renjun dalam keadaan tidak baik segera membawanya pergi.

"Sebaiknya jangan mengganggu Renjun"kata Haechan sebelum membawa Renjun pergi.
.
.
.
.
.
"Ini! pakai ini!"

Renjun mengambil baju olahraga milik Haechan. Namja itu tengah menggerutu tidak jelas yang sangat terdengar berisik.

"Diamlah Hyuck"

"Bagaimana aku bisa diam? Bukankah Jaemin keterlaluan? Baru sehari kalian tinggal bersama, bagaimana jika berhari hari? Apa yang akan dia lakukan?. Kau akan tahan, sebulan? Heol, sungguh aku tidak tahu apa yang berada di otak kecilmu Huang..."

Renjun mendekati Haechan yang masih sibuk mengoceh. Dia belum ganti baju, hanya membuka seragamnya hingga memperlihatkan tubuh ramping nya.

"Hyuck"

Haechan terdiam saat mendengar suara rendah Renjun. Dia menatap Renjun yang entah sejak kapan mengurungnya dengan kedua tangan disisi kanan dan kiri tubuhnyanya.

"A-apa yang kau lakukan?"

Haechan sedikit gugup saat Renjun menatapnya intens seperti itu. Renjun semakin memajukan tubuhnya, mengurung Haechan diantara washtafel dan tubuhnya.

"N-njun?"

Tangan Haechan menahan tubuh Renjun agar tidak mendekat lagi. Sungguh rasanya dia benar benar gugup walau Renjun adalah sahabatnya.

"Kau belum punya pacar kan? Jadi submisive ku ya?"tanya Renjun sambil menarik pinggang Haechan agar lebih rapat dengannya.

"Y-ya kau gila!!"

Haechan mendorong tubuh Renjun dan segera berlari dari sana. Dia tidak pernah membayangkan berada dibawah Renjun. Membayangkan saja sudah membuat bulu kuduknya berdiri, terlalu horor.

Renjun yang ditinggal sendiri dikamar mandi hanya tertawa kecil saat melihat Haechan berlari panik seperti tadi. Dia sudah risih karena Haechan terus saja mengoceh. Sesekali mengerjai Haechan kan tidak apa apa.

"Tentu aku tidak akan diam saja Hyuck. Aku akan membuat mereka jatuh padaku dan jika bisa mereka tidak akan bangun lagi"

노런민

"Hey taruhan nanti lumayan. Kalian ikut?"

Jaemin menatap Mark yang berdiri didepannya. Dia menatap Mark penuh minat, menunggu apa yang akan dia jelaskan tentang balapan malam ini.

"Yang ikut dan menang akan dapat uang yang lumayan"jelas Mark.

"Berapa?"

"Kurasa 100 juta won? Entah aku juga tidak yakin"jawab Mark.

"Kau ikut?"tanya Jaemin pada Jeno.

"Tidak, aku malas"

"Oke, aku yang ikut"

°노런민°✔️Where stories live. Discover now