DUA 🌷❤️

158 42 12
                                    

Note: Cerita ini sudah pernah di publish. Dan kembali di revisi dengan penggalan kata yang nyaman.

HAPPY READING

🌷🌷🌷

"Buruan! Kalo gak gue tinggal!"

Esok pagi nya setelah semalaman Dyra menemani Ayahnya di rumah sakit, ia merasa sedikit malas untuk bersekolah. Ditambah harus diantar oleh kakak-nya. Ia sudah besar, bisa berangkat sendiri.

"Tinggal aja, kali! Aku bisa berangkat sendiri!"

Elang menatap picing wajah adiknya, "Kalo Lo kenapa-napa gue yang kena, woi. Cepetan pake sepatu nya."

"Berisik!"

"Gue tinggal, nih!"

Dyra memutar bola matanya, "Kak Elang bilang gitu mulu. Tinggal mah tinggal aja, aku gapapa berangkat sendiri!"

"Bodo, ye! Lo harus gue anter sampai tujuan!"

"Hemm."

"Tuhkan, ngelawan! Gue buang ke sungai Lo!"

Dyra selesai memakai sepatu dan langsung berdiri penuh amarah, enak aja pagi pagi gini udah bikin emosi, "Sebenernya yang salah siapa, sih!? Aku atau kak Elang?"

"Kak Elang berangkat aja sendiri! Gak perlu sewot gitu sama Dyra! Pagi-pagi bikin esmosi deh!"

Elang menoyor jidat Dyra, "Erosi bukan esmosi!"

"Emosi, kak! Bukan Erosi!"

"Ngelawan mulu Lo!"

"Jahat banget sama adik sendiri!"

"Suka-suka gue, dong."

"Yaudah, suka suka Dyra juga!"

Merasa geram dengan tingkah adiknya, Elang langsung menggendong Dyra seperti bayi, "Lo bacot mulu, gue telat matkul!"

Dyra merasa sedikit risih dengan hal itu, ia memberontak minta turun, "Kak, turunin! Apaan sih, kaya bayi aja! Kak turun!"

"Lah, kan emang Lo bayi? Bayi bagongan!"

Dyra mencubit lengan Elang kuat, membuat Elang sedikit merintih kesakitan. Sudah berat-berat menggendong Dyra, ditambah cubit. Gimana gak sakit semua tuh badan.

"Kurang ajar ih!"

"Dek, andai lo bukan adik gue. Gue nikahin."

Dyra melotot kaget mendengar ucapan Elang. Ia takut jika kakaknya itu kesurupan.

"Apasih! Jijay dak dek dak dek!"

Sampai di mobil, Elang langsung menurunkan Dyra dan menyuruhnya untuk cepat cepat masuk. Dan mereka pun bergegas ke sekolah Dyra.

"Kalau udah pulang nanti jangan lupa kabarin gue. Gue gak mau, ya, dimarahin mama cuma gara-gara lo pulang sendiri!"

"Hmm, iya, kakak setan!"

My (ICE) Husband [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang