Chapter 14

2.2K 75 0
                                    

Sial, sepertinya Ghisyel sudah kalah dengan Putra tapi Ghisyel tidak akan menyerah begitu saja.

"Lo?!" Ucap Ghisyel yang tak mempunyai kata kata lagi.

"Gue nggak akan membiarkan lo membawa perempuan sialan itu." Bentak Ghisyel menunjuk wajah Kesya.

"Yang lo bilang perempuan sialan itu siapa?" Balas Putra.

"Kesya lah memangnya di sini perempuan siapa lagi?" Ujar Ghisyel.

"Ya lo lah, lo perempuan sialan yang sudah menghancurkan hidup dia! lo dan Dika yang memiliki rencana jahat di balik semua yang Kesya alami." Ucap Putra membuka membongkar rahasia gadis itu dengan pasangannya.

Kesya yang mendengar itu semua shok, jadi ini semua rencana jahat Ghisyel dan juga Dika? Harus nya dari awal ia mendengar perkataan Putra saja.

"Ja jadi kalian di balik semua ini." Ucap Kesya.

Hancur sudah pertahanan Dika dan Ghisyel, mereka berfikir bagaimana rencananya akan berjalan lagi.

"Ya kami yang sudah melakukan ini semua termasuk kehamilan Lo? Gimana? Bagus bukan? " Ujar Ghisyel membenarkan semua kejahatannga.

"Mak maksud lo anak yang gue kandung??? " Belum lagi mendengar kenyataan tadi di tambah dengan kenyataan ini membuat Kesya benar - benar di bawa shok.

Ghisyel mengangguk "Ya gue yang sudah membuat lohamil, melewati lo ,gue merasa dendamku terbalaskan. " Ghisyel mendekati Kesya.

"Lalu siapa ayah kandung anak gue?"Ujar Kesya membuat Dika harus terdiam di tempat dan enggan untuk menjawab.

Ghisyel menunjuk Dika. Dika terlonjar kaget saat Ghisyel menunjuk dirinya. "Dia, Dika Pacar gue, yang pasti nya ga akan bertanggung jawab atas kehamilan lo, ga mungkin juga dia gue bebas kan untuk menikah dengan gadis jalang seperti lo! "Bentak Ghisyel.

"Yang jalang itu lo bangsat! bukan Kesya sudah tau belum menikah tapi sudah melakukannya terlebih dahulu jadi siapa yang jalang." Putra menyambar ucapan Ghisyel membenarkan faktanya lebih dahulu.

"Lo jangan sembarangan menuduh gue jika lo aja nggak punya bukti nya! Gue bisa saja laporin lo pada tugas yang berwajib karna lo udah mencemari nama baik gue. " Ujar Ghisyel yang terlihat marah.

"Jadi bagaimana jika satu sekolah tau jika kau sebenarnya adalah wanita jalang nya bukan gue?” Tanya Kesya pada Ghisyel secara halus.

"Lo?? benar - benar membuat gue marah! Dika balas mereka jangan diam saja." Ghisyel benar - benar di buat kesal karena sedari tadi Dika hanya melihat saja tanpa mau bersuara.

"Yang di ucapkan Kesya memang benar bukan? Lo adalah wanita jalang yang tanpa di bayar pun sudah merelakan tubuhnya kepada gue bukan?" Kali ini suara Dika terdengar tidak besar dan juga tidak kecil volumenya. Ghisyel menggeleng tak percaya.

"Dik? .. ,bukan kah kamu pernah berjanji sama jika nanti kamu akan menikahi ku? maka dari itu aku merelakan kehilangan harta yang berharga itu untukmu orang yang aku sayangi,aku sudah merelakan!" Ucap Ghisyel yang sedikit tak percaya.

"Kau percaya begitu saja padaku?Hei siapa yang mau menikahi wanita jalang seperti mu! cih aku tidak sudi untuk menikah denganmu, aku sama sekali tidak mencintaimu!" Kata - kata pedas itu keluar dengan sendirinya dari mulut Dika.

"Lalu janjimu mana yang akan kami tepati ha?!! " Ucap Ghisyel.

"Jelas membuat Kesya hamil bukan? memangnya mana lagi?" Ujar Dika.

"Aku tidak mencintaimu, aku mencintai Kesya. Wanita yang ku hamili." Dika menambahkan kata - katanya membuat tiga orang yang ada di dalam itu shok.

Lagi lagi Kesya seperti di tampar oleh kenyataan ini. Seperti ada duri yang menusuk dirinya. Entah Kesya sendiri saja bingung harus melakukan bagaimana lagi.

"Jadi... selama ini kamu?" Karena sangking kagetnya Ghisyel tidak memiiliki tenaga lagi untuk berbicara.

"Lalu untuk apa kamu menghamilinya jika kau mencintainya bukan?!" Bentak Putra.

"Ya!Awalnya itu rencana yang di pilih oleh Ghisyel bukan gue, Memang pertamanya gue tidak setuju lalu ketika gue pertimbang kan gue setuju. Sebelumnya gue berfikir  tidak mau menghancurkan harta yang paling berharga milik Kesya. Dan ketika gue fikirkan kembali ada untung nya,gue mendapatkan harta Kesya yang paling berharga. Dan di situ gyesempat Shok karena Kesya sama dengan gadis lain yang menjaga kehormatannnya. Setelah melakukannya gue sempat merasa bersalah tetapi gue mencoba menghilangkan rasa bersalah ini." Ujar Dika membuka semua rahasia yang di milikinya.
"Gue...gye benar benar tidak percaya dengan semua ini." Ujar Kesya.

"Dan gue mau lo menikah dengan aku akan tanggung jawab atas kehamilanmu" Ujar Dika.

Putra menggeleng. Memeluk tubuh mungil Kesya posesif "Enak saja kau bicara! aku yang akan menikahinya dan sebentar lagi pernikahan kita akan di laksanakan."

"Dika! APA YANG KAU BICARAKAN?!KAU MILIKI TIDAK AKAN KU BIARKAN PEREMPUAN SIALAN INI MENIKAH DENGAN KAU!" Triak Ghisyel sejadi - jadinya.

"YANG HARUS NYA KAU BILANG GADIS SIALAN ITU KAU BUKAN DIA?!" ucap Dika.

Dika dan Ghisyel sibuk dengan berdebat. Hal ini di manfaatkan oleh sepasang kekasih yaitu Kesya dan Putra. Mereka berdua memanfaatkan momen tersebut untuk kabur dadi ruangan ini melewati jendela.

Putra menyuruh Kesya terlebih dahulu yang turun dan membantu Kesya untuk keluar melalui jendela.

"Aku turun duluan seperti ini?" Ucap Kesya yang sudah duduk di jendela dan tinggal turun saja.

Putra mengangguk sembari menoleh ke belakang. "Iya cepetan sebelum mereka sadar." Ucap Putra yang terburu - buru.

"Okey baik lah," Setelah mengatakan itu Kesya turun melewati jendela.

Di susul dengan Putra yang keluar juga melalui jendela. Suara lompatan Putra terdengar hingga memberentikan kedua orang yang berdebat.

Ghisyel dan Dika menyadari lantas terdian sejenak dan menatap seisi ruangan. Kemudian mereka saling menatap.

"Sial! gue bisa kelolosan seperti ini! ini semua karna lo, ANJING!" Ucap Ghisyel prustasi.

"Gue? harusnya  yang lo tuduh bukan gue tapi diri lo sendiri!" Balas Dika.

"Kalo aja tadi lo nggak banyak bicara ini semua ga akan terjadi, menyukai perempuan sialan itu segala! !" Kesal Ghisyel.

"Gye peringatkan lagi di sini bukan Kesya perempuan sialannya, tapi Lo!" Ujar Dika.

"Lo benar - benar keterlaluan!Liat aja gue bakalan aduin ini semua ,tunggu pembalasan gue. " Bentak Ghisyel.

"Memang gue peduli apa?!" Balas Dika.

Ghisyel membuka ponsel miliknya menscrol nama kakeknya kemudian menekan tombol telefon saat terhubung "Kek aku mau hancurkan keluarganya Kesya dan juga Dika!" Ucap Ghisyel.

Dika langsung merebut ponsel milik Ghisyel.
"Maaf kek tidak usah, Ghisyel hanya sedang marah,kakek tau bukan bagaimana sikapnya Ghisyel kalau marah?"

"......"

"Iya kek tidak usah saya hanya perlu meluruskan masalah ini,"

tut.

Setelah pangggilan terputus Ghisyel benar - benar marah besar.

"LO? LO KETERLALUAN! GUE AKAN SEGERA MENCARI KESYA DAN MENGGUGURKAN ANAK YANG IA KANDUNG!" ucap Ghisyel setelah itu ia keluar.

sabtu, 21maret 2020.
salam dini.

Kesya ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz