Chapter 7

2.7K 80 3
                                    

'Kesya lo.... "
-Salsa P.

"Jangan - jangan lo hamil?" Ucap Salsa.

"Gila aja kali kalo gue hamil." Ujar Kesya yang mulai gugup.

"Lo anggep gue apa sih key?" Ujar Salsa.

"Bukan gitu sal,gue ga bisa percayain orang gitu aja." Ujar Kesya.

"Lo anggep gue apa key? sampe - sampe lu ga bisa mempercayai sahabat lo sendiri, bahkan gue nganggep lo sodara gue sendiri Key." Ujar Salsa.

"Maaf Sal gue belum bisa bilang semua ini." Ujar Kesya.

"Oke gue tunggu sampe lo mau cerita sama gue, tapi gue mohon secepatnya Key lo cerita sama gue atau engga sekarang aja." Ujar Salsa.

Kesya menghirup nafas mengambil nafas lalu mwmbuangnya seolah berfikir bagaimana keadaannya, Kesya sudhah menemukan keputusannya oke baiklah Kesya akan memberitahu tentang kejadian yang sama sekali tidak ingin Kesya ingat.

"Oke gue akan ngasih tau semua nya ke lo tapi ga di sini." Ujar Kesya.

Kesya menarik pelan tangan Salsa membawa Salsa ke suatu tempat yang sepi dan tidak ada yang mengetahui nya. Salsa hanya mengikuti langkah Kesya dari belakang. Sampailah mereka berdua di taman belakang sekolah.

Kesya mengatur nafasnya terlebih dahulu sebelum dirinya memulai cerita. Sebenarnya Kesya belum siap ceritakan ini kepada siapa - siapa tapi entah kenapa ia percaya oleh Salsa-Sahabatnya bahkan sudah di anggap sodara.

"Jadi waktu itu gue di undang di pestanya Ghisyel gue di ajak sama Dika dan gue ikut aja setelah sampai di sana Dika ketemu dulu sama Ghisyel lalu Dika bilang dia mau m
ngambil minum buat gue dan gue nurut aja---" Ujar Kesya panjang lebar.

Kesya menceritakan semua kejadian - kejadian itu dari awal hingga akhir. Salsa menangis sedih mengapa dirinya tidak tahu tentang sahabatnya ini masih pantaskah salsa menjadi Sahabat Kesya?

"Udah lo jangan nangis." Ujar Kesya.

"Gue yang jadi korbannya kok lo yang nangis sih" Ujar Kesya seraya menghibur Salsa.

"Iya ya kenapa gue yang nangis." Ujar Salsa seraya menanyakan kepada dirinya sendiri.

"Sorry ya gue ga bisa jaga lo kalo sahabat pasti gue harus bisa jagain sahabat gue sendiri." Ujar Salsa sembari menangis.

"Udahh jangan nangis." Ujar Kesya.

Tanpa mereka sadari seseorang telah mendengarkan pembicaraan mereka.

Habis ini pasti lo bakalan di keluarin dari sekolah ini batin seseorang.

"Udah yuk ke kelas bentar lagi bel." Ujar Kesya dan mendapatkan anggukan kecil dari Salsa.

***

kringggg

Tepat pukul 15.00 Siswa - Siswi SMA Varenta mulai bubar semua di perboleh kan pulang ke rumah nya masing - masing,ada yang mampir ke rumah temannya,ada yang yang jalan - jalan dan ada juga yang mampir ke cafe untuk sekedar nongkrong.

Dua gadis remaja sedari tadi menunggu angkutan umam yang belum juga lewat. Kedua remaja tersebut adalah Kesya dan juga Salsa. Dua remaja tersebut ingin berkunjung ke rumah Kesya dan memastikan jika kejadian di pesta berbuah atau tidaknya. Katanya menurut Salsa hasil nya adalah iya karna dari tanda tanda nya ia bisa tau. Dari mana ia tau? karna membaca aplikasi yang berwarna oren.

"Bang angkot." Triak Kesya.

"Oh iya silahkan naik atuh neng." Ujar Bang supir berhenti di depan mereka berdua.

Kemudian Kesya dan Salsa naik ke dalam mobil angkot tersebut.

"Udah naik neng?" Ujar Bang supir angkot tersebut.

"Udah mang jalan aja,” Ujar Kesya.

Setelah di rasa siap akhirnya supir angkot tersebut jalan dan menyalakan mesin angkot nya yang sempet mati. Tidak ramai penumpang nya hanya mereka berdua saja.
Tiba - tiba saat di perjalanan mobil angkot yang mereka tumpangi mogok sudah sekian kali nya abang angkot tersebut mencoba menghidupi mobil nya lagi - lagi tidak bisa. Mobil angkot berhenti saat di depan apotik.

"Key itu ada apotik kita mampir dulu aja ke sana." Ujar Salsa.

"Gaah gue ga mau" Ujar Kesya.

"Kalo ga di tes gimana kita bisa tau?" Ujar Salsa.

Bukan Salsa namanya jika tidak pandai merayu Kesya, Kesya semakin di desak dan mau tidak mau Kesya harus menuruti ucapan sang Sahabatnya.

"Bu beli tes peck ada? Ujar Salsa.

"Ada neng." Ujar Ibu tersebut.

"Mau beli berapa neng?" Lanjut ibu ibu apotik

"satu aja bu." Ujar Salsa sambil tersenyum ramah.

"Makasih bu ini duit nya, kembaliannya ambil aja."

Kini mereka berdua telah sampai di rumah sederhana milik Kesya. Kesya membuka pintu rumah terdahulu. Setelah di buka pintunya mereka berdua masuk ke dalam kamar milik Kesya. Kesya merebahkan tubuhnya lebih dulu, memejamkan mata sebentar dan menghirup udara segar.

"Woi Kesya nih coba dulu." Ujar Salsa.

"Gaah lo aja." Ujar Kesya.

"Kok gue?gue aja masih perawan" Ujar Salsa yang tidak memikirkan dahulu percakapaannya.

"Hehe iya ya lo enak masih perawan." Ujar Kesya yang tersenyum miris.

"Key gue ga bermasu--" Ucapan Salsa terpotong dengan suara Kesya.

"Yaudah sini gue coba." Ujar Kesya dan mengambil barang itu.

"Tapi gue ga ngerti pake nya" Ujar Kesya.

"Yakan ada Handphone gunannya apaan" Ujar Salsa yang teramat pintar nya.

Tanpa menunggu apa - apa lagi Kesya segera masuk ke dalam Kamar mandi dan mencoba memakai alat tersebut. Dengan mengikuti dan meniru gaya yang ada di dalam internet akhirnya Kesya bisa menggunakan alat tersebut. Saat di rasa sudah ada hasilnya kemudian ia melihat hasil dari barang tersebut. Kesya tidak mengerti tanda apa yang ada di dalam barang tersebut.

Kesya berniat menanyakan saja pada Salsa dan semoga Salsa tau. Kesya keluar mencari Salsa Kesya menanyakan tentang tanda apa yang ada di dalam barang tersebut. Salsa menggeleng tak percaya.

"Kesya lo...... "

Feb, 6

Kesya ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang