6. Ardigo Aliansyah

6.8K 454 71
                                    

Bantu koment pliss... mumpung KOMENT GRATIS...TIS...TIS... Yuk lah, buruan koment yg banyak. Wehehehe...




















Happy Reading....

Alya mengahampiri Dio dan semua staff.

"Maaf ya a." Ucap Alya menundukkan kepalanya.

Dio tersenyum dan mengacak rambut Alya.

"Ngapain minta maaf. Orangnya aja emang yang banyak tingkah." Ucap Dio menenangkan.

Alya melengkungkan bibirnya ke bawah. Matanya mulai berkaca-kaca. Dengan cepat Dio meletakkan kameranya dan segera menarik Alya dalam pelukannya.

"Huuaaa... hikks...hikks...." tangis Alya yang terbenam di dada Dio.

Dio mengusap punggung Alya untuk menenangkannya. Perlahan tangisannya pun meredah.

"Laper..." ucap Alya melepaskan pelukannya dan mendongak menatap Dio.

Dio terkekeh kemudian mencubit gemas hidung Alya, membuat Alya memekik kesal. Dio malah semakin tertawa melihat wajah Alya yang kesal.

Setelah semua selesai, mereka semua pergi makan bersama. Alya memesan beberapa menu makanan.

"Laper banget kamu?" Tanya Dio karena Alya memesan 3 menu utama.

"Humm... habis esmosi jiwa. Harus makan banyak." Ucap Alya sambil memberikan menu pada pelayan.

"Sabar ya Ay, kamu kayak gak tau gimana si Jane. Bukan cuma kamu aja, sama fotografer lainnya pun dia begitu. Cuma sama Bang Ax aja dia gak kayak begitu."

"Awas ya, kalau aa sampe suka sama cabe giling tiga ribuan. Gak rela Aya punya kakak ipar macam begitu. Jadi orang sengak banget." Ucap Alya dengan nada peringatan dan kesal.

"Dari pada sama dia, mending sama kamu aja gimana?" Tanya Dio sambil menaik turunkan alisnya.

"Mau rasain sepatu Aya gak a?" Tanya Alya bersungut marah.

"Hahahaha.... kamu dulu yang rasain. Baru aa. Hahaha.."

Alya hanya memutar bola matanya dan memanyunkan bibirnya sedangkan yang lain sudah terkekeh geli.

***

Satu minggu berlalu, di SMA Alya sedang ada pertandingan basket antar sekolah SMA, baik Negri maupun Swasta. Alya tak begitu antusias melihatnya, namun dia diminta tolong SMAnya untuk mengabadikan moment pertandingan tersebut. Rok panjang span, dan baju putih berlengan panjang membuat Alya ingin mengumpat kesal. Cuaca yang begitu cukup terik membuatnya kegerahan. Biasanya di jam segini , dia berada di dalam kelas. Sedangkan ini, dia harus panas-panasan. Mana pakaiannya seperti ini.

Pertandingan pertama telah usai, waktunya untuk ISOMA. Alya berjalan ke toilet sambil melihat hasil jepretannya. Tak sengaja dia bertabrakan dengan seseorang.

"Eeh, eeh, maaf." Ucap Alya memegang lengan orang itu.

Orang itu pun menolehkan kepalanya. Alya hanya memasang wajah kahwatir, sedangkan orang itu kini sudah tersenyum.

"Kita ketemu lagi." Ucap orang itu tersenyum menatap Alya.

Alya melepaskan pegangan tangannya dan memberi jarak antara dirinya dan orang itu.

"Ternyata kamu sekolah di sini?" Ucap orang itu dengan senyumannya.

Beberapa wanita yang melihat Alya dengan orang itupun berbisik-bisik.

"Mulut lo pada, gua sumpel sepatu lama-lama!" Ucap Alya dengan sorot mata marahnya menatap beberapa orang yang sedang berbisik-bisik.

"Lo siapa? Gua gak kenal sama lo." Ucap Alya mengernyitkan dahinya menatap orang itu.

Alya Where stories live. Discover now