26. Menerima

38.6K 1.9K 38
                                    


Sore hari, dekit ini Hana dan Satria tengah berada di tengah rooftop dan duduk saling berhadapan.

"1 bulan pacaran sama Redo gimana rasanya?"

"Bahagia"

"...."

"Tapi ujungnya zoooonk"

Satria tertawa "Nasib lo ngenes banget sih"

Hana menggigit tangan Satria kencang.

"Duh sakit" Satria mendorong Hana agar tidak menggigitnya.

"Ini hukuman buat lo"

"Kebiasaan deh. Sakit tangan gue" Satria mengusap bekas gigitan Hana. Hana tersenyum senang merasa puas.

"Lebay banget sih. Gak sampe keluar darah ini"

Satria menepuk dahi Hana pelan "Ketularan vampire atau otak lo rusak gara-gara Redo lo itu?"

Hana cemberut dan Satria tertawa puas.

"Itu jam tangan sama gelang pemberian siapa?" Satria sembari melihat ke tangan Hana.

Hana melihat jam dan gelang yang dulu Redo berikan kepadanya. Lantas dia melepasnya dan menaruh di depan Satria "Ini dari Redo yang laknat"

"Pasti mahal ini jam sama gelang nya" Satria memegang benda itu sembari melihat detailnya.

"Tapi cintanya palsu" Ekspresi Hana terlihat kesal.

"Hahaha, kapan pas belinya?"

"Gak lama pas kita jadian"

"Kenapa gelangnya gak sekalian warna item?"

"Masa protes, udah di beliin juga"

"Lo kan sukanya warna item. Apa-apa item. Hidup lo gak berwarna banget" Satria menararuh kembali benda itu.

"Dari dulu gue gak suka warna cerah"

"Terus lo suka sama gelang itu?"

"Gue menghargai"

"Ko lo bisa tertarik sama Redo? Alesannya apa?"

Hana mengalihkan pandangan sembari tersenyum "Dia baik, lembut, dan ganteng" Hana tertawa kecil "Tapi itu anggapan dulu, mulai sekarang gue gak menganggap dia ada di dunia" Hana kembali menatap Satria.

"Gue baru pertama kali merasakan cinta dan ternyata cinta gue gagal. Gue pertama kali di permainkan dalam cinta" Lanjutnya.

Satria diam menunggu penjelasan Hana lagi.

"Dulu kalo ketemu dia rasanya hati gue bergetar hebat, gue gak bisa ngatur detak jantung gue sendiri. Tapi kalo sekarang, ngeliat muka dia aja gue pengen nabok"

"Di dunia ini kita udah punya takaran masing masing" Kata Satria.

"Maksudnya?"

"Batas bahagia dan batas terluka maupun kecewa. Kita bisa merubahnya tapi semuanya takdir yang berkuasa. Gue juga di dunia penuh dengan harapan dan salah satu harapan itu udah terpenuhi"

"Kapan harapan lo terpenuhi?"

"Saat lo kembali dalam kehidupan gue" Jawaban Satria membuat Hana diam.

Hana langsung bertanya pada dirinya sendiri. Apa Satria mencintainya atau tidak? Dia benar-benar atau seperti Redo?

"Gue seneng saat pertama kali lo dateng dalam kehidupan gue. Dan gue gak seneng dikala lo di miliki oleh orang lain selain gue" Lanjutnya.

Hana masih terdiam. Satria juga terdiam. Mereka sama-sama terdiam.

"Lo bisa lupain Redo?" Tanya Satria memecah keheningan.

SATRIA (Completed)Where stories live. Discover now