Chapter 17

1.9K 52 0
                                    

Semua persiapan untuk pernikahannya kini telah siap. Calon mempelainya pun yang merasa deg deg an pun harus siap segera. Semua merasa bahagia dengan pernikahan Kesya&Dika,tetapi tidak dengan Putra dan juga Ghisyel. Walaupun sepenuh nya Putra harus mengiklaskan Kesya amat susah sekali baginya.

Setelah perdebatan kemarin Putra semakin tidak bisa mengiklaskan semua ini.

*Flasback on

Putra sedang rapih rapih untuk bertemu dengan Kesya awal nya ia sempat terkejut saat Kesya mengajaknya untuk ketemuan di taman tanpa berfikir panjang dia mengiyakan ajakan Kesya.

Selang waktu Putra sudah sampai di taman yang sudah di janjikan. Dari belakang dia melihat seorang perempuan yang rambut panjang nya di urai yang di tebak pasti Kesya.

Langsung saja ia mendekati Kesya. "Maaf Key nunggu lama?" Ucap Putra.

Kesya menggeleng. "Gak kok baru aja." Ujarnya.

"Tumbenan ngajak ketemu setelah hal itu, ada yang penting?" Kata Putra seraya mengangkat satu alis nya.

Kesya membuka ponselnya memberitahu perihal foto yang di kirim entah dari siapa. "Ini siapa?" Kata itu keluar dari mulut Kesya yang awal nya ia tidak ingin mengeluarkan kata itu.

"Oh itu, dia nama nya Kayla. Gadis yang kemarin aku temui, dia denganku cuman teman saja kok."

Kesya mengerutkan keningnya. "Yakin cuman teman?TTM maksudnya?"

"Ha? TTM? gak lah aku juga ga ada mesra mesraannya sama dia kok."

"Apa nya yang ga mesra? ky gini di bilang ga mesra?"

"Untung ya gue ga jadi nikah sama lo, untung aja gue akhirnya tau sikap lo kayak gimana. Kalo tau gini gue lebih baik nolak tau ga?! Ternyata lo punya banyak perempuan ya!" Tambah Kesya.

Putra menggeleng berkali kali. "Kesya maksud lo apa? lo bilang ga mau nikah sama gue? bukann nya gue pantas untuk dekat sama perempuan mana pun?! lo aja lebih memilih Dika di bandingin gue yang jelas - jelas mencintai lo lebih dari Dika!" Bentak Putra yang sudah di penuhi emosi.

"In ini bener - bener lo? gue nggak percaya , lelaki yang gue sangat ingin prtahankan malah membentak gue seperti itu!" Setelah mengucapkan itu Kesya berlari pergi.

Kini tinggallah Putra seorang diri. Putra mengusap wajahnya gusar. Dirinya benar - benar tidak bisa mengendalikan emosinya hingga bisa membentak Kesya seperti itu.Sekarang apa yang harus di lakukan Putra?

FLASBACK OF

Undangan yang tadinya di tulis namanya dengan nama Kesya,yang kini membenci dirinya hingga berubah menjdi Dika,sang ketua osis dan juga sang ayah dari bayi yang kini di kandung oleh peremouan yang sangat di cintainya.

Sudah benar - benar runtuh. Runtuh seruntuhnya. Wanita yang di cintai nya dari kecil hingga besar meninggalkannya bahkan memberi luka yang teramat besar untuk dirinya.

Kini kenangan yang dulunya indah berubah jadi hancur. Masa depan yang sudah ia dampakan bersama wanitanya tercinta runtuh begitu saja. Hidupnya kini hancur berkeping - keping. Tidak ada lagi Kesya nya Putra dan sekarang akan adanya Kesya-Dika.

Putra menatap dinding yang sudah terpenuhi poto nya dengan Kesya ada masanya kecil hingga besar. Putra mengamati foto nya satu persatu. Senyum Kesya yang terlihat sangat manis dan juga berharga bagi nya kini tidak ada lagi untuknya. Terdapat foto Kesya yang sedang memamerkan gigi kelinci miliknya dengan di temani Putra yang berwajah datar namun bola mata nya menatap Kesya dengan alis yang satu nya di tarik ke atas.

Putra melirik benda putih bergulung,di atasnya sepertiga berwarna coklat dan tak lupa mengandung zat nikotil zat yang sangat berbahaya untuk paru - paru dan juga pernapasannya. Menghembus nafasnya berat, kemudian membuka bungkusan yang sudah di ketahui oleh semua masyarakat tak lain dan tak bukan adalah rokok. di ambilnya sebatang kemudia di tempatkannya di ujung bibir miliknya.

Selang waktu sudah sebungkus rokok di hirup oleh Putra sedikit pusingnya menghilang. Dirinya bahkan sama sekali tidak memikirkan keadaannya yang sekarang. Jika sang bunda mengetahuinya akan di pastikan ocehan dan ceramahan terdengar di kupingnya bahkan tak segan bundanya untuk menghukumnya. Dirinya benar benar pasrah.

***

Dika yang kini membutuhkan cara untuk membuat Kesya yang jatuh cinta padanya dan melupakan lelaki bajinga* seperti Putra. Namun karena otaknya sehatnya sedang tidak berjalan Dika terlebih dahulu mengendarakan motor nya ke tempat dimana orang orang sedang melakukan berbagai macam kesenangan dan kegembiraan. Club. Ya Club tempat yang Dika senangi,Dika menuju tempat pemesnan lalu memesan 3 botol mitras yang entah bermerek apa.

Setelah semuanya habis di minum oleh dirinya. Kini tubuhnya terasa sangat lemas. Bahkan tubuhnya sudah tidak bisa berdiri lagi. Terpaksa ia harus duduk kembali di salah satu sofa yang tersedia. Banyak sekali perempuan yang berbaju minim menggodainya. Karna tubuhnya tidak terkontrol dan tidak mengingat siapa wanita di depannya ini,masa bodo dengan itu semua toh nanti dirinya akan membayarnya.

Wanita itu memanggil namanya dengan lembut membuat nafsu nya sangat tinggi. Lelaki mana yang bertahan saat di godakan oleh wanita yang jelas jelas berpakaian minim dan menunjukan dada besar yang entah di sengaja atau tidaknya malah membiarkan dadanya terlihat.

Orang orang di sekitarnya cuek dengan apa yang ia lihat yang terpenting kebahagiaan yang ia dapatkan. Wanita itu kemudian mengelus rahangnya dengan sangat lembut. Dika tidak menolak,karena yang saat ini adaa di fikirannya itu Kesya jadi ia berfikir jika wanita di depannya itu adalah calon istrinya kelak.

Wanita itu tersenyum licik.Berhasil sudah rencananya. Ia tidak akan membirkan kesempatan ini terbuang sia sia. Ia harus segera menuntaskan rencananya. Membawa Dika ke salah satu ruangan yang sudah di pastikan ruangan itu vip segeranya menutup pintu dan menguncinya dan tidak ada yang boleh menghancurkan rencana besarnya ini.

Jika calon suami nya itu sedang berada di luar berbeda dengan dirinya,Kesya. Wanita satu ini sedang berdiam diri di taman yang ramai. Meski keadaan ramai tak membuatnya semakin tenang.

Ternyata begini ya rasanya jadi orang dewasa penuh masalah yang rumit kalau tau masalahnya akan serumit ini lebih baik ia tidak usah jadi dewasa lalu kecil terus?tidak mana bisa kan waktu semakin berjalan.

Ia percaya jika masalah yang datang padanya ini adalah sebuah teguran untuk nya dan juga ujian dimana teguran itu di buat untuknya karna ia yang tidak selalu bersyukur akan keadaan dan juga ujian di mana dirinya akan mampu menyelesaikan masalah ini.

Tuhan tidak mungkin memberi ujian di luar kendalinya benar bukan?

Minggu,12 April 2020

Vomen jangan lupa karena itu sangat berharga bagi author;*

Kesya ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang