••••••
" Ra, bunda beneran lagi di rumah? " Adi melirik rumah dibalik pagar besar itu, tampak tidak ada orang di dalam sana.
Ara hanya mengangguk dan turun dengan cepat dari motor pemuda Ganendra itu.
" Di, jadi masuk kan? Ketemu bunda? " Ara menatap kekasih nya dengan ragu, pasalnya pemuda itu tengah termenung menatap rumah nya. Ah, apa Adi gugup?
' Cup! '
Kecupan manis mendarat di pipi pemuda bersurai biru itu, terkejut tentunya. Tumben sekali semesta nya berani melakukan hal seperti itu." Jangan takut, bunda gak gigit orang kok Di. Bunda pasti seneng liat kamu? " Ia menggenggam tangan Adi sambil tersenyum manis, ah sepertinya akan ada yang terkena diabetes jika begini terus.
" Nggak gugup kok Ra, cuma- "
Pagar itu terbuka, seorang wanita berparas manis yang mirip dengan semesta nya, baru saja muncul. Ah, sekarang Adi tau, dari mana senyuman manis kekasih nya berasal. Dari sang ibunda.
" Loh adek udah pulang? Kenapa gak masuk aja? Ini -"
Bunda menatap Adi dengan hangat dan senyuman manis khas kekasih nya.
" Loh kamu bawa tamu juga, ayo masuk nak, mampir dulu. "
" I- iya tante. "
Setelah masuk kedalam, Adi di suruh untuk menunggu di ruang tamu bersama bunda. Sungguh! Gugup sekali rasanya.
" Nak Alaska satu kelas sama Ara ya? " Ucap bunda sembari memecah keheningan yang ada.
" Iya bun, satu kelas sama semes-
Ah! Maksudnya Ara! "
Bunda terkekeh melihat kelakuan teman anak nya ini, pasalnya ia terlihat sangat gugup sekali. Dan apa tadi yang hampir ia katakan? Semesta, kah?
" Gak usah gugup Di, tenang. Bunda gak makan orang kok. "
Ucapan bunda suskses membuat Adi malu karena sudah gagap saat berbicara dengan bunda.
" Bun? Udah ih, Adi malu tuh. Sampe merah telinga nya. " Ara datang dengan membawa nampan berisikan teh hangat untuk ibunda dan kekasih tersayang nya.
Memang, pemuda Ganendra itu sudah memerah menahan gugup dan malu saat berbicara dengan bunda.
" Duuh, peehatian nya. Udah jadian ya kalian? Kapan? "
" Ih! Engg- "
" Semenjak dua bulan yang lalu bun, maaf baru kali ini Adi bertemu langsung dengan orang yang sudah berjasa buat kita. "
Adi memotong ucapan Ara dengan cepat, mendengar ucapan kekasih nya itu. Pemuda manis yang baru saja meletak kan cangkir teh nya itu bersemu parah karena nya.
" Berjasa? Dalam hal apa Ska? "
Bunda tampak bingung dengan ucapan kekasih anaknya itu." Iya, berjasa karena udah ngelahirin Ara. Terima kasih bun, kalau gak ada Ara. Adi juga gak bakal ada, soalnya kita sehati bun. "
Ah sepertinya ada yang sudah tidak gugup lagi dengan bunda, bahkan Adi dan bunda sangat kompak mengobrol tentang
' bagaimana masa - masa mereka pdkt dan baru jadian 'Bahkan tak terasa waktu berlalu dengan cepat, Adi bergegas untuk pulang. Tak lupa ia pamit dengan bunda, dan tentu saja dengan semesta nya. Siapa lagi kalau bukan Ara?
" Alaska manis loh Ra, pinter banget kamu kasih calon mantu buat bunda. Mana baik, ramah, sopan lagi. "
Saat ini pasti begitu, tapi bagaimana jadi nya jika mereka membuat kesalahan besar. Apakah bunda masih menganggap Adi sebagai calon menantu baik nya?
----------------
INADVERTENCE -
YeonBin, 12 Desember 2019.[] Kangen YeonBin.
Ara sama Adi gemesin bgt, yang satu manis sedangkan satu nya lagi ganteng. Gatau lagi, taekook vibes bgt 😔🙏
CZYTASZ
𝑰𝑵𝑨𝑫𝑽𝑬𝑹𝑻𝑬𝑵𝑪𝑬 •
FanfictionSemua manusia pasti memiliki masalah, dan selalu dimaafkan. Namun, jika kita sudah membuat masalah besar. Masih inginkah mereka memaafkan kita? [ Cerita ini terinspirasi dari film Dua Garis Biru. ] YeonBin,