[01] Bread Shop

10.1K 529 38
                                    

"David... Jangan lupa makan bekalnya, habiskan. Mantel jangan sampai ketinggalan di sekolah lagi. Bunda tidak bisa menjemput karena Toko Roti sedang ada masalah, Bibi Shin yang akan menjemput." Jelas seorang Ibu yang menasehati sekaligus memberitahukan jika ia tidak bisa menjemputnya.

Laki-laki yang sedang sarapan dengan sereal dan susu itu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. "Bunda jangan terlalu kecapekan, nanti sakit." Ucap David sambil mengunyah sereal.

Lee Taerin, sang Ibu terharu mendengar penuturan anak yang mempunyai sikap dingin berkata seperti itu. Ia segera menghampiri anaknya lalu mengecup kepala secara singkat.

"Bunda sayanggggggg banget sama David."

"David juga."

Senyum merekah di bibir Taerin lalu mencium pipi David. "Ayo berangkat, Bunda yang anter."

Menjadi seorang single parents adalah hal yang sulit, apalagi dari awal Taerin hidup sendiri setelah Ibunya meninggal karena penyakit tumor. Ayah dari David menghilang semenjak hamil dan sampai sekarang ia berumur 11 tahun.

Membuka usaha Toko Roti adalah cara satu-satunya untuk memutar uang tabungan pada saat itu.

"Dah Bunda... David sekolah dulu."

"Ini... Bunda belum di cium."

"David malu, David udah besar Bun!"

Taerin terkekeh melihat tingkah laku anaknya yang menggemaskan. "Ya sudah. Belajar yang bener ya!"

"Iya Bunda..."

•••

"Bagaimana? Apa ada ide baru untuk menarik perhatian pelanggan?" Tanya Taerin kepada ke lima karyawan nya.

"Saat ini sedang musim dingin, bagaimana membuat roti dengan sup krim di tengah nya. Bagaimana? Tentu harus panas disajikannya!" Ucapan itu menarik perhatian para karyawan.

"Bagaimana jika rasa sup krim nya bisa sesuai selera, seperti potato, tomato, cheese, buah-buahan juga sepertinya menarik." Sahut salah satu karyawan bernama Jisoo.

Kepala Taerin mengangguk setuju dan seperti berpikir sesuatu.

"Kalian setuju tidak jika para pembeli bisa memakan rotinya disini?"

"Kenapa tidak, itu lebih menarik." Jawab Jennie dengan antusias.

"Seperti aku harus membeli beberapa kursi dan meja, baiklah aku akan ke Toko Furniture sebentar. Toko tidak usah buka sampai aku datang, kalian bisa istirahat dulu."

Taerin mengambil mantel dan memakainya kembali lalu meraih tas untuk pergi ke Toko Furniture. Sebelum itu ia menatap beberapa rak roti sebelum melangkah pergi.

 Sebelum itu ia menatap beberapa rak roti sebelum melangkah pergi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
A SECRET [LEE TAEYONG] ✔Where stories live. Discover now