10). Misi

502 182 58
                                    

HELLO READERS!

SELAMAT MEMBACA

^_^

"Tenang, ada gue disini."

-Daren Devaldo


Tiba tiba.....

Bugh!
____________________

Bogeman mentah berhasil mendarat tepat pada punggung seorang laki-laki yang membekap Nara.

Butiran bening telah berhasil jatuh dan mengalir bebas di kedua pipi mulus milik Nara.

Jujur, ia sangat ketakutan saat ada seseorang yang membekapnya secara tiba-tiba.

Daren menghampiri Nara yang masih berdiri ketakutan melihat peristiwa yang terjadi saat ini.

Benar sekali Daren lah yang menciptakan Bogeman itu. Hingga sang laki-laki itu masih meringis kesakitan.

"Tenang, ada gue disini." Seraya mengusap pelan butiran bening yang membasahi pipi Nara.

Nara hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.

Srrrtttttt.

Daren membuka kain yang menutupi wajah laki-laki yang masih tersungkur itu secara paksa.

"Sapa yang nyuruh Lo!" Tanya Daren dengan nada ketus juga dingin.

Membuat Nara yang melihat di sampingnya bergidik ngeri.

"Eee gue... Gu..e ... Ee" Ucap laki-laki itu terbata ketakutan.

"LO GAGAP HA!" Bentak Daren membuat laki-laki itu terpelonjak kaget.

"Gue disuruh....."

"STOP!"

Ucapan laki-laki itu terpotong saat Daren mengisyaratkan nya untuk berhenti melanjutkan ucapannya.

Karena apa? Karena Daren telah tahu siapa yang menjadi dalang dari semua ini.

Saat Daren memaksa laki-laki itu untuk jujur pada nya. Mata Daren tertuju pada sebuah mobil yang terparkir di pinggir jalan dan tidak jauh dari halte sekolah.

Sangat tidak asing baginya, hingga sang pemilik mobil membuka pintu kaca tersebut. Dan terpampang lah seorang gadis yang tertangkap basah oleh Daren saat ia melihat ke arah halte.

Mampus gue -Gadis itu

***

"Lo gak papa kan?" Ucap Daren setelah menyeruput minuman sebagai menu andalan yang ada di cafe bernuansa modern itu.

"Ngga kok, cuma....." Ucapan Nara menggantung

Kini mereka berdua sedang menikmati suasana sore dengan sebuah makanan serta minuman di sebuah cafe yang benuansa modern.

Setelah kejadian di halte tadi, Daren memutuskan kan untuk pergi ke cafe favorit nya sejak kecil. Karena sudah lama ia tidak berkunjung kesini.

"Cuma apa?"

"Gue takut."

"Takut kenapa?"

"Gue takut kalo orang itu kembali nyelakain gue lagi."

"Lo ga perlu takut gue selalu ada di samping Lo" Jelas Daren.

"Ma-Maksudnya?" Tanya Nara ragu, pasalnya ia masih tidak mengerti apa yang di ucapkan Daren.

LIT ME UP! [REVISI]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt