38. Kembali

33.7K 1.5K 24
                                    

Semalem aku gak update soalnya kecapean dan gak keburu juga buat nulisnya.

Happy reading😊


Jam 11 siang

Hana tengah mengendarai mobil menuju rumah sakit ‘HS’ yang didirikan langsung oleh Pak Renol sebagai hadiah atas kesuksesannya di kampus.

Setibanya Hana di rumah sakit, dia langsung menghampiri ruangan Satria. Pada saat Hana membuka pintunya, nampak Satria tengah tertidur pulas di kursi. Hana tahu jika dirinya sungguh lelah akibat kemarin menghabiskan waktu main bersama Hana.

Hana menaruh kotak makan di meja dan berdiri di belakang Satria, perlahan Hana menyentuh rambut kepala Satria dan memijatnya perlahan. Satria yang merasakan jika dahinya tengah di pijat, dia terbangun dari tidurnya dan meraih tangan Hana.

Matanya menyipit layaknya seseorang yang memang tidur kecapean “Kamu dari tadi Lita?”

Hana terus saja memijat kepala, dahi, dan bahu Satria agar badannya kembali segar “Barusan ko, aku gak tega liat kamu kecapean kayak gini Sat. Kenapa kamu gak minta cuti aja dulu sama Papah kamu”

“Aku gak mau Lita, toh aku gak kenapa-napa. Cuma butuh istirahat bentar doang, lagian kan aku sebagai dokter harus menangani banyak pasien disini”

“Kan masih ada dokter lain”

“Tapi aku gak enak, terus kamu gak ke kantor?”

“Kebetulan Ka Dava gak ada kerjaan, jadi dia yang ngurus” Hana duduk di kursi menghadap Satria.

“ini apa?”

“Ini makanan buat kamu, aku tau kamu dari pagi belum makan”

“Kamu tau dari mana?”

“Dari mamah kamu”

Satria tersenyum dan membuka kotak makan yang berisikan tempe balado, ayam suwir, dan daun selada.

“Kamu yang masak?”

“Iya. Di coba dulu deh. Sini aku suapin”

Satria mengangguk dan mendapatkan suapan dari Hana “Gimana?”

“Enak loh. Ternyata calon istri aku pintar masak juga”

Hana tertawa kecil “Kalo aku gak bisa masak, kamu nanti makan apa kalo kamu udah jadi suami aku?”

“Kamu kan nanti jadi istri aku bukan pembantu aku, kita bisa belajar masak bareng kalo kamu gak bisa, makan di luar”

“Kalo aku gak bisa masak berarti aku gak bisa menjalankan kewajiban aku sebagai istri kamu nanti”

“Duh, calon istri dokter ko sekarang pinter banget sih, pinter gombal” Satria mencubit pipi Hana gemas.

“Udah makan dulu nih”

“Kamu udah makan?”

“Udah”

Satria mengangguk dan kembali melanjutkan makannya.

Tok tok tok

“Masuk” Kata Satria

“Maaf dokter, ada korban kecelakaan yang harus segera di tangani" Kata suster itu.

Satria mengangguk "Baik, saya akan segera kesana Suster"

Suster itu mengangguk "Kalo gitu saya permisi" dia pun pergi.

Satria menatap Hana sedih karena harus meninggalkannya, Hana membalas dengan senyuman sembari mengangguk "Itu tugas kamu, lagian juga aku mau ke kantor sekarang. Tadi aku di kasih kabar sama Ka Dava, suruh ke sana"

SATRIA (Completed)Where stories live. Discover now