19

2.9K 238 4
                                    

Sudah sebulan lamanya Tzuyu mengurus perusahaan tanpa Jeongyeon, beruntung dia mempunyai asisten cantik, siapalagi kalau bukan Sana. Dan sudah dua kali ia melatih Yuna memanah di temani oleh Sana yang juga ingin belajar memanah. Yuna dan Sana juga mulai akrab meskipun terkadang Sana sering di bikin geram oleh tingkah Yuna.

"YODAAAAA!" Jeongyeon memasuki ruangan kerja Tzuyu sambil berteriak.

Sontak saja Tzuyu terkejut dan langsung melempar sebuah box berkas kosong kearah Jeongyeon, jeongyeon pun berhasil menghindar.

"Kenapa kau melempar itu Yoda?!"

"Bisakah kau tidak berisik sekali saja?! Aku sedang fokus eonnie!"

"Ya maaf."

Tzuyu hanya menatap Jeongyeon sebentar lalu kembali fokus dengan pekerjaannya.

"Ada apa?" Tanya Tzuyu dengan masih fokus kepada tumpukan kertas.

"Ada perusahaan Jepang yang ingin bekerja sama dengan kita, kupikir kau saja yang pergi kesana aku akan mengurus yang disini. Lagipula kau juga bersama Sana, pasti lebih mudah karena anak itu kan orang Jepang."

"Bagus, kebetulan aku ada urusan di Jepang."

Jeongyeon hanya diam, ia tahu urusan yang di maksud oleh dongsaengnya itu.

"Jadi kapan kau akan ke Jepang?"

"Besok."

"Baiklah kalau begitu aku pulang dulu."

Tzuyu menatap sekilas kepergian Jeongyeon dan kembali fokus kepada pekerjaannya.

"Chewy," panggil Sana yang baru saja masuk.

Tzuyu hanya menoleh dengan ekspresi yang menandakan "ada apa?"

"Tadi kau membicarakan apa dengan Jeongyeon?"

"Ada perusahaan yang ingin mengajak bekerja sama di Jepang. Malam ini kita akan berkemas besok kita berangkat. Apa kau bisa carikan tiketnya?"

"Hmm, baiklah. Tapi kita akan ke prefektur mana?"

Tzuyu mengingat kembali lokasi perusahaan yang tadi di sebut oleh Jeongyeon.

"Osaka," ucap Tzuyu yang telah ingat lokasi tersebut.

"Benarkah?!"

"I-iya memangnya ada apa?"

"Itu kampung halamanku Tzuyu!"

"Baguslah, kau bisa sekalian pulang kampung."

Sana mengangguk mantap, ia benar-benar senang akan kembali menginjakkan kakinya di tanah kelahirannya. Tzuyu tersenyum melihat Sana yang antusias, menurutnya sekarang Sana terlihat lebih imut.

Besoknya, mereka sampai di Osaka dengan selamat. Tak hanya Tzuyu dan Sana, tapi juga ada Guanlin. Mereka akan menetap di rumah lama Sana selama mereka di Jepang, untuk menghemat pengeluaran.

"Kota ini tak kalah indah dengan Taiwan."

"Ne," Sana mengangguk lemah.

"Kau kenapa sayang? Bukankah kemarin kau sangat bersemangat? Apa kau teringat masa lalumu?"

"Darimana kau tahu?"

"Tentu saja aku tahu."

Sana memeluk Tzuyu erat, ingin rasanya ia menumpahkan segala kesedihannya ke Tzuyu. Memang awalnya Sana sangat senang bisa kembali ke Jepang, tapi bayangan masa lalunya terlintas begitu saja dalam pikirannya. Tzuyu terus mengelus kepala Sana, berusaha memberi ketenangan kepada gadisnya itu. Semakin lama Tzuyu mengelus kepala Sana, gadis jepang itu pun akhirnya menangis di pelukan Tzuyu.

I Love You Psycho [ 사랭해 싸이코 ] (End)Where stories live. Discover now