|18| Terluka Karena Cinta

108K 10.5K 493
                                    

Ketika kenyataan tak sesuai harapan, maka kecewa lah yang kita dapatkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ketika kenyataan tak sesuai harapan, maka kecewa lah yang kita dapatkan.

Ketika kau merasa kecewa akan suatu hal, maka menangis lah sebagai pelariannya.
Tak apa jalani dan syukuri saja.

"Hey, why cry?" tanya seorang pria yang tengah menatapnya.

Merasa kenal dengan suara ini, Lembayung pun dengan perlahan-lahan mengangkat kepalanya dan menatap pria itu. Ia masih meneteskan air mata membuat sih pria itu mengusap air mata yang menetes dengan ibu jarinya secara lembut.

Lembayung pun langsung memeluk pria yang berada di depannya yang tak lain adalah Rio sosok pria tampan yang selalu membantu dirinya. Baginya, Rio seperti pangeran yang selalu membantu putri kerajaan. Rio mempunyai sifat yang tak membeda-bedakan penampilan orang lain. Bahkan saat dirinya menjadi seorang cupu yang begitu menjijikan sosok Rio selalu membantunya. Perhatian yang Rio berikan kepadanya melebihi kasih sayang suaminya yang acuh pada kondisinya.

"Lo kenapa nangis?" tanya Rio  yang membalas pelukan Lembayung.

Lembayung masih diam dan terus meneteskan air matanya. Sulit rasanya untuk mengutarakan semua yang ia rasa dalam rahasia seperti ini. Menangis adalah salah satu cara untuk membuat hatinya lega dari segala rasa sesak yang ada.

"Why cry?" Rio pun meraih kepala Lembayung agar menatap dirinya. Iris mata mereka bertemu dalam kesedihan yang membara.

Rio yang menatap Lembayung dengan rasa cinta juga sendu melihatnya terluka. Lembayung yang menatap Rio dengan rasa sakit yang diberikan oleh Zidan untuknya.

"Enggak papa, kak," balas Lembayung menghapus air matanya.

Tatapan mata bisa mengetahui atau menganalisis apa yang terjadi dengan orang tersebut. Rio sangat yakin jika Lembayung tengah berbohong. Sorot matanya mengatakan bahwa kondisi hati juga dirinya sedang tidak baik. Untuk mengetahui apa masalahnya, ia pun tidak tahu. Rio bukanlah anak psikologi yang mempelajari ilmu jiwa seseorang.

"Gue tau, lo habis di putusin sama pacar, ya?" tanya Rio asal tebak.

"Ini lebih sakit, kak," cicit Lembayung yang tertangkap oleh Inda pendengaran Rio. 

Dengan dahi yang mengkerut Rio pun bertanya, "Apa? Apa benar lo punya sakit jantung?" tanya Rio penuh kecemasan.

Ia hafal betul ketika teman Lembayung meminta tolong karena Lembayung memukul-mukul dadanya pelan seperti orang yang kesakitan. Apa benar Lembayung mempunyai penyakit seperti itu?

Marriage QueitlyWhere stories live. Discover now