10

2.8K 284 19
                                    

Pagi ini, di ruang makan sudah ada Guanlin, Chani dan juga Sana, mereka tengah menunggu sarapan.

"Guanlin-ah, bagaimana kondisi nona Tzuyu?" Tanya Chani ke Guanlin yang lagi asik dengan handphonenya.

"Hm?" Guanlin kemudian menoleh ke arah Chani.

"Ish, kau tidak mendengarkan pertanyaanku?"

"Maafkan aku Chani-ya. Ada apa?"

"Bagaimana kondisi nona Tzuyu?"

"Aku tidak tahu."

Chani hanya melengos setelah mendengar jawaban Guanlin, lalu Sana? Ia asik dengan ponselnya hingga tibalah Tzuyu.

"Selamat pagi," Tzuyu menyapa tiga orang di hadapannya.

"Selamat pagi Tzuyu," Guanlin balas menyapa.

"Selamat pagi!" Chani ikut membalas sapaan Tzuyu dengan sangat semangat.

"Pagi," Sana membalas sapaan tersebut dengan singkat.

Sebenarnya Sana terkejut dengan perubahan Tzuyu, baru dua hari yang lalu ia melihat Tzuyu yang begitu hancur, tapi sekarang ia malah terlihat cantik.

Sebentar, kok Sana tiba-tiba di rumah Tzuyu?

Jadi si Sana udah pindah ke rumahnya Tzuyu kayak yang di perintahin ama Guanlin.

Oke lanjut.

Sana terus menatap Tzuyu, hingga ia tak sadar bahwa di depannya sudah jatah sarapan miliknya.

"Noona gak mau sarapannya? Kalo gak mau buat Chani aja ya?"

Seketika Sana sadar dan langsung menatap Chani.

"Enak saja!"

Chani hanya nyengir kuda ga jelas dan lanjut menyantap sarapannya. Sana mulai menyuapkan sarapannya ke dalam mulutnya, tanpa sadar kini Tzuyulah yang menatapnya.

"Saat makan saja cantik."-Tzuyu.

"Apa lihat-lihat? Aku tahu aku cantik," ucap Sana setelah ia sadar bahwa Tzuyu selalu melihat ke arahnya.

Tzuyu langsung mengalihkan pandangannya.

"Nona Tzuyu, aku akan pergi ke rumah Rowoon hyung. Boleh kan?"

"Silahkan saja Chani. Tapi tolong berhenti memanggilku nona, kau bukan pembantuku."

"Ba-baiklah."

"Eonnie, temani aku pergi nanti."

"Aku?" Tanya Sana dengan sedikit kaget.

Tzuyu mengangguk.

"Ini tugas pertamamu, Sana-ssi," sahut Guanlin.

Sana hanya pasrah, inilah yang harus ia terima karena sudah mau bekerja pada Tzuyu.

"Guanlin-ah, kenapa kau tidak memanggil Sana noona dengan panggilan noona juga?"

Guanlin hanya diam, ia merasa tidak perlu menjawab pertanyaan Chani.

~~~

Sana pov

Sesuai dengan perintahnya tadi, aku harus menemaninya pergi. Aku pikir ia akan membawaku kemana, ternyata ke sebuah panti asuhan? Kenapa kesini?

Aku terus mengikuti langkahnya masuk kedalam panti asuhan tersebut, saat aku dan dirinya masuk, banyak anak-anak panti asuhan yang langsung menyambutnya.

"Tzuyu eonnie/noona!" Anak-anak itu begitu antusias melihat kedatangannya.

"Eonnie, dia siapa?" anak itu  menunjukku.

I Love You Psycho [ 사랭해 싸이코 ] (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang