Rumor

10 3 0
                                    

Moulyn berjinjit, mencoba mengambil buku paling atas dan berhasil setelah ia menaikkan kakinya lagi. Gadis itu memegang buku berwarna pastel tersebut, entah tentang apa, tapi dari covernya, ia tertarik. Moulyn menengok kearah kanan, melihat Bams yang tengah asyik membaca buku memasak. Raut wajahnya yang serius, tubuh tegap nya yang tinggi, Moulyn benar-benar tak bisa mengontrol pikirannya hari ini. Mengingat kejadian dimobil tadi, ia menjadi malu berdekatan dengan Bams.


"Lo suka sama gue apa enggak?" Bams merendahkan suaranya, menatap serius dengan raut wajahnya, membuat Moulyn jadi tak bisa menjawab lantaran malu.

Moulyn mengepalkan tangannya, kenapa juga situasinya harus dimobil? Padahal kalau diluar, ia sudah menampar pipi Bams dengan keras karena berbicara yang tidak-tidak. Tapi, ini Bamantara. Dia orang yang tak pernah main-main dengan perasaannya.

"Kalo lo nggak jawab, berarti lo suka sama gue. Dah ah, kasian tuh muka lo, merah." Bamantara tertawa renyah, langsung mematikan mesin mobil dan membuka pintu, meninggalkan Moulyn didalam mobil sendiri.


Sumpah, ya. Orang kayak Bamantara tuh enaknya diapain sih anjir??? Beraninya bikin malu pas lagi ditempat sepi, udah tau Moulyn orangnya suka canggung sama cowok.

"Mou? Udah milihnya?" Bamantara mendekat seraya membawa buku yang tadi ia baca, kemudian melihat buku yang diambil oleh Moulyn. Moulyn mengangguk, kemudian langsung melihat buku yang dibawa oleh Bamantara juga.

"Mau belajar masak lo?" tanya Moulyn sambil tertawa kecil.

"Dih, gue gini-gini mah bisa masak kali." Bamantara menjawab dengan nada mengejek, tahu bahwa sebenarnya Moulyn memang tak bisa memasak, ia hanya ingin menyindir.

"Apa sih? Sejak kapan? Kok gue nggak pernah tau tuh?" tanya gadis itu tak percaya.

"Ya masak nasi, masar air, masak telur, bisa gue mah."

"Dih anjing, gue juga bisa ya!" Bamantara tertawa kencang, langsung mengambil buku Moulyn, menumpuknya diatas buku yang ingin ia beli, kemudian mengajak Moulyn untuk segera membayar.

"Ada uang gak lo?" tanya Bamantara mengejek, namun langsung dibalas pukulan kecil oleh Moulyn dilengan, membuat laki-laki itu memeletkan lidahnya.

"Gue tunggu diluar aja deh ya, Bams. Nih uangnya." Moulyn memberikan uang pas kepada Bamantara, langsung meninggalkan laki-laki itu padahal dia sudah memanggilnya agar jangan duluan.

Moulyn terus berjalan, kemudian menunggu disofa sambil memainkan hape nya. Banyak notifikasi masuk, terutama grup dengan teman-temannya. Penasaran karena ramai, gadis itu membuka grup, membaca isi chat satu per satu, yang semakin lama membuatnya jadi salah tingkah sendiri.


Selly: Mou, lo udah ditembak sama Bams?

Sheila: anjir ah yang bener? Jangan gantung napa kalo ngetik

Yerin: beranak mulu anjing kalo ngetik heran

Irene: tapi yang ini nggak beranak woy mana lanjutannya anj

Selly: iya sabar ngapa

Selly: ini juga gue tau dari temen gue

Ayu: temen lu bukannya cuma kita doang?

Nancy: bangsat serius dulu bisa gak :)

Selly: jadi katanya kakel banyak yang nanyain Moulyn tuh anak kelas berapa

Selly: soalnya katanya Bams nembak Moulyn udah lama

Selly: jadi tadi gue kesekolah buat ngambil barang gue yang ketinggalan, terus gue ngedenger Kak Yuan kesel gitu gara-gara Bams nembak si Momo celeng

Selly: PADAHAL HAMPIR SATU SEKOLAH TAU KALO KAK YUAN KAN BUCINNYA SUMPIT THAILAND

Rose: tapi satu sekolah juga tau kalo Bams udah nolak terang-terangan

Nancy: lah terus gimana? lo tau sendiri kan Kak Yuan gitu.......


Moulyn langsung diam. Sebenarnya masih banyak isi grup chat tersebut, namun dia berhenti untuk membacanya. Keluar dari aplikasi tersebut dan mematikan daya handphone-nya. Ini... bukan yang ia inginkan.


***


"Mou, lo udah baca?" Selly buru-buru kearah Moulyn ketika gadis itu baru saja masuk ke kelas. Kini semua orang langsung melihat kearah Moulyn tanpa ada pembicaraan. Membuat gadis itu mengerti, bahwa situasi perlahan akan berubah.

"Mou?" Selly memanggil Moulyn yang bengong, namun gadis itu malah mendapat dorongan dari Moulyn.

"Nggak ada urusannya sama kalian, kan?" Moulyn menjawab pertanyaan dengan sinis, langsung keluar dari kelas dan masih membawa tas nya. Bamantara yang daritadi terus melihat, langsung mengarah ke Selly, membantunya berdiri.

"Moulyn hari ini kenapa sih?! PMS ya tu orang?" tanya Selly kesal setelah ditarik tangannya oleh Bamantara.

Bamantara menggeleng, langsung buru-buru menyusul Moulyn setelah membantu Selly. Badan Moulyn masih terlihat berlari kearah ujung lorong, membuat Bamantara terus mengikutinya, walau banyak mata yang memandang, ada juga susulan suara yang menyebut nama Moulyn, membuat Bamantara menjadi takut.

Dan sekarang, sampailah mereka ditempat ini. Belakang gedung sekolah, tempat dimana pohon-pohon tumbuh dan bisa seenaknya bermain apapun disini. Bamantara melihat Moulyn yang duduk sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Bebas dari suara-suara, juga bebas dari tatapan hina.

Bamantara berjalan pelan, kemudian langsung berdiri didepan Moulyn. "Kalo lo nangis sekarang, lo bisa ditanyain Bu Dara," kata Bamantara dengan suara pelan, tak mau terdengar murid dikelas lain karena posisi mereka memang dibelakang gedung sekolah, lebih tepatnya dibelakang kelas-kelas.

"Mou, l-"

"Pergi."

Bamantara baru saja ingin menarik Moulyn, langkahnya langsung mundur setelah gadis itu mengatakan satu kata yang membuatnya menjadi makin takut.

"Udah puas lo, ngebunuh mental orang lagi?" Moulyn bertanya dengan suara parau, dadanya sangat sesak, dia benar-benar takut.

"Udah puas lo, ngejauhin gue sama temen-temen lagi?"

Bamantara menghela napas. Dia mundur beberapa langkah, kemudian ikut berjongkok didepan Moulyn dan hanya mendengarkan gadis itu berbicara, sampai amarahnya selesai.

"Udah puas juga kan lo, mainin perasaan orang?"

Moulyn mengangkat kepalanya, melihat Bamantara yang berjongkok didepannya walau hanya beberapa langkah. Terlihat wajah nya yang memerah dan sembab, sesegukan yang terus mengikuti, gadis itu terlihat parah.

"Gue cuma pengen hidup, Bams... kenapa sih orang-orang selalu nyalahin gue, hiks.... gue kan cuma.. pengen sekolah hiks... elo juga! Gue kan udah ngelarang lo buat suka sama gue bego!" Moulyn mengambil batu kecil, kemudian dilemparkan kearah Bamantara, membuat gadis itu langsung kembali menangis dengan sesegukannya.


--- To Be Continued ---


a/n:

hai, lama tak jumpa ^^/

1:31 AM (BamBam - Momo) 1.0 ✔Where stories live. Discover now