Jeno

23.6K 2.7K 675
                                    

Renjun keluar dengan segelas air putih dingin ditangannya. Dia berdiri di sisi kapal dan menatap langit yang dihiasi bulan dan bintang yang bertaburan.

Renjun sedikit terkejut saat sebuah lengan kekar mengurungnya dari belakang juga tubuhnya yang sangat rapat dengan namja dibelakangnya.

"Belum tidur?"

Renjun bisa merasakan nafas Jeno di tengkuknya. Jeno bahkan berani mencium tengkuknya meski hanya ciuman kupu kupu.

Tangan Jeno yang tadi berpegangan pada besi didepan berubah menjadi melingkari pinggang ramping Renjun. Jeno menumpukkan dagunya di bahu Renjun.

"Aku ingin bicara serius padamu..."kata Jeno sambil memperhatikan Renjun dari samping.

Renjun hanya diam mendengarkan Jeno. Entah mengapa dia tidak menolak pelukan Jeno. Renjun merasa hangat, perasaan yang sangat tidak pernah dia dapat kecuali dari Haechan.

"Njun, apa kau tidak bisa membiarkan aku membantumu? Aku bisa dan aku ingin melindungimu"kata Jeno.

"Kenapa?"

"Aku... Bagaimana jika aku bilang aku mencintaimu?"

Jeno menegakkan tubuhnya dan membalikkan tubuh Renjun agar menatapnya. Sesak rasanya saat melihat Renjun hanya menatapnya datar seolah olah kata kata yang dia ucapkan hanya candaan semata.

"Aku serius. Aku menyukaimu saat kita bertemu pertama kali, aku penasaran denganmu yang berpenampilan cupu, aku... Aku hanya... Kau terlihat sangat manis saat itu"kata Jeno dengan nada memelan diakhir kalimatnya.

Renjun menatap mata Jeno, dia berharap adanya kebohongan dimata itu tapi nyatanya tidak. Jeno serius dengan apa yang baru saja diucapkannya.

"Aku menginginkan mu, aku ingin kita bersama karena kemauan bukan perjodohan bodoh ini..."lirih Jeno.

Jeno menggenggam tangan Renjun. Dia membawa tangan Renjun kedadanya agar Renjun merasakan detak jantungnya yang tidak beraturan saat dekat dengan Renjun.

"Kau cinta pertamaku dan aku tidak ingin melepaskanmu begitu saja. Untuk masalah Lucas mau tak mau kau harus menerima bantuanku"kata Jeno.

Saat Jeno ingin pergi tangannya ditahan Renjun. Jeno menatap Renjun yang menundukkan kepalanya.

"Kenapa?"tanya Renjun dengan nada pelan.

"Aku hanya ingin kau melihatku bahwa aku tulus bukan karena tubuhmu. Aku tulus mencintamu Huang Renjun"

Renjun memeluk Jeno erat. Dia tidak memperdulikan Jeno yang masih diam karena pelukannya yang tiba tiba. Renjun membiarkan Jeno melihat dirinya yang rapuh, dia memang tak sekuat itu.

"Kalau begitu ajari aku, ajari aku cara mencintaimu"kata Renjun dengan bibir bergetar.

Jeno tersenyum dan membalas pelukan Renjun tak kalah erat. Sampai kapanpun dia tidak akan melepaskan seorang Huang Renjun.

"Tentu, akan kubuat kau melupakan Lee Haechan yang berisik itu"

Renjun memukul punggung Jeno dan semakin menenggelamkan dirinya di pelukan Jeno. Perasaan senang terus mengalir didadanya. Renjun tersenyum walau Jeno tidak melihatnya.
.
.
.
.
Mereka sarapan bersama dimeja yang penuh dengan berbagai makanan. Jeno diam diam menatap Renjun yang duduk di dekat Haechan.

"Sungguh semalam itu aku benar benar memeluknya"guman Jeno heran.

Jeno bingung pasalnya Renjun kembali dingin dan tidak memperdulikannya. Jeno menghela nafas dan menganggap yang kemarin terjadi adalah memang mimpi.

°노런민°✔️Where stories live. Discover now