❝ 제 14 회 ❞

436 80 0
                                    

                          ••••••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


                          ••••••


Pemuda bersurai biru itu terkejut, dengan tiba - tiba ibu nya menelfon dan pulang tiba - tiba. Saat Ares memberitahu berita tentang ia dan Ara saja, ibu-nya hanya membaca pesan itu tanpa ada balasan.


" Di, mama mau bicara sama kamu. Sama Ara juga. " Ares menatap kedua adik nya itu bergantian, setelah sampai dirumah. Ibu hanya terdiam dan menuju ke kamar nya, dan memanggil Ares untuk berbicara.


Sepasang kekasih itu masuk dengan perasaan tegang nya, mereka berdua sedikit gugup. Apalagi Ara yang tak pernah sekalipun melihat sosok ibu yang sudah melahirkan galaksi nya.



" Hah, kalian duduk dulu. "

" Mau apa? " Adi menatap ibu nya curiga, pasalnya sudah beberapa tahun belakangan saja wanita itu tidak tampak sama sekali. Dan ia juga tidak peduli dengan apa yang terjadi kepada Adi, lalu apa sekarang? Dengan tiba - tiba datang  begitu dan kini ibu nya itu ingin memarahi nya?


" Di! Itu mama kamu, kamu gak boleh begitu- "


" Gak apa nak, ini memang kesalahan tante. Ini salah tante sampai kalian begini, tante salah. Salah udah nelantarin kedua anak tante gitu aja. Kamu berhak marah sama mama nak, maaf. Maaf mama egois sekali hingga menganggap kalian akan baik - baik saja jika mama meninggalkan kalian dengan papa. "  Lantas ibu nya itu menggenggam tangan Adi dengan erat, sayang nya pemuda bersurai biru itu enggan menatap ibu-nya.


Entahlah, ia hanya sudah terlalu kecewa dengan ibu-nya itu.



" Selama ini mama kemana? Mudah sekali ternyata ya, sudah menelantarkan Adi dan bang Ares. Lalu dengan tiba - tiba mama datang meminta maaf begini? Kenapa? Papa sama mama gak ada beda nya. Kalian egois. "  Adi menyentak kedua tangan ibu-nya lalu berjalan dengan cepat keluar dari rumah besar mereka.


Ares yang melihat itu lantas mengejar adik nya cepat, ia tau. Adik nya itu pasti sangat kecewa.


Pemuda manis itu, hanya bisa terdiam. Ia benar - benar tidak mengerti dengan apa yang terjadi, Ara merasa bodoh tidak mengetahui masalah apa yang selama ini kekasih nya itu rahasiakan.



_________________

_________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

12 Desember 2019.

𝑰𝑵𝑨𝑫𝑽𝑬𝑹𝑻𝑬𝑵𝑪𝑬 •Where stories live. Discover now