❝ 제 17 회 ❞

436 72 9
                                    

                           •••••••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


                           •••••••

Pagi menjelang, cahaya matahari itu merembes dari sela - sela gorden tebal milik mereka, tampak sepasang pemuda yang saling berpelukan satu sama yang lain.



' Krieet '
Wanita yang tampak lebih tua itu menatap mereka bergantian, seandainya ia tidak meninggalkan Adi begitu, semua ini tak akan terjadi kan?


" Hnng? M-mama? Mama sudah bangun? "


" Ssst, lanjut tidur saja Ra, Adi saja masih tidur. " Ara menggelengkan kepalanya, ia sudah tak mengantuk lagi, apalagi ia sudah mulai dekat dengan mama galaksinya.


" Mama mau kemana? Mau masak kan? Aku ikut! " pemuda manis itu mengikuti mama ke dapur, ia mencoba membantu wanita paruh baya itu memotong beberapa sayuran dan mencuci nya.



" Nah Ara, kamu tugas nya bangunin Adi aja ya? Terus kita siap - siap makan. Nanti setelah itu kamu sama Adi rencana nya mau check up kandungan mu kan? " Pemuda manis itu mengangguk, lalu dengan perlahan ia kembali menuju kamar mereka.


Tampak pemuda bersurai biru itu masih bergelung di selimut nya, Ara pun mengguncang lengan Adi untuk membangunkan nya.

" Adi? Bangun ayo, mama udah nyiapin makan loh? " Adi hanya mendeham tanpa ada niatan untuk bangun dari tempat tidurnya.


" Adi iiih! Bangun ayo! Adiiiii!! " Kini Ara menarik lengan pemuda itu sekuat tenaga nya, tapi sama saja. Tak ada pergerakan yang terjadi. Bahkan dengan tiba - tiba, tangan nya tertarik hingga ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh menghimpit Adi. Tetapi dengan cepat pemuda Ganendra itu membalikan badan mereka hingga kini posisi nya Ara terkukung dibawah Adi.



" Morning kiss? " suara berat khas orang baru bangun tidur milik kekasih nya itu sangat seksi terdengar di telinga Ara, oh astaga. Pikiran nya berubah menjadi kotor!

" Uhn, gak mau! Adi bau tau, belum gosok gi- "


' Cup '

Kecupan manis berhasil mendarat pada bibir cherry milik Ara, pemuda manis itu bersemu merah sekali. Padahal sudah sering juga berciuman, kenapa jantung nya tidak bisa diajak berkompromi?


" Iiiih Adi! Jorok tau ih,, "


" Biarin, sama kamu juga ini aku. " Adi kembali mendekati wajah nya dengan Ara, kedua bibir itu hampir saja bersentuhan sebelum...


" EH WOI! MESUMAN JANGAN LUPA TUTUP PINTU DONG. " Ares menutup mata nya dengan salah satu tangan nya. Niatnya untuk memanggil mereka untuk cepat turun ke bawah untuk makan, malah melihat kejadian mesum mereka di pagi hari.



" Setan! Gangguin aja sih lo bang, jomblo sih makanya gak bisa kek gue. " Ara menunduk lalu segera keluar menuju ruang makan. Sungguh ia malu sekali!

[] Ini ekspresi Ares ketika melihat Ara dan Adi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[] Ini ekspresi Ares ketika melihat Ara dan Adi.

   ________________________

   ________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

12 Desember 2019.

𝑰𝑵𝑨𝑫𝑽𝑬𝑹𝑻𝑬𝑵𝑪𝑬 •Where stories live. Discover now