4). Daren Devaldo

825 328 110
                                    

HELLO READERS!

SELAMAT MEMBACA

^_^

"Mungkin hobby ku saat ini bukan balapan lagi, tapi menjahili kamu."

-Nara Ananta Aditama.

Hari ini adalah Hari Minggu, tepat pada pukul 8:30 Daren bangun dari tidurnya.
Daren melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi. Daren langsung berganti baju. Kali ini Daren memakai kaos berwarna hitam lengan pendek. Dengan celana jeans panjang.

Daren melangkah menuju meja makan. Untuk mengisi tenaganya, terlihat kondisi Rumahnya yang sangat sepi.

Sebenarnya tadi Oma dan Arda sudah membangunkan nya. Tetapi karena Daren tak kunjung bangun, akhirnya Oma dan Arda pergi ke acara keluarga tanpa menunggu Daren.

Hari ini ia berniat untuk pergi ke makam Opa nya. Karena ia telah lama tidak mengunjungi nya.

Itu "opa" yang dimaksud (kakek Daren) ya readers. Nanti yang kalian haluin oppa-oppa KPop wkwk -Author.

Opa Daren telah meninggal saat Daren menginjak kelas X SMA. Dikarenakan penyakit yang dideritanya.

Setelah mengisi tenaganya, Daren mengambil kunci motor, Lalu melajukan motor sport berwarna hitam itu menuju pemakaman.

Loh kok motor? Bukannya motornya disita?

Jadi begini, Oma membelikan motor untuk Arda juga Daren dengan warna yang sama dan model yang sama. Karena sebenarnya Oma tidak tahu, jika Daren dipindahkan perihal balapan.

Back to story.

Sebelum Daren pergi menuju makam. Ia berhenti di pinggir jalan tepat pada toko bunga untuk membeli bunga dahulu.

Tak lama kemudian Daren tiba di pemakaman Opa nya.

Sunyi dan sepi. Itulah kondisi pemakaman kakek nya. Hanya ada penjaga makam dan beberapa orang yang berziarah juga.

"Opa, Daren kangen sama Opa," Daren menaburi bunga mawar yang telah ia beli tadi.

Ia membendung butiran bening yang ada di pelupuk matanya yang hampir jatuh.

Seketika terlintas di otak Daren, yaitu masa-masa kecilnya saat bermain dengan Opa nya.

Daren sangat menyayangi Opa nya, karena dulu, dari kecil Daren memang sudah pernah tinggal di Jember.

Hanya Opa nya lah yang selalu menemaninya bermain. Saat kedua orang tua nya sibuk bekerja.

"Opa, Daren akan buktikan pada Opa kalau Daren bisa jadi pilot seperti yang Opa inginkan," ucap Daren seraya mengusap batu nisan.

Ya, benar saat Daren masih kecil ia senang sekali mengoleksi pesawat mainan, hingga disitulah Daren memiliki keinginan untuk menjadi seorang pilot.

Setelah dirasa cukup lama di makan Opa nya, Daren hendak pergi menuju cafe yang biasa ia kunjungi.

Tetapi saat akan melangkah menuju parkiran, ada seseorang yang sangat familiar di mata Daren.

Daren menyipitkan matanya agar lebih jelas. Dilihatnya seorang wanita sedang menangis sembari menaburi bunga mawar.

Daren menghampiri wanita itu. Seperti tak asing baginya.

"Nara," Daren duduk berjongkok disebelah Nara yang masih termenung dengan air mata bercucuran.

LIT ME UP! [REVISI]Where stories live. Discover now