|7| Pemotretan

116K 11.9K 2.8K
                                    

Berusaha sendiri itu lebih baik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Berusaha sendiri itu lebih baik. Menyusahkan seseorang hanya bisa mendapatkan penilaian bahwa kita manusia yang lemah. Selagi bisa berusaha kenapa harus merepotkan orang lain? Percaya pada dirimu sendiri adalah kunci keberhasilan yang sesungguhnya.
Apa kau tau orang berhasil dari mana? Mereka adalah orang yang mempunyai semangat tinggi untuk berjuang dan meraih segala cita-citanya.

Malam ini dirinya akan melaksanakan sesi pemotretan. Malam pertama pernikahan dirinya akan ia habiskan untuk bekerja. Ia  sudah siap dengan setelan yang sederhana. Bahkan ia masih melakukan penyamarannya saat statusnya sudah menjadi istri sah. Dengan lesu ia turun dari tangga satu persatu. Di bawah sana, tepatnya di ruang makan keluarga barunya akan melaksanakan makan malam bersama. Lembayung yang melihat itu  mengurungkan niatnya untuk pergi dan memilih bergabung bersama mereka. Hanya satu tempat duduk yang tersisa. Duduk di samping Zidan adalah pilihannya. Dari pada tidak duduk sama sekali.

"Malam ini mama akan berangkat," ucap Rani pada putrinya.

Dengan pandangan kurang bersemangat ia menolehkan kepalanya ke arah sang Mama. Ada rasa sedih yang menjalar ketika ia harus berpisah dengan wanita yang sudah melahirkan dirinya. Kenapa nasibnya harus seburuk ini? batinnya.

"Ma, jangan," cicit Lembayung nyaris tidak bersuara.

Rani pun tersenyum menatap putrinya. Tangannya mengelus rambut palsu yang Lembayung kenakan dengan sangat hati-hati. "Mama akan pulang, sayang. Kamu harus jadi istri yang baik. Dengerin omongan suami kamu tanpa membantah. Karena surga orang tua kamu tergantung kamu memperlakukan suami mu seperti apa," ucap Rani sukses membuat Lembayung menangis dalam dekapannya.

Keluarga yang lain hanya bisa memandang sedih ke arah Lembayung. Termasuk Ranti yang sudah menjabat ibu mertuanya sekarang. Ranti sangat merasakan bagaimana berada diposisi menantunya itu. Ia bertekad akan terus menjaga Lembayung seperti anaknya sendiri.

"Rani, aku akan menggantikan posisimu," sambar Ranti tersenyum hangat.

"Terimakasih, kumohon jaga dia untukku, Ranti. Aku sudah tidak bisa menjaganya lagi," ucap Rani tersenyum kecut.

Lembayung pun melepaskan dekapannya dan menatap sang Mama dengan pandangan yang tak terbaca.

"Mama pergi sementara bukan selamanya, ma," tegur Lembayung tak suka ketika sang mama berkata seperti itu.

"Iya, sayang," balas Rani mengecup dahi putrinya.

Zidan hanya bisa mencuri-curi pandang ibu dan anak itu. Tak ada satu pun rasa kasihan terhadap gadis cupu yang sudah menjadi istrinya itu.

Marriage QueitlyWhere stories live. Discover now