6

2.9K 325 14
                                    

Sudah tiga hari Sana berada di rumah Tzuyu dan tiga hari juga ia mogok makan, membuat tubuhnya semakin kurus dan bahkan Tzuyu baru saja mendapat kabar bahwa Sana pingsan.

Tzuyu segera pergi meninggalkan pekerjaannya di kantor dan langsung pulang untuk mengecek kondisi Sana.

"Suntikkan protein ke dalam tubuhnya," perintah Tzuyu kepada dokter pribadinya.

"Apa ini salahku? Apa aku harus membebaskannya? Tapi.... sial aku tidak bisa berpikir jika begini terus," batin Tzuyu.

"Nona Tzuyu," sapa salah satu mata-mata milik Tzuyu.

"Kami menemukan jejak kriminal salanjutnya."

"Dimana?" Tanya Tzuyu kepada mata-matanya.

"Dua di Busan, satu di Daegu, dan dua di Gwangju. Mereka sebenarnya berada dalam satu kelompok yang sama, mereka juga berada dalam satu sel yang sama. Mereka berpencar setelah berhasil kabur untuk mencari anggota baru."

"Apa kejahatan mereka?"

"Mereka adalah tukang pukul salah satu keluarga mafia, tapi bos mereka justru membiarkan mereka tertangkap, malah memang itu adalah rencana si mafia agar bisa kabur dengan mengorbankan tukang pukulnya. Yang kudengar mereka akan kembali bertemu di Ilsan, mereka akan membalas dendam kepada mantan bos mereka."

"Kapan?"

"Dua minggu lagi."

"Baiklah, terima kasih infonya."

Setelah mendapat informasi penting tersebut, Tzuyu memilih pergi ke taman belakang untuk menenangkan pikirannya.

"Jadi kau di sini," Guanlin datang dari dalam rumah.

"Ada apa?"

"Ada pekerjaan. Seorang mafia kebetulan memintamu untuk membunuh mantan tukang pukulnya dan mantan tukang pukulnya itu adalah buronan yang sedang kau cari. Kau baru saja dapat info tentang mereka bukan?"

"Hmm."

"Jadi kau akan mengambil job ini atau tidak?"

"Berapa bayarannya?"

"5.500.000 dollar."

"Aku ambil."

"5.500.000 dollar di tambah dengan sisa bayaran dari Chanyeol, semakin banyak saja uangmu."

"Berisik."

~~~

Keesokan paginya Sana sudah berada di meja makan bersama Tzuyu, ia baru siuman tadi pagi dan langsung di suruh sarapan. Awalnya Sana menolak, tapi daripada ia harus pingsan lagi makanya ia mengiyakan suruhan tersebut.

"Makanlah," perintah Tzuyu kepada Sana.

"Tidak mau, pasti ini dari daging manusia yang kau bunuh kan?"

Tzuyu hampir saja tertawa karena ucapan Sana yang tidak masuk akal, untung sajs ia mempertahankan sikap dinginnya jika tidak, hacur sudah reputasi seorang Chou Tzuyu yang di kenal dingin.

"Sial aku hampir tertawa," batinnya.

"Aku memang pembunuh, tapi aku bukan kanibal."

"Oh ya?"

"Diamlah dan makanlah Sana eonnie."

Sana terdiam, ia penasaran bagaimana Tzuyu bisa tahu namanya. Sana menggelengkan kepalanya dan mulai makan.

"Jika kau bertanya kenapa kau merasa kenyang, aku menyuruh dokter pribadiku menyuntikkan protein ke dalam tubuhmu."

Sana melirik ke arah Tzuyu, lalu ia melanjutkan makannya. Tzuyu lebih dulu selesai dan ia ingin segera berangkat ke kantornya, tapi Sana justru menahannya.

I Love You Psycho [ 사랭해 싸이코 ] (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang