Ribut

22 9 0
                                    

Moulyn yang menunggu diluar pintu benar-benar greget sendiri. Sudah ada lima menit Bamantara tak keluar dari ruangan itu. Akhirnya, Moulyn kembali mengecek dan membuka pintu. Langsung menemukan Bamantara yang masih duduk sambil memegangi tongkatnya.

"Anjir lo ngapain aja sih setan?" tanya Moulyn kesal sendiri.

"Gue bingung gue harus jalan kayak gimana," jawab Bamantara yang sudah memasang wajah melasnya, membuat Moulyn menjadi iba sendiri. Memang satu sisi dia kesal karena sudah menunggu lama tapi ternyata karena otak Bamantara yang tak pernah bekerja.

"Ya lo tinggal panggil gue kek. Gue nungguin sampe delapan windu buset," kata Moulyn sambil menjambak rambut Bamantara, langsung mendapat erangan dari mulut Bamantara.

"Lo niat gak sih anjer bantuin gue? Depresi gue lama-lama yaampun, pengen bunuh diri aja dah. Bu BK, i need youuu. Moulyn jahat sama aku." Bamantara memasang suara dengan nada lucu yang dibuat-buat, membuat gadis yang disebelahnya jijik sendiri.



"EMANGNYA LO UDAH CAPEK HIDUP APA HA NTAR KALO LO MATI YANG BISA GUE BULLY SIAPA????!!!!" Moulyn benar-benar tak peduli dia sedang ada dimana. Amarahnya benar-benar meledak, bahkan Bamantara saja sampai terkejut.

"GUE CAPEK HIDUP KARNA ELO NGEBULLY GUE MULU MALIH!" balas Bamantara dengan teriak dan memeragakan gaya Moulyn tadi, membuat gadis itu terdiam.

Moulyn menghela napas panjang, membenarkan kacamatanya dan siap mengambil ancang-ancang.





"KAN YANG NGEBULLY ELO BUKAN GUE DOANG! MAKANYA KALO LO GAK MAU DIBULLY YA NGOMONG!! MULUT AJA YANG GEDE TAPI NYALI KECIL." Moulyn benar-benar meledak, membuat Bamantara malu sendiri karena ini dirumah sakit, bukan dirumahnya atau rumah Moulyn yang mau ngapain aja seenak jidat atau mau guling-guling salto juga boleh. LAH INI RUMAH SAKIT???

"Hush, udah udah, dirumah sakit ini, ntar orang-orang malah mati ngedenger suara lo. Mending pulang ayok," jawab Bamantara sambil membenarkan tongkatnya. Dengan pelan mencoba berjalan, namun yang ada malah erangan keluar dari mulutnya.

"Ck, kalo mau minta tolong tuh bilang apa susahnya sih??" tanya Moulyn dan langsung memegangi badan Bamantara untuk mencoba menolongnya turun dari kasur.

Moulyn langsung memegangi tubuh Bamantara yang sebenarnya beratnya tak seberapa. Menuntun laki-laki itu dengan pelan.

"Ish lama banget sih, keburu malem ntar anjir gue nungguin lo jalan," kata Moulyn greget sendiri.

"Yaelah, Mou. Baru jam tiga sore anjer dikata gue kura-kura. Sakit tau jatuh dari tangga tuh," jawab Bamantara.

Moulyn membuka pintu dan kembali menuntun Bamantara keluar dengan pelan. "Ya lagian siapa suruh bunuh diri sih, mending bunuh burung ayah lo aja tuh," jawab Moulyn dengan kesal, membuat Bamantara yang ada disebelahnya langsung menoleh dengan cepat.

"Burung yang mana?" tanya Bamantara dengan nada menggoda. Sementara Moulyn disampingnya jadi jijik sendiri.

"BURUNG KENARI ANJIR GUE LEPAS NIH YA GUE LEPAS!"

"Ya maaf, Mou. Maaf! Elo ngomong dijelasin yang bener makanya."

"Elo nya aja anjir yang pikirannya kemana-mana."

Bamantara tertawa kencang melihat wajah Moulyn yang memerah karena dari tadi terus teriak-teriak dan marah.

"Mou, jalan dulu mau gak?" tanya Bamantara setelah mengatur napasnya.

Moulyn mencubit pinggang Bamantara, membuat cowok itu mengaduh kesakitan. "He goblok jangan disitu anjir pas banget sama lebamnya!" teriak Bamantara membuat semua orang yang ada dirumah sakit memperhatikan mereka berdua dengan gemas.

"Eh, maaf, maaf. Aduh sakit gak? Kalo sakit mau gue tambahin lagi."

"Cih."

Moulyn tertawa, merasa menang dari Bamantara. "Lagian mau jalan kemana? Lo lagi sakit, mending balik sekolah lo daripada jalan," jawab Moulyn dengan nada santai.

"Ke rumah gue mau gak? Nanti kalo gue butuh apa-apa gimana coba?" tanya Bamantara yang kemudian memasang wajah memelas seperti kucing, membuat Moulyn yang ada disebelahnya menjadi jijik dan gatal ingin menggampar muka cowok itu yang katanya tampan.






HAHAHAHAHA.


Cuih.

"Gue temenin deh, mumpung besok sabtu," jawab Moulyn karena mengingat Bamantara habis jatuh dari tangga gini.

Bamantara langsung bersorak dan agak sedikit melepaskan tongkatnya, membuat Moulyn yang disebelahnya jadi kaget sekaligus kesal.

"ELO BOHONG KALO LO SAKIT YA?!" tanya Moulyn kesal.

Bamantara berhenti bersorak, menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan menunjukkan lengankirinya. "Sebenernya cuma tangan kiri gue aja yang lebam," jawab Bamantara yang kemudian berlari meninggalkan Moulyn serta tongkatnya, membuat gadis itu ingin menangis ditempat itu juga.



1:31 AM (BamBam - Momo) 1.0 ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora