❝ 제 8 회 ❞

635 107 17
                                    

                          •••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


                          •••••

" Ra? Udah dong? Jangan nangis lagi? Aku udah janji kan tanggung jawab? "



Hanya hening yang ia dapatkan, memang sejak tadi Ara enggan membalas ucapan Adi. Pemuda manis itu hanya kecewa, kecewa telah merusak kepercayaan bunda nya. Kini ia harus bagaimana? Ara masih sangat muda untuk jadi seorang ibu, bukan?



" A-aku gak mau begini, nanti bunda bilang apa Di! " Ara metapa pemuda bersurai biru itu dengan air mata yang masih berlinang di pelupuk mata nya.



" Ya terus kamu mau apa Ra? Mau gugurin dia? begitu? " dengan cepat Ara menggeleng tidak setuju dengan ucapan kekasih nya.



" Gak! Gimanapun dia anak aku! Anak kita Di! Kamu tega ngebunuh dia? "



Pemuda Ganendra itu total pusing dengan apa yang kekasih nya inginkan, ia tak ingin menjadi seorang ibu. Tapi ia juga tidak ingin menggugurkan nya?  Jujur, Adi juga tidak ingin melakukan hal itu.




" Kita diam dulu saja sampai ujian nasional Ra, nanti kita diskusiin lag. Ok? Udah jangan nangis-"



" Sampai ujian nasional kata kamu? Di! Itu bahkan masih lama! Kamu yakin sebelum itu perut ku gak tambah besar? Terus kalau ketahuan gimana? Kamu mau kita keluar begitu dari sekolah? Aku masih punya cita - cita Di! " Ara memotong ucapan pemuda bersurai biru iti dengan cepat, entahlah kini ia merasa emosi nya cepat meradang begitu saja.



" Terus mau kamu apa Arasya?! Aku juga pusing! Bukan kamu aja yang pusing sendiri! Jangan egois. Bisa gak? Sudah lah, aku pulang duluan. " 




Tanpa sengaja Adi membentak pemuda manis itu, dan berjalan keluar dari perkarangan rumah itu. Ia benar - benar butuh waktu sendiri sekarang.




Sedangkan Ara yang masih terkejut mematung karena bentakan pemuda Ganendra itu, air mata nya perlahan menetes kembali. Ia terduduk sambil merapatkan lutut nya, menangis dengan keras.




Memang nya ia salah apa? Kenapa Adi tiba - tiba marah begini? Ia egois?

; ♡🌴✨.ೃ࿔*


Pemuda bersurai biru itu sudah pulang ke rumah nya, ia masuk dengan tampak lusuh nya. Untung saja papa dan mama nya sedang tak ada disini.


Memang nya, sejak kapan mama dan papa nya itu mengunjungi nya? Bukan kah sejak dua tahun yang lalu mereka memutuskan untuk pindah, dan meninggalkan Adi dengan  Ares — kakak nya — disini?



" Pulang - pulang bukannya salam kek apa kek, main pulang aja lo. "




Adi terlampau lelah, ia malas menanggapi kakak nya itu. Dengan langkah cepat ia menaiki tangga dan menutup pintu kamar nya dengan keras, jelas sekali ia sedang tidak mood dalam segala hal bukan?




Pemuda Ganendra itu merebahkan tubuh nya dan menatap langit - langit kamar nya. Jujur saja, ia merasa bersalah telah membentak Ara. Sangat, sangat merasa bersalah.



Itu memang sudah seharus nya sebagai tanggung jawab nya bukan? Tetapi, disini juga ia sedang terkejut. Tak bisakah Ara mengerti? Bukankah itu sedikit egois? Jadi, itu bukan murni kesalahan nya bukan? Toh, pemuda manis itu memberi nya izin saat melakukan hal itu.



" Aaargh! Sialan! Sialan! Sialan! "



Ia mengerang mengacak - acak rambut nya, ini salah. Ini tidak benar. Kenapa harus begini?



Ares menatap lekat pintu kamar adik nya itu, semenjak mama dan papa mereka memutuskan pindah dan meninggalkan mereka berdua. Adi total berubah, tidak ada lagi candaan dan tawa di antara mereka berdua.



Ia ingin sekali menyusul adik nya ke kamar, dan menanyakan apa yang terjadi pada adik nya. Tapi, bukankah nanti akan jadi sangat canggung?




————————————————
INADVERTENCE
12 Desember 2019.

Para tokoh

𝑨𝒍𝒇𝒂𝒓𝒆𝒔𝒕𝒂 𝑮𝒂𝒏𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂.

Saudara pertama dari Alaska, sangat berpemikiran dewasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saudara pertama dari Alaska, sangat berpemikiran dewasa. Berkuliah di universitas jakarta, sudah memiliki pasangan.

𝑴𝒊𝒛𝒖𝒓𝒂 𝑨𝒕𝒕𝒂𝒓𝒊𝒔𝒌𝒂 𝑲𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂.

Teman dan sekaligus sahabat kecil dari Arasya, manja sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teman dan sekaligus sahabat kecil dari Arasya, manja sekali. Tapi terkadang bisa dewasa dan bijak. Sedang masa pendekatan dengan kelas sebelah. Tapi yang ia dekati tidak peka, berujung ia hanya di anggap sebagai adik kecil. Yang sabar ya Mizura.

𝑫𝒊𝒓𝒈𝒂 𝑨𝒓𝒂𝒔𝒌𝒂 𝑷𝒓𝒂𝒕𝒂𝒎𝒂.

Sahabat seperjuangan dan partner in crime nya Alaska, sekaligus orang yang sedang di dekati Mizura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sahabat seperjuangan dan partner in crime nya Alaska, sekaligus orang yang sedang di dekati Mizura. Apa daya, ia malah menanggap nya sebagai adik kecil. Tapi jika ada yang mendekati Mizu kecil nya, ia yang terdepan untuk membatasi nya. Posesive sekali.

" Mizu lucu, manis, kaya anak bayi. Gue jadi berasa punya adek, makasih ya udah mau jadi adek gue? "

Mari kita doa kan saudara Dirga untuk peka terhadap Mizu ya.

[] Gabut, gatel nge update, janji deh ini ngeupdate sekali ini doang. Soalnya besok aku pergi guys 😛👋 mungkin gak bakal update besok.

𝑰𝑵𝑨𝑫𝑽𝑬𝑹𝑻𝑬𝑵𝑪𝑬 •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang