❝ 제 26 회 ❞

643 78 9
                                    

                           ••••••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

                           ••••••

Semua nya dalam keadaan panik, karena tiba - tiba Ara merintih kesakitan sambil memegang perut nya itu, ya. Pemuda manis itu akan melahirkan.

Ayah, bunda dan Risya benar - benar kelabakan, disaat menunggu dokter yang tak kunjung datang.


" Ara tenang ya nak? Ara kuat, bunda tau Ara kuat. Sebentar lagi dokter datang kok. " Ara jeas tak mendengar ucapan bunda nya, karena ia benar - benar merasa kesakitan.



Risya menghubungi Ares untuk membawa Adi segera ke rumah sakit.



" Res?! Dimana? Udah sama Adi? "


" Udah, gue udah sama bang Ares. Sekarang Ara dimana kak? " Ya yang menjawab itu Adi, terdengar dari suara nya. Pemuda Ganendra termuda itu benar - benar panik.

" Udah gue kasih tau alamat nya ke Ares, cepetan datang ya Di? " Lalu Risya mematikan panggilan nya untuk mengecek keadaan adik kecil nya.

Ia bergedik ngeri saat melihat darah keluar dari bawah kaki adiknya itu, apa se begitu menyakitkan nya melahirkan? Ia jadi takut, karena. Ia juga sama seperti Ara.


Sudah lewat dari sepuluh menit, Ares menghubungi Risya untuk melapor jika mereka sudah sampai.


' Drap drap drap! '
Langkah berat di susuli suara dari Adi yang menghampiri Risya.



" Ara mana? "

" Didalam, temenin Ara ya? Semangat! "


Ia masuk kedalam, tampak ada ayah dan bunda disana. Setelah menyadari keberadaan Adi, bunda bergeser agar Adi bisa menemani Ara.


" Ra, aku disini. Ini Adi. Tenang ok? "  Ara meringis sambil menatap pemuda Ganendra itu dengan sayu. Adi benar - benar datang kepadanya disaat ia melahirkan.



" D-di, sakit. Sakit banget, gak k-kuat. "  Adi mengecup punggung tangan Ara, ia tersenyum manis sambil menatap mata sayu milik semesta nya.



" Iya aku tau, sakit banget. Tahan sebentar lagi ya? Dokter udah datang. Kamu pasti kuat, Ara ku kuat kan? " Ara mengangguk membalas ucapan galaksi-nya itu. Hingga dokter masuk dan menyuruh semua untuk keluar, agar operasi bisa segera dilakukan.




Sebelum Adi keluar, ia sempat memberi semangat kecil dan kecupan pada bibir cherry mantan kekasih nya itu. Ah ya, mantan kekasih. Ya?


" Kamu harus bertahan Ra, demi aku , anak kita sama ayah dan bunda. Ara ku kuat, aku cinta kamu. "





Sudah hampir tiga jam operasi berjalan, tapi tak ada tanda - tanda Ara akan keluar dari sana. Hingga dokter keluar dengan senyum bahagia. Adi langsung menemui dokter itu menanyakan keaadan Ara dan anak nya.



" Ibu dan kedua anak nya selamat, kini tinggal menunggu ibu nya siuman dulu. Baru kita pindahkan ke ruangan. "  Semua terkejut, pasalnya dokter menyebutkan kedua anak nya. Berarti anak mereka kembar?



" Tunggu, kedua anak? Anak saya kembar dok? "



" Ya laki - laki dan perempuan, selamat atas kelahiran anak kembar kalian. "

__________________________________

[] Waaa dede nya kembar nih! Selamat datang Arsa dan Kaluna💞💞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[] Waaa dede nya kembar nih! Selamat datang Arsa dan Kaluna💞💞

  _______________

  _______________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

12 Desember 2019.

𝑰𝑵𝑨𝑫𝑽𝑬𝑹𝑻𝑬𝑵𝑪𝑬 •Where stories live. Discover now