12

2.4K 277 5
                                    

Sejak kejadian dimana Tzuyu mencium Sana, gadis jepang itu selalu malu ketika bertemu Tzuyu. Seperti sekarang, Sana berada di ruang makan sendirian karena Guanlin dan Chani sudah sarapan duluan.

"Selamat pagi," sapa Tzuyu yang baru saja datang.

"Se-selamat pagi juga," Sana membalas sapaan tersebut dengan sangat gugup.

"Akhir-akhir ini kau selalu terlihat gugup ketika bertemu denganku, ada apa?"

"Gugup? Tidak. Aku tidak gugup sama sekali."

Tzuyu menatap Sana lalu ia tersenyum, sedangkan Sana hanya memalingkan wajahnya.

"Jangan menatapku terus!"

"Siapa yang menatapmu," ucap Tzuyu berbohong.

"Ck. Terserah kau saja. Hari ini kita akan ke kantor atau kemana?"

"Ke kantor. Tapi kita naik kendaraan umum saja."

"Kenapa?"

"Aku hanya sedang malas saja."

"Kau bisa menyuruh supirmu."

"Memang. Tapi aku sengaja tidak menggunakan kendaraan pribadi untuk sedikit mengurangi polusi."

Mendengar penjelasan Tzuyu, Sana hanya ber-oh ria saja dan melanjutkan sarapannya.

׺°”˜'”°º× skíթ ׺°”˜'”°º×

Sana pov

Saat istirahat makan siang, Tzuyu mengajakku untuk makan siang bersama di taman kantor. Tamannya begitu indah, seindah senyum orang yang mengajakku makan siang. :)

Setelah menghabiskan makananku, aku memutuskan untuk bertanya kepada Tzuyu mengenai masalahnya.

"Tzu."

Dia menoleh.

"Apa aku boleh bertanya?"

"Silahkan."

"Kenapa saat itu kau terlihat hancur? Dan kenapa kemarin kau menangis?"

Kulihat ia langsung menghela nafas panjang dan menundukkan kepalanya.

"Jika kau tidak mau cerita ya tidak apa-apa."

"Aku akan cerita."

"Eh? Jika tidak kuat, jangan di paksa, Tzu."

"umurku enam tahun saat itu. Aku baru tinggal di Korea karena pekerjaan orang tuaku, umur segitu biasanya anak kecil punya banyak perhatian dari orang tuanya bukan? Tapi aku tidak, ayahku sibuk dengan perusahaannya dan ibuku sibuk dengan rumah sakitnya, aku terus mencari perhatian pada mereka tapi mereka seolah tidak perduli. Aku kesal dan mencoba melampiaskannya dengan membunuh hewan-hewan kecil, beberapa pembantu melaporkannya pada orang tuaku tapi mereka menganggapnya hanya sebuah gurauan. Aku tidak punya teman sampai akhirnya aku bertemu dengan Jeongyeon eonnie dan yang lain, sejak saat itu aku tak pernah membunuh hewan lagi."

Ia terdiam sesaat baru kemudian ia lanjut bercerita.

"Saat umurku empat belas tahun, aku kembali Taiwan. Awalnya aku tidak mau tapi orang tuaku memaksaku ikut. Aku masih kurang mendapat perhatian dari kedua orang tuaku, aku kembali melampiaskannya seperti waktu umurku enam tahun. Umur empat belas tahun, orang tuaku memungut Guanlin. Guanlin mengetahui kebiasaanku tapi ia tidak membenciku justru ia mencoba untuk mengerti tentang diriku. Umurku lima belas tahun, tiba-tiba saja keluargaku dibantai oleh dua keluarga lain, kedua orang tuaku dibunuh. Aku benar-benar kesal, kenapa disaat aku sedang mengharapkan perhatian dari orang tuaku justru mereka malah di bunuh. Aku, Guanlin dan beberapa pembantu berhasil dari pembantaian tersebut. Di tahun yang sama, aku memulai karirku sebagai pembunuh bayaran. Dan kemarin malam, aku berhasil membalaskan dendamku pada salah satu anggota keluarga yang ikut membantai keluarga Chou."

I Love You Psycho [ 사랭해 싸이코 ] (End)Where stories live. Discover now