5

3K 319 11
                                    

Rumah tzuyu
Pukul 08.00 kst

Tzuyu pov

Hari ini sudah kupustuskan aku akan mengurus perusahaan saja, aku berniat istirahat sejenak dari bunuh membunuh untuk beberapa minggu. Dan tentu saja aku masih kesal dengan Chani.

Aku bangun sejak jam tujuh pagi, kamarku sudah di bersihkan dari sisa kekacauan semalam. Untung saja semalam Guanlin datang dan langsung menyuntikkan obat penenang, karena hanya itu cara yang ampuh untuk menghentikan kekacauan yang aku buat semalam.

Sekarang aku tengah bersiap untuk sarapan, sendiri. Padahal aku menyuruh pembantuku untuk memanggil gadis yang di bawa Chani kemarin untuk ikut sarapan bersamaku, tapi gadis itu menolak dan malah memberontak.

Dan aku baru tahu, nama gadis itu adalah Sana.

Apa dia membenciku?

Tzuyu pov end

Tzuyu baru saja pergi meninggalkan rumahnya untuk bekerja, menyisakan Sana dan pembantu di rumah besar tersebut.

Sejak pagi Sana hanya duduk di tepi kasur sambil menatap ke arah jendela, matanya sembap karena semalaman ia menangis. Perutnya lapar karena ia belum sarapan, tapi ia tak mau melihat wajah pemilik rumah ini.

Saat pembantu suruhan Tzuyu datang dan menyuruh Sana untuk ikut sarapan, Sana langsung berteriak menolak dan bersikeras untuk pergi.

Chani datang untuk meletakkan nampan yang berisi sarapan untuk Sana, tapi Sana justru melempar nampan tersebut.

"Aku tidak mau makan jika kalian tidak membebaskanku!" Ujar Sana setelah ia melempar nampan tersebut.

"Maaf noona, nona Tzuyu tidak akan membiarkan anda kabur."

"MEMANGNYA DIA SIAPA?! DIA HANYA PEMBUNUH! DIA HANYA BAJINGAN! DIA HANYA BISA MERENGGUT NYAWA MANUSIA YANG TAK BERSALAH DAN KAU MALAH MEMBELANYA. KEMANA PERGINYA OTAK ORANG-ORANG DI RUMAH INI!"

"Justru ini sebuah keajaiban, noona."

"A-apa maksudmu?"

"Tzuyu tidak akan membiarkan mangsanya hidup. Dan baru kali ini ia membiarkan mangsanya hidup," bukan Chani yang berbicara tapi Guanlin yang baru saja datang.

"Gu-guanlin hyung?"

"Kalian semua sama saja!"

"Saya tahu anda pasti takut bukan? Tapi tenang, Tzuyu tidak akan membunuh anda." Ucap Guanlin lalu ia pergi meninggalkan Sana dan Chani.

"Noona, aku pergi dulu." Chani ikut meninggalkan Sana dan mengunci pintu kamar tersebut.

Sana mengambil pakaian yang ada di kasur, pakaian itu di siapkan oleh pembantu Tzuyu.

Di kamar mandi, di bawah guyuran air, Sana kembali menangis karena mengingat betapa miris nasibnya.

~~~

Sedangkan di kantornya, Tzuyu baru saja selesai meeting dan akan segera kembali ke ruangannya. Sampai di ruangannya, ia di sambut oleh Jeongyeon.

"Bagaimana?" Tanya Jeongyeon kepada Tzuyu.

"Mereka setuju, ini benar-benar melelahkan. Lebih enak membunuh."

"Terserah padamu saja. Apa kau sedang ada masalah?"

"Kau masih ingat tentang perempuan yang aku ceritakan kemarin lusa?"

Jeongyeon mengangguk.

"Chani membawa perempuan itu sebagai tumbalnya, untung saja aku tidak membunuhnya. Sepertiny ia akan membenciku."

I Love You Psycho [ 사랭해 싸이코 ] (End)Where stories live. Discover now