26. Ragu

6.1K 483 100
                                    

Hai... hula...hula...
Hayo... cung, yg udah buka tapi gak bisa. 🤣🤣🤣 aduh... kacian.... seperti biasa guys... jempol ku kepleset. 😝😝

Pliss donk... bantu aku Vote n Koment cerita ini.
Dan juga... bantu Vote n koment cerita terbaru aku yes.

Masih sedikit pengunjungnya, bantuin ramein donk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Masih sedikit pengunjungnya, bantuin ramein donk.... pliss....

Happy Reading....

Malam ini Alya tidur di kamarnya kembali. Kamar yang sudah tidak dia tinggali lagi setelah 4 tahun lamanya tidak dia tempati. Buku-buku pelajaran, juga beberapa piala masih terpajang di tempatnya masing-masing. Foto-foto yang pernah ia ambil saat masih sekolah pun masih terpajang rapih. Semua masih sama seperti 4 tahun yang lalu. Sama seperti hatinya yang masih sama. Alya memejamkan matanya kala ingatan tentang Dio kembali muncul. Ingatan yang ingin dia buang jauh-jauh.

"4 tahun, bukan waktu yang singkat untuk aku sampai di titik ini. Kenapa? Kenapa aku masih inget kamu a, kenapa aku masih inget kamu?" Tanya Alya sambil menatap langit-langit kamarnya.

Tiba-tiba saja suara ketukan pintu terdengar di pintu kamarnya.

"Siapa?" Tanya Alya sedikit berteriak.

"Ini mbak, Al."

"Masuk mbak."

Pintu pun terbuka, Almera masuk dengan menggunakan piyama tidurnya dan juga membawa boneka kesayangannya.

"Mau tidur bareng mbak?" Tanya Alya menatap Almera yang berjalan mendekatinya.

"Iya."

Alya tersenyum kemudian menegakkan tubuhnya. Almera naik ke atas tempat tidur king size milik Alya.

"Tumben mbak, ada apa tiba-tiba mau tidur bareng Alya?" Tanya Alya sambil menarik selimutnya.

"Kangen, curhat sama kamu."

"Dih... yang di kangenin masa cuma jadi tempat curhatnya doank." Cibir Alya sambil terkekeh.

"Mbak gak begitu banyak punya temen. Temen-temen juga gak bisa di ajak curhat. Mana mbak juga sibuk sama kerja." Ucapnya dengan nada sedih.

"Nikah dong mbak.... biar ada temen curhatnya." Ucap Alya dengan nada mengejek.

"Nikah sama siapa?" Tanya Almera memberengut kesal.

"Ya ayang beb mbak lah." Ucap Alya dan terkekeh.

"Siapa?" Tanya Almera ketus.

"Emangnya mbak sama mas Dio udah putus?" Tanya Alya heran.

"Gak tahu." Jawab Almera malas.

"Lagi ada masalah?" Tanya Alya mengernyitkan dahinya bingung atas sikap Almera.

"Gak tahulah, setiap kali bahas nikah dia selalu ngehindar. Dan waktu itu dia pernah bilang, jalanin yang ada. Kalau udah waktunya, nanti juga nikah." Jawab Almera kesal.

Alya Where stories live. Discover now