5.Bertemu

6.9K 484 64
                                    

Hai.. holla......
Apa kabarnya semua... Setahun ya... gak ketemu. Wkwkwk... apaan sih, gaje! Wkwkkw.. penulis Gaje begini nih.

Happy New Year 2020 ya Semua....
💋💋💋 cium jauh buat kalian semua...

Happy Reading....

Pagi ini Alya hanya diam saja, dia menutupi wajahnya dengan bedak yang begitu tebal supaya mata sembabnya tak terlihat. Dia tidak mau menambah beban mamanya lagi. Cukup menjadi istri papanya yang masih memikirkan wanita lain sudah cukup menyakitinya.

Alya berdiri mengambil bekalnya dan memasukkannya ke dalam tas. Dia berjalan menghampiri mamanya untuk mencium pipi dan tangan mamanya. Begitu juga dia mencium sebelah pipi papanya dan mencium punggung tangannya.

"Alya berangkat ya.. Assalamualaikum."

"Kamu gak berangkat bareng mbak?" Tanya Almera yang sedang terburu-buru menghabiskan makanannya.

"Mbak makannya pelan-pelan, nanti tersedak. Alya gak mau ada keributan pag-pagi." Ucap Alya lembut tersenyum hangat namun ada ketegasan di perkataannya. Almera menghentikan kunyahannya dan menelan secara kasar makanan yang sudah dia kunyah.

Wajah Almera nampak murung kemudian Alya terkekeh.

"Ngapain itu muka mendung begitu, pagi ini cuaca cerah loh mbak. Masa kalah sama cuaca cerah hari ini. Mbak tuh penyinar hari tau... jadi jangan mendung-mendung iih... lagian Aya di jemput Dias kok. Kemarin udah janjian, karena Dias katanya ada PR yang gak bisa dikerjain. Jadi dia minta Aya bantuin jelasin." Ucap Alya dengan senyumannya.

"Kamu yakin?" Tanya Almera menatap Alya

Belum juga Alya menjawab, bibi menghampir semua orang yang ada di meja makan.

"Maaf non, ada temannya di depan."

"Oh iya bi, makasih." Jawab Alya tersenyum pada bibi.

"Tuh mbak, Aya udah di jemput. Ya udah ya... Alya berangkat. Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam..." jawab semua orang.

Alya pun segera berlari keluar rumah menghampiri Dias. Alya masuk ke dalam mobil dan mobil pun segera meninggalkan pelataran rumahnya.

"Lihat anak kamu, masih kecil saja sudah pergi bersama laki-laki. Mau jadi apa dia?" Tanya Papa Alya dengan nada mencibir.

"Apa salahnya dia pergi dengan laki-laki. Lagi pula, temannya itu pasti tidak sendirian. Gak usah nyari perkara deh mas, pagi-pagi." Ucap mama Alya dengan nada malas.

Almera dan Danang segera bangkit dari duduknya.

"Almera berangkat."

Danang menghampiri mamanya dan mencium punggung tangan mamanya. Begitupun dengan Almera yang mencium punggung tangan papanya. Setelah itu mencium punggung tangan mamanya.

"Almera berangkat, pa, ma." Ucap Almera.

"Danang berangkat, assalamualaikum."

Mereka pun berangkat bersama di antar supir.

***

Waktu berlalu, tak terasa Alya kini sudah kelas 1 SMA. Umurnya masih 15 tahun namun dia sudah kelas 1 SMA. Dan lagi-lagi Alya masuk dengan beasiswa. Dia pun kembali mengambil kelas akselerasi. Saat ini Alya sedang duduk di kursi-kursi yang ada di pinggir pantai. Dia menatap ke arah Dio yang sedang melakukan pemotretan. Hari ini Alya pergi bersama Dio melakukan pemotretan. Alya masih baru belajar menjadi fotografer. Jadi, dia harus di dampingi.

Alya sedang menunggu klient pertamanya ini. Dan sambil menunggu dia menatap Dio yang sedang bekerja.

"Ganteng ya, mas Ax." Ucap Seorang wanita tiba-tiba.

Alya Where stories live. Discover now