Chapter 19

1.7K 43 1
                                    

Sial.
Rencana nya sudah gagal total, lelaki itu yang bernama Putra tidak mau di ajak kerja sama dengannya. Ternyata sekali melakukan tidak memungkinkan diri nya bisa hamil.

Pernikahan itu berjalan dengan lancar. Andai saja Putra mau di ajak kerja sama oleh nya pasti sema tidak akan terjadi seperti ini. Ini semua di luar rencana nya.

Harapannya sudah pupus memiliki Dika. Ya,orang ini adalah Ghisyel. Tapi,bukan Ghisyel namanya jika menyerah. Justru Ghisyel akan melakukan segala cara untuk membuat Kesya semakin menderita.

Ghisyel memang tidak mendapatkan Dika seutuh nya seperti impiannya dulu tapi dia masih mendapatkan hatinya Dika. Tidak mungkinkah seseorang mudah melupakannnnya bukan?

Lihat saja Ghiisyel tidak akan membiarkan Kesya hidup bahagia bersama Dika. Sedangkan dirinya harus tersiksa.

Oke baiklah Ghisyel akan menyusun rencana nya kembali yang di pastikan tidak akan gagal. Mereka telah mempermainkan dirinya,Ghisyel akan membalas semuanya.

Ghisyel membutuhkan beberapa orang untuk membantu dirinya menjalankan rencananya. Ia menyewa beberapa orang yang bisa di sebut dengan orang suruhannya.

***

Di sinilah Putra berada,di salah satu club terkenal di Jakarta. Tidak ada yang di lakukan Putra selain Sekolah,makan,tidur dan sekarang malamnya akan di gunakan untuk balapan ataupun ke club tapi dia tidak akan menggunakan wanita untuk meluapkan masalahnya.

Di sekolah pun ia hanya diam seperti biasa,bahkan tidak ada sepatah dua kata untuknya berbicara. Ini terjadi karena seorang Kesya. Kesya memang perempuan biasa tapi Kesya memiliki daya tariknya sendiri bagi seorang Putra.

Seluruh sekolah sudah tau kejadian dimana Kesya tengah mengandung anak Dika-si ketua osis. Dika sudah di hentikan dari jabatannya. Karena perlakuannya yang tidak seronoh pada adik kelas.

Seantoro sekolah juga sudah tau dibalik sikap yang di tunjukan Putra akhir - akhir ini bahkan guru -guru sudah mendengar berita ini. Di tinggalkan orang yang kita cintai memang membuat kita prustasi dan depresi tapi kalian harus ingat jangan lupa berdoa dan meminta pertolongan tuhan.

Sudah 3 gelas minuman yang tidak sehat itu ia minum. Sedikit membuat nya tenang.

Dertttttt.....drttttt

getaran dari ponsel nya pertanda ada panggilan masuk. Segera di ambil ponsel nya yang tergeletak di atas meja sebelah gelas tersebut. Reno. Nma itu terpajang di ponselnya. Reno teman balapnya yang pertama ia kenal. Ah pasti kalian belum tahu bukan tentang dunia nya Putra?

Putra POV

Gue langsung saja mengangkat telfon tersebut,taku takut jika ada info penting yang dirinya belum tahu. Setelah aku mengangkatnya terdengar keramaian dari sebrang sana. Kini aku bertanya - tanya mengapa ada keramaian di sana seperti suara keributan.Apakah ada yang berantam?

"Put lo ke sini segera!" Ujar Reno dari sebrang sana.

"Ngapain?emangnya ada yang penting?" balasnya.

"Gila sih ini penting banget!Ada cewe yang ngajak lo taruhan! dan katanya hadiahnya lo bisaa milih sendiri. Gilakan. Lo masih ga tertarik?lumayan loh kapan lagi!Cewe gini,ini mah mudah bagi lo pasti" Ujar Reno lagi.

Well siapa cewe itu?Apa dia sebelum nya kenal dengan dirinya,tapi ia masih bingung antara menyetujui atau tidaknya.

"Hmm gimana ya?"

"Jangan mikir kelamaan. Inget kesempatan nggak dateng dua kali!"

tutttttt......

Sial panggilannya sudah di matikan duluan. Ia bergegas untuk berjalan menggunakan motor sport nya ke tempat tujuan.

Selang waktu ia sudah sampai di tempat balapan liar. Tempat yang selalu ramai dengan para remaja seperti dirinya. Gue langsung saja mendekati gerumbulan sekelompok orang itu yang pastinya ada Reno di sana.

Gue menepok pundaknya , dia terkejut dengan kedatangannya gue . Tapi gue nggak peduli. Gue masih sama,selalu menggunakan wajah datar. Karena bagi gue senyum gue hanya boleh di lihat oleh Kesya seorang , ya gue gue egois tapi masa bodolah.

"Ngapain lo nyuruh gue ke sini?" Ujar gue yang langsung to the point.

Dia yang gue tanya malah menunjuk seorang perempuan dengan dagu nya. Mata gue menyengit menatap orang itu . Seperti nya gue pernah melihatnya. "Siapa nama perempuan itu?" Ujarku yang tidak sabaran.

Dia menepuk pundakku."Sabar Put,orang sabar pantat nya lebar lo. Tapi btw gue juga ga tau nama dia,karena dia sendiri ga mau ngasih namanya. Katanya dia ga mau di sebar gitu." Oke sekarang gue mengerti, gue membalas ucapannya dengan mengangguk.

Kini gue dan perempuan itu sudah siap dengam motornya. Gue sedang memastikan alat mesin motor gue takut - takut jika nanti terjadi kejadian yang tidak di inginkan.

Semua telah siap. Di tengah - tengah kami berdiri seorang perempuan dengan baju seksinya. Baju yang seperti nya kekurangan bahan tidak lupa dengan bendera yang sudah di kedua tangannya.

"SATU......"

"DUA,......"

"TIGAA......"

Setelah mendengar hitungan ketiga gue langsung menancap gas motor sport ini. Tidak kencang dan tidak pelan. Perempuan yang tadi taruhan dengan gue sekarang sudah memimpin balapan ini. Gue sama sekali tidak takut.

Kini saat nya gue melajukan kencang motor ku ini, di saat tikungan orang akan memelankan laju motornya namun tidak dengan gue justru gue ke balik. Dan benar gue bisa, Sekarang guelah yang memimpin balapan ini.

Sial! Perempuan itu ternyata bisa melawan gue. Kami sejajarkn motornya.

Tukk,,....

Dia perempuan itu dengan liciknya menendang motor gue . Gue nggak bisa mengendalikannya, motor ini oleng gue berusaha untuk terjatuh di daerah rerumputan agar tidak terluka nantinnya.

Perempuan itu licik sekali batin gue geram.

Brakkk

Gue terjatuh di daerah rerumputan untungnya aku hanya tergores sedikit saja. Hanya dibagian tangan dan juga lutut kaki. Gue segera bangkit kembali, maaf maaf saja aku susah di kalahkan bukannya sombong atau apa memang benar adanya kok.

Dan lebih bersyukur lagi motor gue nggak ada yang rusak. Gue melajukan motornya kembali. Di lihatlah perempuan itu,ternyata ia sudah sampai di garis finishnya. Sial gue kalah.

Saat sudah sampai di garis finish gue langsung saja menghampiri perempuan yang gue cap sebagai perempuan licik.

"Gimana rasanya kalah?Kita sudah buat kesepakatan bukan jika yang menang bisa meminta apa saja kepada yang kalah bukan?" Ucapnya.

"Lo itu sebenernya siapa sih?Apa sih sebenernya yang lo mau sampe lo lakuin ini semua??!" Gue justru tidak membalas ucapannya melainkan maksud dari semua ini.

"Simple kok. Lo harus kerja sama dengan gue." Balasnya.

Kaget?! jelas kaget. Kerja sama apa yang ia maksud?!

"Lo siapa?!!" Ujar gue marah. Gue benar benar habis kesabaran menghadapi makhluk seperti ini.Apa ini makhluk yang di kirimkan astronot dari mars?

Perempuan licik itu malah mengambil surat yang entah gue sendiri nggak tahu.

"Tanda tangan terlebih dahulu baru gue kasih tau." katanya sembari memberikan surat itu.

Gue menerimanya ,gue mulai membaca surat ini. Di sini tertara gue nggak bisa berhenti kerja sama jika rencananya belum berhasil. Rencana apa itu?

"Rencana apa yang lo maksud?"

"Tingga tanda tangan doang ko susah " Ujarnya yang terlihat santay. Karena aku laki - laki yang pantang mengikar janji. Maka dari itu gue tanda tangan terlebih dahulu.

Perempuan itu membuka helm yang menutupi wajah mulusnya.

Sumpah gue kaget nya bukan main. Jadi perempuan itu adalah.....

Tunggu Next part ya!!!!

jangan lupa tinggalkan jejak kalian!!

Rabu,15 april 2020

Kesya ✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ