Fact

26.4K 3.3K 202
                                    

Jaemin menatap ibunya yang bersiap siap pulang padahal Jeno belum datang. Jaemin sedikit kesal jika ibunya berduaan dengan ayah mesumnya besar kemungkinan dia akan punya adik lagi.

"Eomma, kenapa tidak menginap?"tanya Jaemin.

"Eoh? Kau menyuruh eomma menginap?"

Jaemin mengangguk. Dia juga ingin diperhatikan oleh ibunya seharian.

"Renjun dan Jeno akan datang sebentar lagi, maaf sayang eomma tidak bisa menginap"kata Minseok sambil mengusap puncak kepala Jaemin.

"Kau merindukan Renjun?"tanya Sehun yang baru datang.

"Appa! A-apa yang appa bicarakan?"

Sehun dan Minseok tertawa saat melihat Jaemin jadi salah tingkah seperti itu. Jaemin mengubah posisi tubuhnya tapi ditahan Minseok.

"Tanganmu sayang"kata Minseok.

"Eomma, appa masih tertawa, dia menyebalkan"rengek Jaemin.

"Hahahaha appa tidak terkejut jika kau bisa menyukai Renjun dalam waktu yang cukup singkat. Tidak apa apa jatuh cinta pada calon istri sendiri"kata Sehun.

"Ti-tidak akan pernah"kata Jaemin.

Sehun dan Minseok bisa melihat pipi Jaemin yang merona samar meski namja itu mencoba menutupinya.

"Eomma..."

"Lihat, siapa yang sampai?"goda Sehun.

Tanpa Jaemin sadari dia melihat kearah pintu. Jeno, Mark dan Haechan sudah masuk tapi dimana Renjun?. Entah mengapa Jaemin merasa kecewa.

"Kalian tidak datang bersama Renjun?"tanya Minseok.

"Tadi Renjun terlihat terburu buru pergi ke suatu tempat, aku rasa ke tempat orang tuanya Minseok-imo"jelas Haechan.

Minseok langsung menatap Sehun. Entah mengapa dia merasa khawatir sekarang.

"Sehun..."

"Aku akan pergi ketempat Chanyeol-hyung"kata Sehun lalu pergi dari sana

Mereka sedikit terkejut saat melihat Sehun berlari keluar dan tubuh Minseok yang jatuh ke kursi didekat ranjang Jaemin.

"Eomma... Eomma baik baik saja?"tanya Jeno.

"Berdoa lah agar semua baik baik saja"guman Minseok.

"Ada apa eomma?"tanya Jaemin.

"Kemana Renjun pergi jika dia sedang sedih?"tanya Minseok.

Minseok menatap Haechan. Haechan jadi khawatir saat Minseok menyebut Renjun, apalagi Renjun dan sedih bukanlah perpaduan yang baik.
.
.
.
.
Suara musik yang memekakkan telinga terdengar dari seluruh penjuru bar yang terletak cukup jauh dari kota. Bau alkohol yang menyengat dan pemandangan orang orang menggila jadi hal biasa disini.

"Njun, ayo pulang"

"Eungg tidak, ini menyenangkan aku ingin lagi hahaha"

Changbin menghela nafas, dia tahu Renjun akan sedih maka dari itu dia datang kemari agar Renjun baik baik saja.

"Kenapa tidak mendengar penjelasan orang tuamu?"tanya Changbin.

"Kenapa? Bullshit, jika mereka mengatakan mereka sayang padaku hahaha kenyataannya hal sebesar itu tak diberitahukan padaku"

Renjun mencengkram gelas berisi Margarita yang tinggal setengah. Dia langsung menebaknya hingga habis.

"Aku ingin segelas Margarita lagi"katanya pada bartender yang tengah mengelap gelas.

°노런민°✔️Where stories live. Discover now