|31| Di Sampingku

105K 9.9K 1.4K
                                    

Saya tidak pernah menemukan orang lain yang seperti mu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Saya tidak pernah menemukan orang lain yang seperti mu. Maka tetaplah disini, walaupun harus mulai. Kembali.

Siang hari sudah berganti dengan senja yang begitu memikat hati. Banyak sekali orang yang mengabadikan senja yang datang di kala sore hari menjelang ke malam hari. Zidan yang memulai rapat dari siang hari, harus meninggalkan istrinya sendiri dan kembali pada sore hari. Rapat yang ia adakan untuk pembukaan cabang cafe yang ia kelola pun sedikit mengalami masalah. Sebagai orang yang memiliki tanggung jawab besar di dalamnya, Zidan harus bisa memecahkan masalah dan menemukan solusi yang terbaik agar pembukaan cabang cafe yang ia kelola tetap berjalan dengan lancar seperti mana mestinya.

Zidan membuka pintu ruangan dan tak menemukan siapa pun di dalamnya. Kemana perginya Lembayung? Ia pun memilih untuk pergi ke kamar yang ada di ruang kerjanya itu. Dengan hati-hati ia membuka pintu kamar yang terbuat dari kaca itu dan melihat Lembayung yang tengah tertidur sangat pulas di atasnya. Matanya menatap ke arah makanan yang bahkan belum sama sekali wanita itu sentuh atau bahkan makan. Melihat Lembayung yang tertidur pulas membuat dirinya tersenyum. Ia kemudian melangkahkan kakinya menuju ranjang dan duduk disisi ranjang itu.

"Lembayung, bangun," ucap Zidan sembari menepuk-nepuk pipi istrinya yang sedikit tirus itu.

Lembayung yang merasakan tepukan Zidan pun menggeliat kecil dan berusaha untuk menyesuaikan cahaya yang ada di kamar ini. Setelah ia dapat menyesuaikan, dirinya justru di buat terkejut dengan adanya Zidan yang berada di sampingnya. Melihat itu, Lembayung pun segera bangun dan terduduk di atas ranjang.

"Maaf, kak. Aku ketiduran," tutur Lembayung membuat Zidan tersenyum.

"Enggak papa. Justru aku yang harusnya minta maaf. Maaf, ya, karena aku rapat kamu sampai capek dan tidur di sini," balas Zidan sembari memegang bahu Lembayung membuat Lembayung menatap tangan Zidan penuh rasa canggung.

"Iya, gak papa, kok. Aku ngerti kesibukan kakak," ujar Lembayung membuat Zidan tersenyum sangat tipis.

"Kenapa, sih? Aku baru nyadar kalo kamu itu memang pendamping hidup yang baik untuk aku. Bodoh banget, ya," ujar Zidan sembari terkekeh.

Lembayung pun salah fokus dengan bahasa suaminya yang sudah menggunakan aku kamu? Ia pun hanya bisa tersenyum bahagia karena Zidan sudah mau menerima dirinya dengan segala kekurangan yang ada.

"Kok aku, kamu?" tanya Lembayung merasa aneh.

Zidan pun menghentikan tawanya dan menatap ke arah sumber suara yang tengah menatapnya dengan raut wajah yang bingung juga bertanya-tanya.

"Sama istri sendiri mah gak papa. Biar lebih romantis gitu," balas Zidan membuat pipi milik Lembayung bersemu merah membuat Zidan dengan gemasnya mencubit pipinya.

Marriage QueitlyWhere stories live. Discover now