11). Misi (2)

495 158 50
                                    


HELLO READERS!

SELAMAT MEMBACA

^_^

"Siapapun yang berani nyentuh Lo, akan tahu akibatnya."

-Daren Devaldo.

"Gue kesini mau kasih ini ke Lo." Nara menyodorkan sebuah buku yang bisa dibilang cukup tebal.
_______________________________________

"Buku kimia? Ini buku siapa?" Daren mengernyitkan dahi menunjukkan bahwa dia sedang kebingungan. Bahwasanya Daren memang tidak pernah memiliki atau membeli buku kimia setebal itu.

"Lo masih ingat kan, kalau Bu Anita nyuruh gue buat ngajarin Lo pelajaran kimia?"

Setelah mencerna ucapan Nara, kini Daren mulai mengingat - ingat kembali.

"Iya, gue ingat, terus?" Daren masih tidak peka atas maksud Nara memberikan buku pada nya.

Gak peka banget emang, kayak doi -author gabut

"Ck, Lo pelajari materi bab 5 yang ada di buku itu, gue udah siapkan jadwal les buat Lo, jadwalnya nanti gue share." Jelas Nara dengan berdecak sebal.

"Tapi les nya jangan sering-sering." Daren menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Lo kira ini praktek negosiasi bahasa Indonesia? Yang bisa tawar menawar?" Ucap Nara.

"Pelit amat Lo."

"Udahlah gue mau pulang."  kini Nara sudah ada di depan sepedanya.

"Gue anter."

"Gue kan bawa sepeda." lalu Nara segera mengayuh sepeda nya.

Terlihat punggung Nara yang sudah menjauh dan tidak terlihat lagi.

Daren masih ada di depan pagar rumahnya, jujur ia khawatir pada Nara, karena ini sudah malam. Ya meskipun jarak rumahnya tidak terlalu jauh.

Hati - hati Nar -Daren.

***

Setelah membersihkan tubuh dan berpakaian, kini Daren berjalan menuju meja makan untuk mengisi tenaganya.

Tunggu sebentar, tidak biasanya seorang Daren sudah rapi di jam sepagi ini. Entahlah author juga tidak tahu, mimpi apa Daren semalam.

"Tumben sekali kamu bangun pagi?" Tanya Oma  yang sedang melapisi roti dengan selai.

"Biasa lah oma, kan tadi malem habis ketemuan, jadi pagi nya harus semangat." Sambung Arda setelah meneguk susu, bermaksud menggoda sepupu nya itu.

"Apaan si Lo, gak tau apa-apa diem aja!" Daren tak terima.

"Oh ya? Daren sudah punya pacar?" Tanya Oma

"Loh tadi malam kan datang kesini Oma." Jawab Arda sembari mengangkat alis nya yang mengarah pada Daren.

Hal itu membuat Daren melahap rotinya dengan cepat. Daren tak terima di bully seperti ini.

Benar sekali, selain hobby bermain play station ada satu lagi hobby Arda yang harus kalian tahu yaitu "membully Daren".

"Oma, Daren berangkat dulu." setelah melahap roti nya sudah tak tersisa, Daren segera menyalami Oma nya. Tak lupa ia menatap tajam ke arah Arda.

Sedangkan Arda membalas nya dengan mengacungkan tanda jempol kebawah, yang berarti mengejek.

LIT ME UP! [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang