14). First Kiss

392 80 28
                                    

HELLO READERS!

SELAMAT MEMBACA

^_^

"Kalau kalian kira gue bakal nyerah? Kalian salah besar."

-Fanya Adristi Bagaskara-

"TUNGGU!!!" Teriakan sangat keras hingga seluruh pengunjung yang ada di dalam club itu tertuju pada sumber suara.
__________________________________________

Termasuk juga Fanya dan Nara. Mereka mau tak mau harus berbalik badan. Begitu terkejutnya Fanya ketika melihat sang pemilik suara itu.

"Dar-Daren?" Gugup Fanya.

"APA? KAGET? LIAT GUE ADA DISINI? HAH?" Terlihat raut amarah dalam wajah Daren membuat siapa saja yang melihatnya bergidik ngeri.

Emosi dan rasa khawatir bercampur aduk menjadi satu. Siapa yang tidak emosi dan khawatir? Jika tiba-tiba Daren mendapat kabar kalau Nara sedang berada di club bersama Fanya.

Flashback on.

"Bro, katanya sih kopi disini tuh enak banget."

"Masa sih, tau darimana Lo emang Lo udah pernah nyoba?" Raka masih tak percaya dengan ucapan Ghana. Ia memang tipikal pria yang tidak gampang percaya jika tidak ada bukti.

Kini mereka sedang ada di sebuah kedai kopi yang ada di pinggir jalan. Tadinya mereka mengajak Daren dan Leon. Tetapi Leon sedang ada acara keluarga dan Daren sedang mengantar Oma nya untuk check up rutin 2 minggu sekali. Jadilah mereka pergi berdua untuk menikmati sebuah kopi yang ada di sebuah kedai, katanya si kopi ini lagi booming!

"Halah, Lo mah kudet! Makanya punya handphone jangan cuma di buat nonton bok*p!" Sontak membuat kedua mata Raka membelalak karena ucapan terakhir Ghana.

"Sini Lo!" Raka membuka sandal yang dipakai nya kemudian hendak menyumpal mulut Ghana, namun Ghana berusaha menghindar.

"Eh Ghan, tunggu-tunggu!" Ketika Ghana hendak mengangkat tangan nya yang memegang sandal, Ghana membelalak kaget saat melihat seseorang yang tak asing baginya di seberang sana.

"Apa? Lo mau kabur hah!"

"Liat dulu noh, itu kayak Nara, tapi ngapain dia ke club malem-malem begini?" Raka yang heran, memutar kepalanya mengikuti arah yang ditunjuk Ghana.

"Loh itukan si Fanya?" Raka mengernyitkan matanya mungkin dia salah liat. Tetapi memang benar itu Fanya dan Nara.

"Gak nyangka gue Fanya bakal lakuin kayak gini!" Ghana menggeleng kan kepalanya.

"Telpon Daren buruan!"

Ghana
Kedai kopi jalan kenanga cepetan!

Daren
Apaan sih! Sok penting

Ghana
Kalo Lo masih peduli sama Nara kesini buruan

Tutt..tutt

Ghana memutuskan sambungan telepon nya. Dan menunggu Daren datang.

Flashback off

"Ta-tapi gu-gue cuma-"

LIT ME UP! [REVISI]Where stories live. Discover now