Semua manusia pasti memiliki masalah,
dan selalu dimaafkan.
Namun, jika kita sudah membuat masalah besar. Masih inginkah mereka memaafkan kita?
[ Cerita ini terinspirasi dari film Dua Garis Biru. ]
YeonBin,
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
•••••••
Ara dan si kembar sudah di pindahkan ke ruangan, pemuda Ganendra itu masih setia menemani nya.
" Kamu butuh sesuatu? " Adi melirik Ara yang sedaritadi memperhatikan nya.
" Nggak, ga butuh apa - apa. Ngapain kesini? Kita kan udah— "
" Kita nya yang uda berakhir, bukan berarti aku gak boleh ngeliat anak - anak ku. Lagian, setelah ini kamu mau lanjut kuliah kan? Yasudah, anak - anak denganku saja. "
Ara mendelik tak suka, apa - apaan dengan gagasan ' anak - anak dengan Adu? ' tidak , tidak , tidak!
" Gak, aku masih bisa ngurus mereka. Lagian mereka butuh ibu. "
" Haaah, udah jangan childish lagi. Kamu fokus kuliah, aku jagain mereka. "
" Bunda yang jaga, aku gak mau— " Ucapan Ara terpotong karena bunda.
" Hush hush hush! Stop! Udah gini aja, Arsa sama Bunda. Kaluna sama Adi. Gausah berantem kalian, bisa juga kan sekali seminggu jengokin mereka bergantian? "
Setelah ucapan bunda itu, mereka benar - benar sepakat. Dengan Arsa bersama Ara dan Kaluna dengan Adi.
Ara juga sudah pamit untuk melanjutkan study nya ke korea, meninggalkan Arsa bersama sang bunda. Dan Adi yang kembali seperti biasa dengan Kaluna yang berada di sisi nya.
Pada akhirnya, mereka megikuti ego masing - masing. Tapi, apakah mereka benar - benar akan mengabaikan satu sama lain? Yang sudah jelas terikat. Apa mereka akan tetap berpisah, atau bersatu kembali. Hanya takdir yang akan memberi tahu.
- Sampai jumpa di Ruang Rindu! -
______________
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
