❝ 제 3 회 ❞

961 147 5
                                    

                           ••••••

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

                           ••••••

" Ra, bunda beneran lagi di rumah? " Adi melirik rumah dibalik pagar besar itu, tampak tidak ada orang di dalam sana.

Ara hanya mengangguk dan turun dengan cepat dari motor pemuda Ganendra itu.

" Di, jadi masuk kan? Ketemu bunda? " Ara menatap kekasih nya dengan ragu, pasalnya pemuda itu tengah termenung menatap rumah nya. Ah, apa Adi gugup?

' Cup! '
Kecupan manis mendarat di pipi pemuda bersurai biru itu, terkejut tentunya. Tumben sekali semesta nya berani melakukan hal seperti itu.

" Jangan takut, bunda gak gigit orang kok Di. Bunda pasti seneng liat kamu? " Ia menggenggam tangan Adi sambil tersenyum manis, ah sepertinya akan ada yang terkena diabetes jika begini terus.

" Nggak gugup kok Ra, cuma- "

Pagar itu terbuka, seorang wanita berparas manis yang mirip dengan semesta nya, baru saja muncul. Ah, sekarang Adi tau, dari mana senyuman manis kekasih nya berasal. Dari sang ibunda.

" Loh adek udah pulang? Kenapa gak masuk aja? Ini -"

Bunda menatap Adi dengan hangat dan senyuman manis khas kekasih nya.

" Loh kamu bawa tamu juga, ayo masuk nak, mampir dulu. "

" I- iya tante. "

Setelah masuk kedalam, Adi di suruh untuk menunggu di ruang tamu bersama bunda. Sungguh! Gugup sekali rasanya.

" Nak Alaska satu kelas sama Ara ya? " Ucap bunda sembari memecah keheningan yang ada.

" Iya bun, satu kelas sama semes-

Ah! Maksudnya Ara! "

Bunda terkekeh melihat kelakuan teman anak nya ini, pasalnya ia terlihat sangat gugup sekali. Dan apa tadi yang hampir ia katakan? Semesta, kah?

" Gak usah gugup Di, tenang. Bunda gak makan orang kok. "

Ucapan bunda suskses membuat Adi malu karena sudah gagap saat berbicara dengan bunda.

" Bun? Udah ih, Adi malu tuh. Sampe merah telinga nya. " Ara datang dengan membawa nampan berisikan teh hangat untuk ibunda dan kekasih tersayang nya.

Memang, pemuda Ganendra itu sudah memerah menahan gugup dan malu saat berbicara dengan bunda.

" Duuh, peehatian nya. Udah jadian ya kalian? Kapan? "

" Ih! Engg- "

" Semenjak dua bulan yang lalu bun, maaf baru kali ini Adi bertemu langsung dengan orang yang sudah berjasa buat kita. "

Adi memotong ucapan Ara dengan cepat, mendengar ucapan kekasih nya itu. Pemuda manis yang baru saja meletak kan cangkir teh nya itu bersemu parah karena nya.

" Berjasa? Dalam hal apa Ska? "
Bunda tampak bingung dengan ucapan kekasih anaknya itu.

" Iya, berjasa karena udah ngelahirin Ara. Terima kasih bun, kalau gak ada Ara. Adi juga gak bakal ada, soalnya kita sehati bun. "

Ah sepertinya ada yang sudah tidak gugup lagi dengan bunda, bahkan Adi dan bunda sangat kompak mengobrol tentang
' bagaimana masa - masa mereka pdkt dan baru jadian '

Bahkan tak terasa waktu berlalu dengan cepat, Adi bergegas untuk pulang. Tak lupa ia pamit dengan bunda, dan tentu saja dengan semesta nya. Siapa lagi kalau bukan Ara?

" Alaska manis loh Ra, pinter banget kamu kasih calon mantu buat bunda. Mana baik, ramah, sopan lagi. "

Saat ini pasti begitu, tapi bagaimana jadi nya jika mereka membuat kesalahan besar. Apakah bunda masih menganggap Adi sebagai calon menantu baik nya?

----------------

INADVERTENCE -
YeonBin, 12 Desember 2019.

[] Kangen YeonBin.

Ara sama Adi gemesin bgt, yang satu manis sedangkan satu nya lagi ganteng

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Ara sama Adi gemesin bgt, yang satu manis sedangkan satu nya lagi ganteng. Gatau lagi, taekook vibes bgt 😔🙏

𝑰𝑵𝑨𝑫𝑽𝑬𝑹𝑻𝑬𝑵𝑪𝑬 •Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz